Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014 2015

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI OPERASI ALJABAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS VIII

SMP N 2 IMOGIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

ANTONIUS YOHAN ARMANTA NIM : 101414017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI OPERASI ALJABAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS VIII

SMP N 2 IMOGIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :

ANTONIUS YOHAN ARMANTA NIM : 101414017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATERI OPERASI ALJABAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS

VilI

S1!IP N 2 IIITOGIRI TAHTIN AJARAN 2A14/2915

Disusun oleh . Antonius Yohan Armanta

NIM : 101414017

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

(\$


(4)

MATERI OPERASI AIJABAR DENGAN MODEL PEMBELATARAN BERBASIS MASAII\E PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 IIIOGTRI

TAHT]N AJARAN 2OI4N0'.5 Dipeniapkan dan ditulis oleh : Antonius Yohan Armanb (101414017)

Telah dipertahanlcn di depan panitia penguji Pada tanseaLdtmhyember 20 14

IandaTangan

Anggota Anggota Anggota

26 November 2014

Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma


(5)

iv

Karya ini saya persembahkan untuk : 1. Tuhan Yesus Kristus

2. Kedua Orang tuaku : Yulianus Suhermanto Teresia Umiyati 3. Kakakku:

Bertolomius Hendra Jaya

4. Ibu Rosalia Hera dan Ibu Srisuharti 5. Seseorang spesial :

Teresia Secundalia Astri Bandur 6. Sahabat-sahabat saya :

Hosti, Cristian Hendra, Riski

Faisal,Georgius Rocki, Natanael Jalu, Angga, Suster Angel


(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaiman arayaknyakarya ilmiah.

Yogyakarta, 4 November 2014 Penulis

A

ry


(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibaawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Antonius Yohan Armanta

No. Mahasiswa : l0l4l40l1

Demi

pengembangan

ilmu

pengetahuan, saya mernberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang be{udul :

..PENINGKATAN

HASIL

BELAJAR

DAN

MINAT

SISWA

DALAM

PEMBELAJARAN

MATERI OPERASI

ALJABAR

DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH

PADA SISWA KELAS

VIII

SMP N 2

IMOGIRI

TAHUN AJARAN 2OI4I2OI5".

Dengan dernikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, menditribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya

di Intemet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta rjin

dali

saya maupun memberikan royaliti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan dernikian, pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 4 Novernber 2014 Yang menyatakan

vi


(8)

vii

ABSTRAK

Antonius Yohan Armanta, 2014. Peningkatan Hasil Belajar dan Minat Siswa dalam Pembelajaran Materi Operasi Aljabar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 Imogiri Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan operasi aljabar, (2) meningkatkan minat belajar siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah pada pokok bahasan operasi aljabar.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Agustus 2014 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari : (1) lembar pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran berbasis masalah, (2) lembar wawancara siswa, (3) lembar kuesioner minat belajar siswa, (4) tes hasil belajar siswa yang terdiri dari tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II, (5) dokumentasi berupa foto. Data hasil pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran PBL dan Data hasil kuesioner minat siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menentukan skor dan persentase yang diperoleh setiap aspek yang diamati. Data tes hasil belajar siswa dianalisis dengan melihat rata-rata nilai yang diperoleh siswa dan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi operasi aljabar. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu dari 66,6% pada siklus I menjadi 93,33% pada siklus II. Selain itu, rata-rata nilai tes hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari 73,91 pada siklus I menjadi 87,66 pada siklus II. (2) Model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil minat siswa dalam materi operasi aljabar. Hal ini terlihat dari peningkatan kriteria minat siswa pada siklus I yang masih cukup menjadi tinggi pada siklus II.


(9)

viii ABSTRACT

Antonius Yohan Armanta, 2014. The Students’ Interest and Learning Result Improvement in Learning Algebra Operation Material Using the Problem Based Learning Model for the Students of Grade VIII of SMP N 2 Imogiri, Academic Year 2014/2015. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program, Departmen of Mathematics and Natural Science, Faculity of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.

This research aims to, (1) improve the learning result of the students using the problem based learning model for the algebra operation material, (2) to improve the students’ learning using the problem based learnig model for the algebra operation material.

This research was held in May until August 2014 with the research subjects. They were the students of grade VIII C of SMP N 2 Imogiri, Academic Year 2014/2015. This study used class activity research. The research instruments used consists of : (1) the implementation observation sheets using the problem based learning model. (2) the students interview sheets, (3) the students’ learning interest questionnaire sheets, (4) the students’ learning result which consist of post test Cycle I and post test Cycle II, (5) the documentation in the form of the photos. The implementation observation result data using The Problem Based Learning Model and the students’ interest questionnaire result data were analyzed desriptively and quantitatively by determining the grade and percentage achiered by each observed aspect. Data of achievement tests were analyzed by observing the grade average achieved by the students, and the number of students which achieve minimum criteria for completeness.

The result of research indicates that : (1) the Problem Based Learning Model can improve the students’ learning result in the algebra operation material it can be seen from the increase the number of students that achieve minimum criteria of completeness from 66,6% in Cycle I to 93,33% in Cycle II. In addition, average grade of the learning result tests for the students also increase, from 73,91 in Cycle I to 87,66 in Cycle II. (2) The Problem Based Learnig Model can improve the students’ interest result in the algebara operation material. This can seen from the increase of the students’ interest criteria in Cycle I which is still enouch become high in Cycle II.


(10)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaiakan skripsi ini yang berjudul Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Imogiridengan baik dan lancar.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat, nasehat, dukungan, bimbingan, dan motivasi yang penulis dapatkan dalam penyususnan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma.

3. Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.

4. Veronika Fitri Rianasari, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan pengarahan kepada penulis dengan sabar dan memberikan nasehat serta saran yang berguna dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

5. Para dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberkan bantuan kepada penulis.

6. Ibu Hj.Sunarti, S.Pd. selaku Kepala Sokolah SMP Negeri 2 Imogiri yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian.

7. Ibu Sri Suharti, S. Pd. selaku guru Bidang Studi Matematika SMP Negeri 2 Imogiri yang telah membantu dalam memberikan saran-saran selama peneliti melakukan penelitian.

8. Siswa-siswi kelas VIII C SMP Negeri 2 Imogiri atas partisipasi dan kerja samanya selama melaksanakan penelitian.


(11)

9.

Bp. Yulianus Suhermanto, Ibu Teresia Umiyati, Kakak Hendra danlbu Rosalia Hera, S.Pd.. Terimakasih atas doa, bimbingan dan semangat selama penulis menempuh kuliah

10. Teresia Secundalia Astri

Bandur

yang telah memberi semangat, penghiburan, nasihat,saran dan doa kepada penulis.

ll.Hosti, Angga, Hendra,

Fais, Rocki, Nael, dan Suster Angel dan semua sahabat-sahabatku yang telah memberi semangat, penghiburan, saran, nasehat dan doa kepada penulis.

12.Ternan-teman Pendidikan Matematika angkatan

2010 yang

telah mendukung serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 13. Semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penyusunan skripsi ini, oleh sebab itu penulis dengan terbuka menerima saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, 4 November 2014

Antonius Yohan Armanta


(12)

x i

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR LAMPIRAN... xvii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah... 5

C. Perumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian... 7

E. Penjelasan Istilah ... 7

F.Manfaat Penelitian ... BAB II. LANDASAN TEORI... 11


(13)

x ii

B. Pengertian Problem atau Masalah ... 13

C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 15

D. Hasil Belajar ... 19

E. Minat ... 22

F. Bentuk-Bentuk Aljabar... 24

G. Kerangka Berpikir... 29

H. Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III. METODEPENELITIAN... 31

A. Jenis Penelitian... 32

B. Subjek penelitian... 32

C. Objek Penelitian ... 32

D. Waktu dan Tempat Peneltian ... 32

E. Bentuk Data... 33

1. Data Minat Siswa ... 33

2. Data Hasil Belajar Siswa... 33

3. Data keterlaksanaan pembelajaran dengan model PBL ... 33

F. Metode Pengumpulan Data ... 34

G. Instrumen Pengumpulan Data ... 35

1. Instrumen Pembelajaran... 35

2. Lembar Pengamatan... 35

3. Kuesioner Minat... 36

4. Lembar Wawancara Siswa ... 38


(14)

x iii

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 40

I. Teknik Analisis Data... 47

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIA, TABULASI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 55

A. Persiapan Penelitian ... 55

B. Pelaksanaan Penelitian ... 59

a. Kegiatan Sebelum Pembelajaran... 59

b. Kegitan Pembelajaran ... 59

1. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ... 60

a).Tahap Perencanaan ... 60

b) Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Observasi ... 61

c) Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 72

d) Tes Siklus I ... 74

2. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ... 75

a) Tahap Perencanaan ... 75

b) Pelaksanaan Tindakan dan Hasil Observasi ... 75

c) Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 82

d) Tes Siklus II ... 83

C. Tabulasi Data... 83

1. Data Kuisioner Minat Belajar Siswa ... 84

2. Data Hasil Wawancara Siswa... 86

3. Data Hasil Keterlaksanaan Model pembelajaran PBL ... 89


(15)

x iv

5. Data Tes Hasil Belajar Siswa ... 91

D. Analisis Data ... 92

1. Analisis Data Kuisioner Minat Siswa di Siklus I dan Siklus II ... 92

2. Analisis Hasil Wawancara... 95

3. Analisis Data Hasil Keterlaksanaan pembelajaran model PBL ... 98

4. Analisis Nilai Tes Kemampuan Awal Siswa ... 101

5. Analisis Nilai Tes Hasil Belajar Siswa ... 102

E. Pembahasan ... 104

F. Kendala dan Upaya Dalam Pelaksanaan Penelitian ... 108

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 111

A. Kesimpulan ... 111

B. Saran ... 112


(16)

x

v

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

3.1 Aspek Lembar Pengamatan Model Pembelajaran Berbasis Masalah

37

3.2 Aspek Kuesioner Minat Belajar Siswa 39 3.3 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I 40 3.4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II 41 3.5 Kriteria Minat Belajar Setiap Siswa 49 3.6 Kriteria Minat Belajar Seluruh Siswa 49 3.7 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi 51 3.8 Interpretasi Nilai Koefisien Reabilitas 52 3.9 Ketentuan Penilaian Tes Hasil Belajar Siklus I 53 3.10 Ketentuan Penilaian Tes Hasil Belajar Siklus II 54 3.11 Kriteria Penilaian Kecakapan Akademik 55 4.1 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Siklus I 57 4.2 Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Siklus II 58 4.3 Data Koefisien Reabilitas Item Instrumen Tes Uji Coba 59 4.4 Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian 60 4.5 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran

dengan Model PBL pada Siklus I

85

4.6 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran dengan Model PBL pada Siklus II

86

4.7 Hasil Keterlaksanaan Model Pembelajaran PBL pada Siklus I 90 4.8 Hasil Keterlaksanaan Model Pembelajaran PBL pada Siklus II 90 4.9 Hasil Tes Kemampuan Awal 90 4.10 Nilai Tes Siklus I dan Siklus II 92 4.11 Analisis Data Kuesioner Minat Siswa Dalam Pembelajaran

Matematika dengan Menggunakan Model PBL

93

4.12 Kriteria Minat Siswa di Setiap Aspek pada Siklus I dan Siklus II 94 4.13 Data Banyaknya Minat Siswa Berdasarkan Kriteria di Siklus I

dan Siklus II

95

4.14 Rangkuman Hasil Wawancara Siswa 97 4.15 Hasil Keterlaksanaan Model Pembelajaran PBL di Setiap Aspek

pada Siklus I dan Siklus II

100

4.16 Hasil Nilai Tes Kemampuan Awal Siswa 102 4.17 Jumlah Siswa dengan Nilai yang Mencapai KKM 103 4.18 Analisis Nilai Tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II 103 4.19 Jumlah Siswa dengan Nilai yang Mencapai KKM 105 4.20 Data Skor Rata-rata dan Standar Deviasi yang diperoleh Siswa

dari Tes Siklus I dan Siklus II

105

4.21 Hasil Analisis Peningkatan Tes Hasil Belajar 105 L.A.3.1 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 1 134


(17)

x

vi

L.A.3.2 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 2 135 L.A.3.3 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3a 136 L.A.3.4 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3b 137 L.A.3.5 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3c 138 L.A.3.6 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3d 140 L.A.3.7 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 4 141 L.A.3.8 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 5a 142 L.A.3.9 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 5b 143 L.A.3.10 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 6 144 L.A.3.11 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 7a 146 L.A.3.12 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 7b 147 L.A.4.1 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 1a 149 L.A.4.2 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 1b 150 L.A.4.3 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 2a 151 L.A.4.4 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 2b 152 L.A.4.5 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 3 154 L.A.4.6 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 4 155 L.A.4.5 Validitas Soal Tes Uji Coba Nomor 5 156 L.A.5 Analisis Reabilitas Tes Uji Coba Siklus I 158 L.A.6 Analisis Reabilitas Tes Uji Coba Siklus II 161


(18)

x

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Halaman

A.1 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I 117 A.2 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I 127 A.3 Validitas Item soal tes uji coba hasil belajar siklus I 134 A.4 Validitas Item soal tes uji coba hasil belajar siklus II 149 A.5 Reabilitas tes uji coba hasil belajar siklus I 158 A.6 Reabilitas tes uji coba hasil belajar siklus II 161 A.7 Soal tes hasil belajar siklus I 164 A.8 Soal tes hasil belajar siklus II 165 A.9 Kunci jawaban tes siklus I 166 A.10 Kunci jawaban tes siklus II 167

A.11 Lembar kerja siswa 169

A.12 Daftar hadir siswa 173

B.1 Lembar kuesioner minat siswa 180 B.2 Beberapa contoh hasil pengisian kuesioner minat belajar

siswa

183

B.3 Lembar pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran PBL

221

C.1 Surat izin penelitian 243 C.2 Surat keterangan penelitian 236 C.3 Foto-foto penelitian 237


(19)

1

BAB I

PENDAHULUHAN

A. Latar Belakang

Kita semua tahu bahwa saat ini Indonesia sedang memiliki

berbagai macam masalah dalam negeri. Salah satu masalah

tersebut adalah mutu pendidikan nasional Indonesia yang masih

rendah. Menurut hasil penelitian yang dilakukan The third

International mathematichs and Science Studies (TIMSS),

Pendidikan matematika di Indonesia saat ini berada pada

rangking 34 dari 38 negara negara di asia dan minat belajar

matematika dari nilai NEM para pelajar Indonesia sangat rendah

(Ruseffend, 2003: 3). Era globalisasi ini,sumber daya manusia

yang berkualitas akan menjadi tumpuan utama agar suatu bangsa

dapat berkompetisi. Sehubungan dengan hal tersebut, pendidikan

formal merupakan salah satu wahana dalam membangun sumber

daya manusia yang berkualitas. Hingga saat ini, terdapat berbagai

macam model yang digunakan dalam pembelajaran salah satu

dari model yang berkembang dan sering digunakan pada kegiatan

belajar mengajar adalah model pembelajaran berbasis masalah.

Pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning)

adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan siswa untuk


(20)

memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik

serta menjadi pelajar mandiri. Pembelajaran berdasarkan masalah

tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi

yang sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan tetapi

pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu

siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah

dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa

melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi

pembelajaran yang mandiri.

Hasil pengamatan siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri dalam

mengikuti proses pembelajaran matematika kurang serius. Ketika

guru menerangkan siswa sibuk dengan aktivitasnya sendiri,

seperti memainkan pulpen dan mencorat-coret kertas. siswa lebih

senang berbincang-bincang dengan teman dekatnya daripada

mendengarkan penjelasan dari guru. Apabila guru

memperingatkan untuk mendengarkan dan memperhatikan,

mereka diam sebentar lalu ramai lagi. Berdasarkan informasi

yang diperoleh dari wawancara dengan guru, terdapat beberapa

permasalahan dalam pembelajaran matematika yaitu kurangnya

aktifitas siswa dalam pembelajaran dan penggunaan metode

pembelajaran kurang tepat dan kebanyakan didominasi oleh

metode ekspositori. Dalam metode ekspositori ini yang berperan


(21)

mendengarkan sambil mencatat. Kelemahan metode ekspositori

ini yaitu guru tidak mampu mengontrol sejauh mana siswa

memahami uraian materi yang diajarkan. Permasalahan di atas

akhirnya berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa dalam

memahami serta menerapkan suatu konsep. Hal tersebut dapat

dilihat dari nilai rata-rata hasil ulangan pada materi operasi

aljabar tahun ajaran 2012/2013 kelas VIII yang masih rendah

yaitu sebesar 66,6. Hasil nilai ketuntasan pada siswa kelas VIII

pada materi operasi aljabar di SMP N 2 Imogiri adalah 53,76 %.

Jadi dari hasil nilai ketuntasan tersebut masih banyak siswa

mendapatkan nilai dibawah batas ketuntasan, sedangkan standar

ketuntasan belajar matematika di SMP N 2 Imogiri adalah 75.

Rasa minat siswa untuk belajar matematika khususnya untuk

materi operasi aljabar juga masih kurang, Hal ini terlihat dari

pengamatan guru matematika kelas VIII. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa beberapa siswa yang kurang antusias saat

mengikuti kegiatan pembelajran matematika di kelas.

Untuk mengatasi masalah di atas perlu dicoba suatu strategi

pembelajaran lain, yaitu mengajak siswa berperan aktif dalam

proses belajar mengajar. Untuk dapat menerapkan strategi yang

tepat maka guru menguasai beberapa teknik penyajian dalam

metode mengajar. Metode merupakan salah satu komponen dalam


(22)

tujuan pengajaran. Metode yang tepat dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam memahami dan menguasai materi

pelajaran, sehingga pencapaian tujuan pengajaran dapat

ditingkatkan.

Penggunaan metode mengajar yang kurang menarik dapat

menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika

siswa dn kurangnya minat siswa terhadap pelajaran matematika.

Dalam dunia pendidikan, paradigma lama mengenai proses

belajar mengajar bersumber pada asumsi tabula rasa John Locke.

Locke mengatakan bahwa pikiran seorang anak seperti kertas

kosong yang putih bersih dan siap menunggu coretan-coretan

gurunya. Dengan kata lain, otak seorang anak ibarat botol kosong

yang siapdiisi dengan segala ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan

guru. (Anita Lie, 2010:2). Berdasarkan asumsi tersebut dan

beberapa asumsi lainya Anita Lie (2010:2-3) mengemukakan

bahwa banyak guru dan dosen melaksanakan kegiatan-kegiatan

belajar mengajar seperti memindahkan pengetahuan dari guru ke

siswa, artinya seorang guru hanya memberi dan tugas siswa

adalah menerima.Guru memberikan informasi dan mengharapkan

siswa untuk menghafal dan mengingatnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Imogiri dan observasi yang


(23)

menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. Karena itu,

peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di kelas VIII

SMP Negeri 2 Imogiri dengan menerapkan model pembelajaran

berbasis masalah . Di SMP Negeri 2 Imogiri terdapat enam kelas

yang terdiri dari kelas VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID, VIIIE, dan

VIIIF. Peneliti akan memilih satu kelas diantara dari enam kelas

tersebut untuk dijadikan objek penelitian. Pada penelitian ini

materi yang akan diteliti mengenai operasi aljabar.

Adapun judul penelitian yang akan dilakukan yaitu

“Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis

masalah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Imogiri”. Melalui penelitian ini diharapkan pembelajaran nantinya dapat berjalan

efektif sehingga siswa dapat memahami materi perkalian dan

pangkat pada bentuk aljabar dengan baik, serta memperoleh

pengalaman yang menarik

B. Pembatasan Masalah

Latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis

menentukan beberapa pembatasan masalah yang akan diteliti.

Adapun pembatasan masalah tersebut antara lain:

a. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah


(24)

b. Hasil belajar yang akan diteliti adalah hasil belajar yang

dilihat dari aspek kognitif saja, dalam hal ini penilaian

terhadap aspek kognitif dilihat dari hasil tes yang diberikan

kepada siswa.

c. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VIII C SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015.

d. Penelitian ini hanya membahas mengenai peningkatan hasil

belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi

aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah

pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Imogiri pokok.

e. Hasil penelitian diterapkan sebatas untuk kelas VIII C

SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diurakan di atas,

maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Apakah pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis

masalah dapat meningkatkan minat dalam pembelajaran

matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 2 Imogiri

pada pokok bahasan operasi aljabar ?

b. Apakah pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis

masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII

C SMP Negeri 2 Imogiri pada pokok bahasan operasi


(25)

D. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII C SMP

Negeri 2 Imogiri dengan model pembelajaran berbasis

masalah pada pokok bahasan operasi aljabar.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII C SMP

Negeri 2 Imogiri dengan model pembelajaran berbasis

masalah pada pokok bahasan operasi aljabar.

E. Penjelasan Istilah

Agar terdapat kesamaan pengertian tentang istilah-istilah yang

berkaitan dengan penulisan skripsi ini, maka perlu adanya

penegasan istilah sebagai berikut.

1. Model pembelajaran berbasis masalah

Model Pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning) adalah suatu pendekatan untuk membelajarkan

siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir dan

keterampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang

dewasa yang otentik serta menjadi pelajar mandiri. Jadi

Model pembelajaran berbasis masalah adalah sebuah model

pembelajaran yang dilakukan dengan adanya pemberian

rangsangan berupa masalah-masalah yang kemudian


(26)

dapat menambah keterampilan siswa dalam pencapaian

materi pembelajaran.

2. Aljabar.

Aljabar adalah sebagai ilmu hitung untuk

mengetahui nilai bilangan dan bagaimana bilangan dipakai

dengan memakai huruf-huruf dan tanda-tanda (huruf-huruf

permulaan alfabet, yaitu a, b, dan c sebagai pengganti

sembarang bilangan yang diketahui, sedangkan huruf akhir

alfabet, yaitu x, y, dan z untuk bilangan yang tidak

diketahui ). Jadi operasi hitung bentuk aljabar adalah suatu

bentuk yang tidak hanya dikatakan dengan angka-angka

tetapi juga dengan huruf. Bentuk dalam faktorisasi suku

aljabar seperti 2x, x2,xy,y2,x2 2x3,4x2 3x3 2x,

dan ( x + 2 )( x - 5 ) disebut bentuk-bentuk aljabar

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang

meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Perubahan perilaku tersebut diperoleh setelah siswa

menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi

dengan berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar.

4. Minat

Minat adalah suatu kecenderungan yang mendorong orang


(27)

peristiwa. Kecenderungan ini berawal dari rasa tertarik atau

tidak tertarik dan kemudian menetap menjadi bagian dari

kepribadian.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk

meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa serta

mengembangkan jiwa kerja sama saling menguntungkan.

2. Bagi Calon Guru

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembanding

oleh guru dan calon guru matematika dalam menentukan

pembelajaran matematika yang akan ditentukan di kelas.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini akan memberikan sumbangan pemikiran bagi

peningkatan hasil belajar siswa

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini akan memberikan pembanding berbagai model

pembelajaran di kelas, dan untuk mengetahui bagaimana cara


(28)

5. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat menambah kepustakaan Universitas

Sanata Dharma, Khususnya mengenai model pembelajaran


(29)

11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Belajar

1. Pengertian belajar

Beberapa pakar pendidikan mendefinisikan belajar sebagai

berikut:

a. Gagne

Belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan

yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan

disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses

pertumbuhan seseorang secara alamiah (Agus Suprijono

2009:2)

b. Reber

Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan

(Agus Suprijono 2009:2)

c. Cronbach

Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari

pengalaman ( Agus Suprijono 2009:2)

d. Morgan

Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat

permanen sebagai hasil pengalaman (Agus Suprijono


(30)

Dari beberapa pengertian belajar yang disampaikan

para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu perubahan dalam diri seseorang baik

perubahan kemampuan maupun perilaku sebagai hasil dari

pengalaman.

2. Proses Belajar Mengajar

Menurut (Winkel, 1989: 365) proses belajar mengajar

adalah suatu aktivitas psikis atau mental yang berlangsung

dalam interaksi aktif subyek dengan lingkunganya yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam bentuk

pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap. Dalam proses

perubahan tersebut siswa pasti mendapatkan suatu

pengalaman baru yang belum pernah siswa dapatkan. Dan

pengalaman baru itulah yang kelak akan sangat membantu

siswa dalam memecahkan permasalahan yang akan siswa

hadapi.

Kegiatan mengajar dilukiskan sebagai proses

interaksi antar guru dan siswa dengan tujuan siswa dapat

mengetahui , menguasai suatu pengetahuan, serta memiliki

keterampilan dan sikap yang benar-benar diinginkan oleh

guru. Dari itu dapat ditarik kesimpulan bahwa, mengajar

adalah kemampuan melihat bagaimana proses itu berjalan,


(31)

dan membiarkan siswa belajar sendiri. Mengajar

sebenarnya memberikan kesempatan kepada yang diberikan

bimbingan untuk mencari, bertanya, bernalar dan bahkan

menebak dan mendebat (Hudoyo, 1980).

Pembelajaran adalah suatu kesatuan kegiatan yang tak

terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang

mengajar. Dalam kegiatan tersebut terjadi interaksi yang

saling menunjang . Pernyataan ini didukung oleh pendapat

(Muhibbin,1995:239)yang menyatakan bahwa pembelajaran

adalah suatu kegiatan yang utuh terpadu antara siswa

sebagai pelajar yang sedang belajar dengan guru sebagai

pengajar yang sedang mengajar.

B. Pengertian Problem atau Masalah

Sumardyono (2010) mengemukakan bahwa problem atau

masalah dalam matematika adalah berupa soal-soal matematika,

yang pada akhirnya akan dihadapkan bagi siswa. Tidak semua

soal dapat disebut problem atau masalah. Sebuah soal dikatakan

bukan”masalah’ bagi seseorang bila dirasa mudah diselesaikan. Suatu soal bersifat mudah biasanya dikarenakan soal tersebut

sering dipelajari dan bersifat teknis. Umunya tipe soal ingatan (

soal yang biasanya meminta siswa untuk mengenali atau


(32)

suatu teorema/dalil). Dan tipe soal procedural(soal yang

menghendaki penyelesaian berupa prosedur langkah demi

langkah yang dalam hal ini siswa hanya memasukan angka atau

bilangan ke dalam rumus, teorema, atau algoritma), termasuk

kedalam kelompok soal rutin (routine problems), yaitu soal-soal

yang mudah dan kurang dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam memecahkan masalah. Soal-soal yang dimuat untuk

mengungkap kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.

Menurut Sumardyono (2010), Soal-soal yang dimuat untuk

mengungkap kemampuan problem solving tersebut haruslah

merupakan soal yang minimal memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Soal tersebut menantang pikiran (challenging)

b. Soal tersebut tidak otomatis diketahui cara

penyelesaianya (nonroutine)

Sumardyono (2010) mengungkapkan bahwa soal-soal

dengan tipe terbuka termasuk soal-soal yang cocok untuk

meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah. Soal tipe

terbuka yang dimaksud adalah tipe soal yang strategi pemecahan

masalahnya tidak tampak pada soal. Soal-soal tipe ini umunya


(33)

C. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) adalah suatu cara

menyusun dan mengajarkan suatu proses pembelajaran

menggunakan masalah sebagai suatu stimulus/rangsangan dan

fokusnya adalah lebih pada aktivitas siswa. Proses pembelajaran

menggunakan pembelajaran berbasis masalah biasanya lebih

banyak dimulai dari sebuah masalah daripada dengan penguasaan

ilmu (Boud, 1991 : 14).

Ada 4 ciri penting dari Pembelajaran Berbasis Masalah

menurut Baron (2003 : 1) antara lain yaitu:

1. Menggunakan permasalahan dalam dunia nyata

2. Pembelajaran dipusatkan pada penyelesaian masalah

3. Tujuan pembelajaran ditentukan oleh siswa.

4. Guru berperan sebagai fasilitator

Dari konsep awal PBL dapat digambarkan sebagai situasi

pembelajaran yang dipicu oleh adanya problem dalam kehidupan

nyata. Dengan menggunakan persoalan sebagai awal suatu proses

pembelajaran, peserta didik melakukan proses pembelajaran

melalui interaksi dalam studi kelompok untuk memecahkan

persoalan yang diajukan di awal pembelajaran. Pembelajaran

terjadi ketika peserta didik berusaha memecahkan


(34)

Menurut (Nurwidasa, 2008 :81) ada tiga elemen penting

dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan PBL,

elemen-elemen tersebut:

1. Kasus atau masalah yang belum terstruktur dengan rinci

2. Pembelajaran berpusat pada peserta didik (Student

Centred Learning)

3. Pembelajaran kooperatif dalam kelompok kecil

Kasus atau permasalahan yang belum terstruktur secara

rinci merupakan inti dari penggunaan PBL dalam pembelajaran.

Kasus yang dipakai adalah kasus yang tidak terstruktur,

mengandung pemahaman yang kompleks, terbuka untuk

berbagai pemecahan dan mencerminkan kehidupan nyata.Kasus

atau permasalahan dapat diambil dari berbagai sumber,

diantaranya adalah dari artikel-artikel majalah, dari buku teks,

atau dari sumber-sumber lain yang diperoleh dari internet. Yang

harus dipertimbangkan adalah bahwa kasus permasalahan

tersebut mestinya dipilih yang dapat menggerakkanpeserta

pembelajaran untuk mencari informasi-informasi yang berkaitan

dengan permasalahan tersebut agar dapat memahami hakekat

permasalahanya dan termotivasi untuk memecahkan masalah

tersebut(Nurwidasa, 2008 :81).

Menurut (Arends, 2004) menyatakan bahwa ada dua hasil


(35)

melakukan pemecahan masalah dan ketrampilan belajar mandiri.

Lebih lanjut Muhamad Nur merinci langkah-langkah

pelaksanaan PBL dalam pengajaran seperti dikutip

oleh(Rusmono, 2012 : 81).Muhamad Nur mengemukakan ada 5

fase(tahap)yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan

PBL .

a. Mengorientasikan siswa pada masalah

Dimulai dengan penjelasan tujuan pembelajaran dan

aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan

b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

Pembelajaran model PBL mendorong siswa untuk

belajar kolaboratif. Pemecahan suatu masalah sangat

membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota.

Untuk itu guru memulai pembelajaran dengan

membentuk kelompok-kelompok siswa diman

masing-masing kelompok akan memecahkan masalah yang

akan diberikan. Guru sangat penting memonitor dan

mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk

menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama

pembelajaran.

c. Membantu penyelidikan individu dan kelompok

Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan


(36)

umumya tentu melibatkan karakter yang identik, yaitu

pengumpulan data dan eksperimentasi, berhipotesis

dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pada

fase ini seharusnya lebih dari sekedar membaca

tentang masalah dalam buku-buku. Guru mendukung

kebebasan bertukar ide dan menerima seluruh ide dari

tahap penyelidikan siswa. Dalam fase ini siswa

memperoleh kesempatan dalam mengumpulkan

informasi guna proses pemecahan masalah.

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Kecanggihan hasil karya dipengaruhi oleh tingkat

berfikir siswa. Guru berperan sebagai organisator

pameran dari hasil karya/pekerjaan siswa. Siswa

mengungkapkan hasil pekerjaan di depan teman – temanya sebagai awal untuk terjadinya diskusi kelas.

e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

Fase ini adalah akhir dari PBL, fase ini dimaksudakn

untuk membantu siswa manganalisis dan

mengevaluasi proses mereka sendiri dan ketrampilan

penyelidikan serta intelektual yang mereka gunakan.

Selama fase ini guru meminta siswa untuk

merekontruksi pemikiran dan aktifitas yang telah


(37)

selanjutnya memperoleh kesimpulan dari apa yang

telah dibahas.

Dari berbagai uraian diatas PBL merupakan

pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah nyata

dan bermakna yang dapat menuntun siswa dalam penyelidikan

dan inkuiri. Dengan segenap pengetahuan dan kemampuan

yang telah dimiliki siswa, siswa dituntut untuk menyelesaikan

masalah yang kaya dengan konsep matematika. Masalah yang

diberikan dalam PBL adalah masalah nyata, bermakna ,

menarik, dan penuh teka-teki. Pemberian masalah

dimaksudkan untuk memberi motivasi kepada para siswa

dalam membangun pengetahuan. Dalam pelaksanaanya

model PBL meliputi lima langkah pembelajaran seperti yang

telah disampaikan diatas (orientasi siswa pada masalah,

mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing

penyelidikaan individu dan kelompok, mengembangkan dan

menyajikan karya, menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah).

D. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan


(38)

mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang dimiliki

sisiwa setelah dia memperoleh pengalaman belajar, sedangkan

menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:141) hasil belajar adalah

perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang

telah dilakukan oleh individu.

Dari beberapa pengertian hasil belajar yang telah

dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan suatu perubahan yang terjadi pada individu baik dari

segi perbuatan , nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap,

apresiasi, dan keterampilan-keterampilan setelah mengalami

pengalaman belajar.

Merujuk pada pemikiran Gagne (Agus Suprijono,2009:5-6)

hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan

pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun

tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap

rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak

memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah

maupun penerapan aturan.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan

mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan

intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,


(39)

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan

intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas

kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan

ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam

memacahkan masalah.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan

serangkain gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi

sehingga terwujud otomatisme gerakan jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap

berupa kemampuan menginternalisasi dan ekternalisasi

nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan

nilai-nilai sebagai standar perilaku.

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah

knowledge (pengetahuan, ingatan), cmprehension (pemahaman,

menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan ),

analysis(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis

(mengorganisasikan, merencanaan, membentuk bangunan baru),

dan evaluation ( menilai). Domain afektif adalah receiving


(40)

valuing(nilai), organization(organisasi), characterization

(karakterisasi). Domain psikomotor meliputi inti.

E. Minat

Menurut W.S Winkel, minat adalah kecenderungan yang

agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang

atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang

tersebut (W.S. Winkel dalam Albertus Saronto,2010: 24 ). Bimo

Walgito mengatakan bahwa minat merupakan suatu keadaan

dimana seseorang tertarik terhadap suatu obyek yang disertai

dengan adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif

dengan obyek tersebut (Albertus Saronto,2010:24).

Minat juga diartikan sebagai kesadaran seseorang bahwa

suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya

(Whiterington dalam Albertus Saronto, 2010:24). Dalam hal ini

yang dimaksud dengan kesadaran seseorng adalah kesadaran

siswa terhadap suatu obyek. Minat siswa terhadap belajar

matematika dapat terlihat dari apakah siswa tertarik dan merasa

senang dalam mempelajari matematika. Perasaan senang terhadap

matematika akan mempengaruhi tingkah laku siswa dalam

pelajaran matematika dan dalam hal ini seringkali dapat membuat


(41)

perasaan tidak menyukai matematika merupakan salah satu

hambatan untuk belajar matematika yang baik.

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli

tentang minat . Jersild dan Tasch (Wayan Nurkancana, 1983: 224)

menekakankan bahwa minat atau interest menyangkut

aktivitas-aktivitas yang dapat secara bebas dilakukan oleh individu. Minat

yang timbul dari kebutuhan anak-anak akan merupakan faktor

pendorong bagi anak dalam melaksanakan usahanya. Jadi dapat

dilihat bahwa minat adalah sangat penting dalam pendidikan,

sebab merupakan”motor” atau penggerak dari usaha.

Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada

suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada

dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat dan dekat

hubungan tersebut, semakin besar rasa minatnya. Dari

definisi-definisi tersebut dapat dikatakan bahwa minat erat hubunganya

dengan perasaan, individu, obyek, aktivitas dan situasi.

Dalam bidang studi matematika minat seseorang terhadap

matematika dapat dilihat dari kecenderungan untuk memberikan

perhatian yang lebih besar terhadap matematika. Bila siswa

mempunyai minat terhadap matematika maka siswa tersebut akan


(42)

akan lebih baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat siswa

terhadap matematika adalah kecenderungan siswa yang menetap

untuk merasa tertarik pada matematika dan merasa senang

berkecimpung dalam matematika. Minat besar pengaruhnya

terhadap belajar matematika karena bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya, sehingga siswa tidak menguasai

pelajaran matematika akibatnya prestasi siswa dalam pelajaran

matematika sangat kurang. Itu semua dikarenakan matematika

merupakan pelajaran yang sulit dan harus dipelajari dengan

sungguh-sungguh dan dalam mempelajari matematika

dibutuhkan minat yang besar terhadap matematika.

F. Bentuk-Bentuk Aljabar

Menurut A.Tutoyo ( 2004: 1) mengungkapkan bahwa dalam

materi bentuk-bentuk aljabar akan diingatkan kembali beberapa

definisi yang berkaitan dengan perpangkatan.

a. Polinominal

Difinisi perpangkatan

Untuk setiap bilangan real a dan bilangan asli n,

faktor) (

...

. a a a n

a

an      Misalnya

. . . . . . . . 3 3xy dan .

. 2 4

3 z z z z y y x z x x x


(43)

Suatu polinomial dengan satu variabel x adalah suatu bentuk n n n n a x a x a x

a  1  1  1

0 ... n adalah bilangan bulat tidak

negatif dan a0,a1,...,an adalah bilangan-bilangan real. Jadi,

1 2 dan 6 , 1 3 2

2   

x x

x

x adalah polinomial di mana n = 3, n = 2 dan n = 1. Jika x,a0,a1,...,an adalah bilangan-bilangan real maka setiap polinomial menyatakan suatu bilangan real dan

semua sifat bilangan real yang tercantum dalam pendahuluan

berlaku untuk polinomial.

Pandang jumlahan abc...., dan a,b,c,...masing-masing disebut suku, dengan demikian polinomial merupakan

jumlahan suku-suku, karena ab dapat ditulis a(b) maka

1 3

3 

x

x dapat ditulis x3 (3x)1 dan dapat ditulis

) 1 ( 2x 

Jika suatu suku merupakan hasil kali dari dua faktor atau

lebih maka koefisien dari suatu faktor adalah produk dari

faktor-faktor yang lain. Misalnya, dalam suatu suku 2xy3di mana x dan y variabel, koefisien dari x adalah 2y3, koefisien y3adalah

2x, dan koefisien xy3 adalah koefisien numerik 2. Dalam polinomial x33x1, koefisien numerik atau koefisien saja, dari suku pertama adalah 1, karena 3 3

. 1x

x  dan koefisien suku kedua adalah -3, karena suku kedua -3x.


(44)

Polinomial dari satu, dua dan tiga suku berturut-turut

disebut monomial, binomial, dan trinomial. Misalnya

2x, 3xy, dan -6 adalah monomial

x

3

3

dan 4x-7 adalah binomial, dan3x3x2 4adalah trinomial

c. Derajat Polinomial

Derajat dari polinomial adalah pangkat tertinggi dari

pangkat-pangkat pada tiap-tiap suku dengan pangkat-pangkat n. Untuk polinomial

nol dikatakan tidak memiliki derajat. Bentuk umum dari derajat

polinomial seperti di bawah ini :

n n n n a x a x a x

a     1  1

1

0 . ... a0 0

Misalnya x +3, x2 x,dan x3berturut-turut berderajat 1, 2, dan 3 Suatu konstanta diperjanjikan berderajat 0. Derajat suatu

suku dari polinomial dengan lebih dari satu variabel adalah jumlah

dari eksponen pada setiap variabel, dan derajat dari polinomial

adalah derajat tertinggi dari suku-suku yang ada. Misalnya

, 2 , 2 3 xyz y

x dan 5xyzw mempunyai derajat empat dan

2 4 3 3

3x y xy

y

x   mempunyai derajat enam karena suku 3x4y2

berderajat enam, sedangkan dua suku yang lain berderajat empat.

d. Jumlah dan Selisih Polinomial

Dua suku dari dua polinomial dengan satu variabel yang

berderajat sama disebut suku-suku sejenis dan dengan hukum


(45)

1 2 3 1 ) 3 5 ( ) 2 ( ) 3 ( ) 1 5 2 ( 2 2 2 2 2             x x x x x x x x x x

Ruas kiri dan ruas kanan dari setiap persamaan disebut

bentuk ekuivalen, karena menghasilkan hasil yang sama untuk

setiap pengganti variabel. Kita tahu bahwa a - b=a + (-b), maka

selisih antara dua polinomial dapat ditulis sebagai jumlah,

misalnya:

x x x x x x x x x x x x x x x 4 ) 3 1 ( 2)x -(3 ) 3 2 ( ) 3 ( ) 3 2 ( ) 3 ( ) 3 2 ( ) 3 ( 2 2 2 2 2 2 2 2                  

e. Notasi P(x)

Suatu lambang seperti “p dari x” dapat digunakan untuk nama suatu polinomial. Salah satu keuntungan simbol seperti itu

adalah kekompakannya. Jika P(x) adalah suatu polinomial, maka

P(a) adalah hasil penggantian x dengan a dalam polinomial itu

atau disebut polinomial.

f. Pemfaktoran polinomial

Dalam pemfaktoran harus mengingat kembali dengan hukum

distributif, dan hukum tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:

ab + ac = a (b + c) untuk setiap a, b dan c R, hukum tersebut menunjukkan dengan cara bagaimana jumlah suku-suku yang

mempunyai faktor persekutuan dapat dinyatakan sebagai perkalian.


(46)

faktor persekutuan dari seluruh bentuk tersebut, seperti tampak

pada ruas kanan. Untuk menyatakan suatu polinomial yang

diketahui sebagai produk dari dua atau lebih polynomial. Misalnya,

6x – 12 dapat ditulis 6 (x – 2 ),3(2x – 4 ), atau 2(3x – 6 ). Bentuk 6(x – 2) adalah bentuk paling sederhana disebut terfaktorkan secara lengkap. Demikian pula bentuk terfaktorkan lengkap

) 3 ( 15 45

153  2  2 

x y x y x y

1. Produk istimewa dan faktor-faktor

Jika x dan a masing-masing bilangan real sembarang,

maka hukumdistributif didapat:

2 2 2 2 x x ) ( ) ( ) )( ( a a xa xa a x a a x x a x a x            

Jadi selisih dua kuadrat selalu dapat difaktorkan.

Faktor-faktor x + a dan x – a disebut faktor-faktor sekawan. Perhatikan bahwa, 2 2 2 2 2 2 2 ) ( dan 2 )

(xaxaxa xaxaxa

Dua trinomial di ruas kanan dari persamaan ini disebut

trinomial kuadrat sempurna.

2. Pemfaktoran dengan mengelompokkan

Suatu polinomial dari empat suku kadang-kadang dapat

difaktorkan dengan mula-mula mengelompokkan


(47)

dari setiap binomial mempunyai faktor persekutuan.

Misalnya:xy + bx + ay + ab = x(y + b ) + a(y + b )

= (x + a )( y+ b)

G. Kerangka Berpikir

Proses penelitian ini didasari dari masih kurang pahamnya

siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari pada materi

operasi aljabar.

Peneliti mencoba menelaah kembali kesulitan apa saja

yang dialami siswa dalam mempelajari materi operasi aljabar

yang dimulai dari melihat hasil observasi, dan wawancara

siswadalam materi terkait. Selanjutnya setelah didapatkan

kesulitan-kesulitan yang dialami siswa, peneliti mencoba

mengaitkan kesulitan-kesulitan siswa yang kemudian dianalisis

dan sistesis.

Dalam hal ini peneliti memakai model pembelajaran

berbasis masalah. Dalam model pembelajaran berbasis masalah

ini, siswa dihadapkan pada suatu masalah, yang kemudian dengan

melalui pemecahan masalah tersebut siswa belajar

keterampil-keterampilan yang lebih mendasar.Siswa juga dapat

mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan

memecahkan masalah. Dalam model pembelajaran berbasis


(48)

beranggotakan 4-5 orang siswa yang beragam kemampuan, jenis

kelamin, dan sukunya. Siswa dibagidalam kelompok kecil dengan

kemampuan yang beragam, kemampuan siswa disini ditentukan

oleh hasil siswa dalam mengerjakan soal tes kemampuan awal.

Dengan adanya siswa dengan kemampuan yang beragam, siswa

diharapkan dapat saling berproses dalam mengolah materi dan

soal-soal yang telah mereka terima. Bagi siswa yang mempunyai

kemampuan lebih tinggi (siswa yang lebih memahami materi)

diharapkan mampu membantu siswa dengan kemampuan yang

kurang. Selanjutnya akan diadakan tes hasil belajar untuk melihat

perkembangan yang dialami siswa.

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah

bahwa penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat

meningkatkan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran

materi operasi aljabar di kelas VIII C SMP Negeri 2 Imogiri


(49)

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk peningkatan hasil belajar dan minat siswa

dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis

masalah. Dengan tujuan penelitian tersebut, jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan

oleh peneliti berkolaborasi dengan guru. Tindakannya adalah dengan

melaksanakan model pembelajaran berbasis masalah. PTK dalam bahasa

Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), dari namanya sudah

menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan

penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang

membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian menurut

Suharsimi Arikunto (2006:2).

Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi panaliti. Tindakan

menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan

untuk siswa. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas,

tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik . Seperti yang sudah lama


(50)

istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,

menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII C SMP N 2

Imogiri yang beralamat di kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, Daerah

Istimewa Yogyakarta.

C. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dan minat

siswa kelas VIII C SMP N 2 Imogiri dalam pembelajaran materi operasi

aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Imogiri yang beralamat di

Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta..

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus sampai 29


(51)

E. Bentuk Data

Bentuk data yang diperlukan dalam penelitian ini akan dibagi menjadi

dua yaitu yang digunakan untuk menilai minat siswa dan untuk menilai

hasil belajar siswa.

1. Data minat siswa

Bentuk data yang digunakan untuk menilai minat siswa terhadap

materi operasi alajabar berupa uraian-uraian keterangan maupun

penilaian proses dari pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

2. Data hasil belajar siswa

Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes kemampuan awal

yang diberikan sebelum pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran masalah dilakukan dan hasil tes belajar yang diberikan di

akhir pembelajaran matematika dengan model pembelajaran berbasis

masalah. Selain itu digunakan pula kuis individu sebanyak dua kali

yang berguna untuk mengukur kemempuan siswa dalam memahami

materi yang dipelajari.

3. Data keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran

berbasis masalah.

Data hasil keterlaksanaan pembelajaran dengan PBL dilihat dari

hasil lembar pengamatan dari setiap pertemuan pembelajaran di kelas

tersebut. Dari lembar pengamatan tersebut akan dapat diperoleh hasil

pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah selama pembelajaran


(52)

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa

metode, yaitu :

1. Pengamatan

Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara

mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.

Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai hambatan

pembelajaran matematika di kelas. Pengamatan tersebut dilakukan

dengan mencatat hambatan-hambatan tersebut pada lembar observasi.

2. Wawancara

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui hambatan-hambatan

apa saja yang berkaitan dengan model pembelajaran berbasis masalah,

dan untuk memverifikasi data dari tes hasil belajar yang diberikan

peneliti kepada siswa sebelumnya.

3. Pemberian kuesioner

Data minat belajar siswa diperoleh melalui lembar kuesioner yang

dibagikan kepada seluruh siswa setelah seluruh proses tindakan selesai

dilaksanakan.

4. Tes

Tes ini bertujuan untuk mengumpulkan data pemahaman siswa

akan materi tentang operasi aljabar. Metode tes ini digunakan sebagai


(53)

belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam suatu

siklus pembelajaran. Bentuk tes berupa soal-soal uraian, ada dua kali

tes yang dilakukan yaitu tes siklus 1 diadakan setelah proses

pembelajaran dalam siklus I selesai untuk mengetahui hasil belajar

selama siklus I dan siklus II untuk melihat hasil belajar setelah siklus

II.

5. Dokumentasi

Dokumentasi melalui foto-foto pada saat proses pembelajaran

berlangsung

G. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat macam-macam instrumen yang akan

digunakan. Adapun instrumen-instrumen tersebut adalah:

1. Instrumen pembelajaran

Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Instrumen pembelajaran ini menggunakan pokok bahasan Operasi

Aljabar. RPP yang disususn peneliti mengacu pada pembelajaran

matematika menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

2. Lembar pengamatan

Lembar pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui


(54)

bahasan Operasi Aljabar . Yang diamati dalam penelitian ini adalah

bagaimana proses pembelajaran matematika di kelas berlangsung.

Tabel 3.1

Aspek lembar pengamatan Model Pembelajaran berbasis masalah

No Aspek Hal diamati

1 Guru mengorientasikan siswa pada masalah, dimulai dengan penjelasan tujuan pembelajaran dan aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan

a.Guru menanyakan kabar/salam dan mengecek kehadiran siswa

b. Guru bercerita tentang manfaat belajar operasi aljabar dalam kehidupan sehari-hari

c.Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa d.Guru menginformasikan cara belajar

yang akan ditempuh(pengamatan dan demonstrasi disertai tanya jawab, diskusi kelompok, dan kuis)

2 Guru mengorganisasikan siswa untuk belajar dalam model pembelajaran berbasis masalah

a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

b. Guru membagikan lembar kerja siswa(LKS) kepada siswa c. Guru mengajak Siswa untuk

mengamati soal-soal berbasis masalah yang sudah diberikan

d. Guru mengorganisasikan Siswa untuk berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk membahas soal yang diberikan.

3 Guru membantu penyelidikan individu dan kelompok

a. Guru membantu siswa dan

mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan

b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisir tugas-tugas belajar yang berhubungan dengan masalah c. Guru mendorong siswa

mengumpulkan informasi yang sesuai dengan materi

d. Guru mendorong siswa untuk melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mengadakan penjelasan atau pemecahan masalah


(55)

4 Guru berperan sebagai orgaisator pameran dari hasil karya/pekerjaan siswa agar Siswa dapat mengembangkan dan menyajikan hasil karyanya.

a. Guru memilih salah satu kelompok dan Setiap kelompok tersebut

menunjuk salah satu anggotanya untuk mewakili kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil diskusi b. Guru mendorong Siswa untuk berani

mengutarakan pendapatnya mengenai cara yang berbeda dengan temanya c. Guru membantu Siswa yang sedang

bertanya apabila siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mempelajari materi operasi aljabar d. Guru memilih salah satu Siswa agar

berani maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

5 Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

a. Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran

b. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

c. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

3. Kuesioner Minat

Kuesioner minat adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi mengenai minat siswa

terhadap pembelajaran operasi aljabar dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis masalah. Kuisioner minat ini dibuat dengan

menggunakan skala Likert yang dibatasi pada pernyataan sangat


(56)

butir soal terdiri dari 4 alternatif jawaban dimana siswa harus memilih

salah satu jawaban yang dianggap sesuai dengan pendapat mereka.

Tabel 3.2

Aspek kuesioner Minat Belajar Siswa

No Aspek Nomer Item Pernyataan 1 Ketertarikan siswa dengan model

pembelajaran masalah

1,2,3,4,5

2 Ketertarikan siswa saat menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru

6,7,8,9,10

3 Pendapat siswa mengenai model pembelajaran berbasis masalah

11,12,13,14,15

4 Dampak dari penerapan model pembelajaran PBL

16,17,18,19,20

4. Lembar Wawancara Siswa

Lembar wawancara ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan kepada beberapa siswa. Dimana siswa dipilih dari siswa yang

memperoleh skor siswa kelompok atas, kelompok sedang, dan

kelompok bawah. Berikut ini, pedoman umum wawancara dimana

pedoman umum ini hanya dijadikan sebagai acuan. Pada saat

wawancara pertanyaan bisa berkembang.

a. Bagaimana pendapat siswa mengenai pembelajaran operasi aljabar

dengan model pembelajaran berbasis masalah.

b. Apakah siswa merasa terbantu dengan adanya pembelajaran

dengan model pembelajaran berbasis masalah

c. Bagi siswa yang nilainya kurang dari KKM, pada bagian mana


(57)

d. Pendapat siswa mengenai model pembelajaran berbasis masalah,

apakah membuat siswa semakin paham atau justru semakin

bingung.

5. Lembar tes

Dalam penelitian ini instrumen tes dibagi menjadi dua yaitu te

awal dan tes akhir. Tes awal diberikan sebelum dilakukan

pembelajaran pada sub pokok bahasan operasi aljabar, sedangkan tes

akhir diberikan setelah dilakukan pembelajaran pada sub pokok

tersebut. Tes awal bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal yang

dimiliki siswa mengenai operasi aljabar. Adapun tes akhir bertujuan

untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran operasi aljabar melalui model pembelajaran berbasis

masalah. Tes akhir dibuat menjadi dua kali tes akhir yaitu tes akhir

siklus I dan Tes akhir siklus II.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus I

No Indikator Nomer soal

1 Menjelaskan pengartian jenis suku, koefisien, variabel dan kostanta.

1, 2

2 Menentukan operasi penjumlahan bentuk aljabar

3, 4a

3 Menentukan operasi pengurangan bentuk aljabar


(58)

Tabel 3.3

Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siklus II

No Indikator Nomer soal

1 Menentukan operasi perkalian bentuk aljabar

1a, 1b, 2a, 2b, 3

2 Menentukan operasi pembagian bentuk aljabar

4a, 4b, 5

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Imogiri dalam waktu dua

bulan. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian ini

berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajran

sehari-hari di SMP.

1. Penyusunan Proposal

Penyusunan proposal dilakukan pada awal penelitian sebagai

gambaran besar bagaimana penelitian akan diadakan.

2. Persiapan penelitian

Setelah proposal diterima, peneliti membuat persiapan penelitian.

Persiapan yang dilakukan diantaranya adalah:

a. Perijinan

1. Peneliti menhubungi kepala sekolah SMP N 2 Imogiri

2. Meminta surat pengantar ke sekretariat JPMIPA untuk diserahkan

kepada kepala sekolah SMP N 2 Imogiri sebagai surat ijin untuk


(59)

b. Observasi

1. Wawancara awal guna mengetahui karakteristik siswa, kesulitan

siswa, dan model pembelajaran yang sering digunakan oleh guru.

2. Pengamatan awal pada kelas yang diamati yaitu kelas VIII SMP

N 2 Imogiri

3. Mengamati pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai orang

yang mengenal karakteristik siswa.

c. Pembuatan Instrumen Penelitian

Menyiapkan perangkat pembelajaran, seperti pengadaan LKS,

pembegian kelompok, Rancangan pelaksanaan

pembelajaran(RPP)

3. Uji Coba Hasil Belajar Siswa

Uji coba tes hasil belajar matematika dilaksanakan pada awal

pembelajaran pada materi operasi aljabar. Uji coba dilakukan untuk

melihat ma item yang perlu diubah atau diperbaiki , serta

item-item mana yang baik untuk digunakan selanjutnya (Sudirman 1991)

Langkah –langkah yang dilakukan pada saat uji coba tes:

a. Siswa diberi penjelasan mengenai maksud dan tujuan diadakannya

tes

b. Pembagian lembar soal dan lembar jawaban kepada siswa

c. Siswa diberi penjelasan mengenai petunjuk dan waktu yang

disediakan untuk mengerjakan tes.


(60)

e. Melakukan analisis validitas butir soal terhadap data yang sudah

ada

4. Rencana Kegiatan Penelitian di Dalam Kelas

Penelitian direncanakan dalam dua siklus, yang dalam

pelaksanaanya diawali dengan dialog awal oleh peneliti dan guru

untuk membahas masalah yang muncul selanjutnya untuk setiap ada

tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan tes .

Untuk keseluruhan proses pembelajaran matematika siklus 1 dan siklus

II dapat diilustrasikan sebagai berikut

Tabel 3.4 Bagan pelaksanaan PTK

Dialog Awal

Observasi dan monitoring Tindakan 1 Pelaksanaan

Tindakan 1 Perencanaan

Tindakan 1

Refleksi 1 Tes Siklus 1

Observasi dan Monitoring Tindakan 2 Refleksi 2

Pelaksanaan Tindakan 2 Perencanaan

Tindakan 2

Tes Siklus 2


(61)

a. Dialog Awal

Dialog awal dilakukan oleh peneliti dengan guru bidang studi

matematika di kelas VIII C dan kepala sekolah untuk melakukan

pengenalan, berdiskusi membahas masalah yang muncul dan penyatuan

ide untuk mengatasi masalah tersebut. Dalam dialog juga membahas

cara-cara untuk menumbuhkan minat, serta hasil belajar siswa matematika

yang memadai yang terfokus pada interaksi siswa dengan siswa, serta guru

dengan siswa .

Dialog juga membahas mengenai model dan alternatif pembelajaran yang

sesuai yang akan dipraktikan dan dikembangkan. Dialog ini nantinya

menyepakati model pemebelajaran masalah penumbuhan minat dan hasil

belajar siswa matematika yang memadai pada diri siswa.

b. Perencanaan Tindakan

Dalam penelitian tindakan ini yang menjadi obyek utama adalah

keseluruhan proses pelaksanaan model pembelajaran berbasis masalah

yang memiliki beberapa poin penting yang harus dilaksanakan . Untuk itu

dalam prosesnya harus dipersiapkan antara lain RPP , Lembar Kerja Siswa

(LKS) , Lembar Observasi, pedoman wawancara dan lembar angket.

1) Rencana Pelaksanaan Pendidikan

Pembuatan RPP harus disesuaikan dengan model PBL yang memuat

poin-poin penting yang harus dilaksanakan dalam prakteknya yaitu:

a) Orientasi Siswa pada Masalah

1. Penjelasan tujuan pembelajaran


(62)

3. Pengajuan masalah kepada siswa menggunakan LKS

b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar

1. Pembentukan kelompok belajar siswa

2. Diskusi siswa dan bekerja bersama dalam kelompok

3. Mengemukakan pendapat dan penyelesaian masalah

c) Membimbing penyelidikan Individual dan Kelompok

1. Pengumpulan informasi oleh siswa ( melihat buku, bertanya pada

teman, bertanya pada guru, mengemukakan pendapat )

2. Guru membimbing diskusi siswa ( dimaksudkan untuk

meningkatkan keaktifan siswa dalam menjawab ataupun

menagajukan pertanyaan, mencegah pembicaraan yang keluar dari

materi yang dibahas, menanggapi pertanyaan siswa, memberikan

penjelasan).

d) Mengembangkan dan menghasilkan karya

1. Strategi pemecahan masalah yang bervariasi yang dimiliki siswa

2. Presentasi hasil kerja oleh siswa

e) Menganalisa dan Mengevaluasi proses pemecahan masalah

2) LKS sebagai sarana dalam kegiatan pembelajaran yang disajikan

dalam bentuk soal uraian untuk menegetahui pemahaman jalan

berpikir siswa dalam menjawab masalah yang diajukan.

3) Lembar Observasi untuk mencatat mengenai perilaku dan aktifitas

siswa di kelas yang akan diamati dan keterlaksanaan pelaksanaan


(1)

Kegiatan Inti

2.

Guru mengorganisasikan

siswa untuk belajar dalam

model pembelajaran

berbasis masalah

a. Guru membagi siswa dalam

beberapa kelompok

b. Guru membagikan lembar

kerja siswa(LKS) kepada

siswa

c. Guru mengajak Siswa untuk

mengamati soal-soal berbasis

masalah yang sudah

diberikan

d. Guru mengorganisasikan

Siswa untuk berdiskusi

dengan kelompok

masing-masing untuk membahas

soal yang diberikan.

3.

Guru membantu

penyelidikan individu dan

kelompok

a. Guru membantu siswa dan

mengarahkan siswa yang

mengalami kesulitan

b. Guru membantu siswa

mendefinisikan dan

mengorganisir tugas-tugas

belajar yang berhubungan

dengan masalah

c. Guru mendorong siswa

mengumpulkan informasi

yang sesuai dengan materi

d. Guru mendorong siswa

untuk melaksanakan

eksperimen dan penyelidikan

untuk mengadakan

penjelasan atau pemecahan

masalah

4.

Guru berperan sebagai

orgaisator pameran dari

hasil karya/pekerjaan

siswa agar Siswa dapat

mengembangkan dan

menyajikan hasil

karyanya.

a. Guru memilih salah satu

kelompok dan Setiap

kelompok tersebut

menunjuk salah satu

anggotanya untuk mewakili

kelompoknya untuk

mempresentasikan hasil

diskusi

b. Guru mendorong Siswa

untuk berani mengutarakan

pendapatnya mengenai cara

yang berbeda dengan

temanya

c. Guru membantu Siswa yang

sedang bertanya apabila

siswa tersebut mengalami

kesulitan dalam mempelajari

materi operasi aljabar


(2)

d. Guru memilih salah satu

Siswa agar berani maju ke

depan kelas untuk

mempresentasikan hasil

kerja kelompoknya.

Kegiatan Penutup

5.

Analisis dan evaluasi

proses pemecahan masalah

a. Guru membimbing peserta

didik untuk membuat

rangkuman/simpulan

pelajaran

b. Guru melakukan penilaian

dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara

konsisten dan terprogram

c. Guru memberikan umpan

balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran

d. Guru menyampaikan rencana

pembelajaran pada

pertemuan berikutnya.

Keterangan:

1 : Tidak baik 3 : Baik

2 : Kurang baik 4: Sangat baik

Tuliskan berbagai kendala yang ditemui saat pelaksanaan PBL dan alternatif penyelesaianya!

...

...

...

...

...


(3)

LAMPIRAN C

C.1 Surat Izin Penelitian

C.2 Surat Keterangan Penelitian

C.3 Foto-Foto Penelitian


(4)

YOGYAKARTA

55213

SURAT

KETEMNGAN

/

IJIN

ozolREGrul40StSrzo'n

Membaca

surat

:

KAJUR PENDIDIKAN MIPA

FAK.

Nomor

KEGURUAN DAN

ILMU PENDIDIKAN

Tangsal

|

12 MEI

2014

Pedhal

: 1 65/P M

LT/KAJ

UR/US

DN

I 201

4

:IJIN

PENELITIAN/RSET

Mengingat

:

1

. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006, lentang Pedzinan bagi Perguruan

Tinggl Adng, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Adng, Badan Usaha ACng dan Orang Adng dalam melalorkan Kegltan Penelltlan dan Pengembangan di lndoneda;

2,

Peraturan Menterl Dalam Negeri Nomor20Tahun 2011,tentang Pedoman Penelltlan dan Pengembangan di Llnghrngan Kementrian Dalam Negcrl dan Pemednlah Daerah;

3.

Peraturan GubemurDaerah ldimewa Yogyakada Nomor3T Tahun 2008, tentang Rincian Tugasdan Fungd Saluan Organlsad dl Llnglongan Sehotarlat Daerah dan Seloetarlat Dewan Penrrraldlan Rakyat Daerah.

4.

Paraturan Gubemur Daerah ldlmewa Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelayanan Perizinan, RekomendaC Pelaksanaan Survei, Penelltian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajian, dan Studi Lapangan di Daerah

lslimewa Yogyakarta.

DIIJINKAN untukmelah.rkan kegiatan survei/penelltian/pendataan/pengembangan/penglejian/dudi lapangen,lepada:

Nama

:

ANTONIUS YOHAN ARMANTA

NrP/NrM |

101414017

AIAMAT

:FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, PENDIDIKAN MATEMATIKA,

UNIVERSITAS

SANATA DHARMA

JUdUI

:PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJAR/\N

OPERASI

ALJABAR DENGAN MODEL

PEMBELAJAMN

BERBASIS

MASALAH PADA SISWA

-

KELAS

VIII

SMP

N

2

IMOGIRI

Lokasi

:DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DIY

wamu

:

19 MEI

2014std 19

AGUSTUS 2014

Dengan Ketentuan

1.

Menyerahkan srrat keterangan/ljin urvei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/Sudi lapangan

')

dari Pemerintah Daerah

DIY kepada Bupati/Walikota,melalui inslitud yang beruenang mengeluarkan ijin dimalcud;

2.

Menyerahkan softcopy hadl penelltiannya baikkepada GubemurDaerah l$lmowa Yogyakarta melalui tsiro Administrasi Pembangunan Setda DIY dalam compact disk(CD) maupun mengunggah (upload)melalui webdte adbang.jogjapov.go.id dan menunjuld<an celakan

adi yang s-rdah disahkan dan dlbubuhl cap in$itud;

3. ljinini

hanyadipergunakanuntukkeperluanilmiah,danpemegangijinwajibmentaati ketentuanyangberialc.rdi lokadkegiatan;

4.

ljin penelitian dapat dlperpanjang malsimal 2 (dua) kali dengan menunluld<an s.rratini kembali sebelum berakhirwaldunya setelalr

m en gaj ukan perpanj an gan melal ui website adbang.jogjaprov.go.id;

5

ljin ya ng d iberikan d a pat d ibatalkan sewaldu-waldu apablla pem egang ijin ini tidak memenuhi ketentuan yang bed alo.r.

Dikeluarlan di Yogyakarla

Pada tanssal

19

MEI

2014

A.n Seketaris Daenah

Asiden Perek:nomian dan Pembangurran ub'

Kepala Blro Admlnlsrad Pembangunan

fembusan:

1,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (SEBAGAI

2.

BUPATI BANTUL

C.QBAPPEDABANTUL

3.

DINAS PENDIDII(AN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DIY

4.

KAJUR PENDIDIKAN MIPA

FAK.

KEGURUAN

DAN

ILMU

5.

YA,NG

BERSANGKUTAN

PENDIDIKAN, UNIVERSITAIi SANATA

DHARMA


(5)

PEIvERh{TAH

KABU?ATEN BANTUL

DINAS

PENDIDIKA}{

DASAR

SMP N

2

IMOGIRI

Sriharjo, Irnogiri, Bantul

557 82 T

elp(

A27 4

)

7

484469

SURALKE.TERAN.GAITJIEL.AKSADIAKAIPELIELI .IAN

Nomor:

422

I

123 /

VIII

nM4

Yang bertaqdatangeu

di

bawah

isil

:

IIj.

SUNARTI,

S.Pd

:19560506

19790120A2

:

Kepala Sekolah

: Sriharjo,

Imogiri,

Bantul.

Deueaq

iru eeuqraqgka4

babwa;

Nama

NIP

Jabatan

Alamat

Nama

NIM

Fak-ultas

Perguruan

Tinggi

Jenjang Program

Alamat

ANTOMUS

YOHAN

ARMANTA

t0t4t4at7

Keguruan dan

Ilrnu

Pendidikan

,

Pendidikan

Matematika USD,

Yogyakarta

Universitas.

Sanata

Darma

Yogyakarta

Sarjana

i

SI )

Tlenggongan, Kebonagung

Imogiri

Bantul.

'Ielah

benar-benar melaksanakan

penelitian

di

SMP

Negeri

2 Imogiri

Banhrl

untuk

men)'usun tugas

akhir

skripsi

dengan

judul

sPeningkatan

Hasil Belajar

Dan

Minat

Siswa

Dalam

Pembelajaran OPerasi

Aljabar

Dengan

Modet

Pembelajaran

Berbasis

Masalah

Pada Siswa Keias

\IIn

C

Tahun

Pelajaran

2014

I

2015"pada

tanggal 09 Agustus

sld29

Agustus

2014.

D em

iki an surat

ke te ran

gan

inl

dibq4t

q4q&

dapat

dl

gt{Bt4l-l

pgb

Agq-q14!4

I49 qt!

4yA,

29 Agltstuq 2014

TI, S.Pd

06 t97901


(6)

FOTO-FOTO PENELITIAN

Gambar 1

Gambar 2

Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran Guru Menjelasakan Materi

Gambar 3

Gambar 4

Guru mendampingi tiap-tiap kelompok dan Suasana saat diskusi kelompok

Berdiskusi dengan siswa

Gambar 5

Gambar 6

siswa menuliskan dan menjelaskan Guru mengulas hasil pekerjaan siswa dan


Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SPLDV SISWA KELAS VIII DI SMP N 29 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 8 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI POKOK HIMPUNAN BAGI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 BALIGE TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 3 23

PENDAHULUAN Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 5

PENDAHULUAN Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 7

Keefektifan model pembelajaran inkuiri ditinjau dari keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 1 Samigaluh pada materi bangun ruang sisi datar tahun ajaran 2014/2015.

0 0 267

Peningkatan hasil belajar dan minat siswa dalam pembelajaran materi operasi aljabar dengan model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri tahun ajaran 2014/2015.

0 0 222

Korelasi banyaknya latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2014/2015 pokok bahasan operasi aljabar.

0 0 215

Proses pembelajaran matematika dan hasil belajar siswa kelas VIII B di sekolah inklusi SMP Tumbuh Yogyakarta pada materi aljabar tahun ajaran 2013/2014.

0 0 232

Korelasi banyaknya latihan soal dan minat dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP N 2 Imogiri, Bantul tahun ajaran 2014 2015 pokok bahasan operasi aljabar

0 0 213

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI CAHAYA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 GUNUNGSARI TAHUN AJARAN 20142015

0 0 6