Brenner, et al. 2010 pada 358 pria menunjukan bahwa pengukuran LP merupakan prediktor yang lebih kuat daripada BMI dalam memprediksi risiko
gangguan kardiovaskular. Penelitian lain yang dilakukan Asia Pacific Cohort Studies Collaboration 2006, juga menemukan bahwa pengukuran antropometri
seperti pengukuran LP, berasosiasi kuat dengan risiko munculnya penyakit kardiovaskular seperti ischemic heart disease pada wilayah Asia Pasifik.
3. Rasio lingkar pinggang panggul
Rasio lingkar pinggang panggul merupakan hasil perbandingan antara LP dan lingkar panggul responden. Hasil analisis data RLPP menunjukkan data
memiliki rata-rata sebesar 0,88 dengan simpangan deviasi 0,06. Menurut WHO 2008, kriteria nilai normal dari RLPP untuk pria sebesar 0,90. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata RLPP responden diatas normal, dikarenakan nilai simpangan deviasi yang menyebabkan rerata RLPP diatas 0,90. Hasil uji
normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95 menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,200 yang berarti bahwa data RLPP
responden terdistribusi normal. Pengukuran RLPP adalah salah satu teknik pengukuran yang berfokus
pada distribusi lemak pada tubuh. Timbunan lemak pada pinggang dan perut lebih berasosiasi dengan tingginya risiko penyakit dan kematian, jika dibandingkan
dengan timbunan lemak di paha, panggul, dan pantat Floyd, et al., 2007. Penelitian yang dilakukan oleh Chan, et al. 2003 menemukan bahwa RLPP
memiliki korelasi yang positif terhadap beberapa jaringan lemak yang berada pada
abdominal, antara lain jaringan lemak intraperitoneal, retroperitoneal, anterior subcutaneous, dan posterior subcutaneous.
4. Kadar HDL
Kadar HDL seluruh responden, memiliki rata-rata sebesar 43,07 mgdL dengan standar deviasi 8,91. Menurut National Cholesterol Education Program
2001, nilai HDL yang baik untuk pria sebesar 40 mgdL. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kadar HDL responden masih dibawah normal. Hal ini dapat
terjadi dikarenakan nilai simpangan deviasi yang tinggi dan menyebabkan rerata kadar HDL dibawah 40 mgdL. Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov pada
taraf kepercayaan 95 menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,200 yang menandakan bahwa data kadar HDL terdistribusi normal.
Obesitas sentral mempu menurunkan kadar HDL melalui mekanisme kompleks yang melibatkan penghambatan gen apoA-1 dan ABCA1 pada hepatosit
sebagai penhasil HDL Wang and Peng, 2011. Beberapa penelitian seperti yang dilakukan oleh Gharakhanlou, et al. 2012, dan Lemos-Santos, et al. 2004,
menemukan bahwa LP dan RLPP berkorelasi negatif dengan kadar HDL. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar LP dan RLPP, semakin sedikit kadar HDL
seseorang.
5. Kadar LDL