5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan ketepatan pengukuran alat ukur sesuai dengan yang diukur, sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan Notoadmojo, 2010. Instrumen yang digunakan pada penelitian dan diuji validitas dan reliabilitas
adalah pita pengukur Butterfly®. Instrumen penelitian dikatakan valid jika menunjukkan pengukuran yang
sebenarnya sesuai dengan yang diukur. Pengujian validitas instrumen Butterfly® dilakukan oleh Balai Metrologi Yogyakarta. Hasil pengujian validitas instrumen
menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan valid, ditunjukkan dengan ukuran skala pada instrumen penelitian yang sudah tepat sesuai dengan skala yang
ditunjukkan. Lembar hasil pengujian instrumen penelitian terlampir pada Lampiran 10 dan 11.
Suatu instrumen dapat dikatakan reliable, serta memiliki presisi yang baik apabila nilai CV coefficient of variation
≤ 5 Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011. Pengujian reliabilitas dilakukan pada dua pita pengukur
dengan replikasi pengukuran sebanyak lima kali. Nilai CV dari pita pengukur pertama sebesar 0,551, sedangkan untuk nilai CV dari pita pengukur kedua
sebesar 0,595. Kedua nilai CV tersebut, dapat dikatakan valid dan reliable, karena kedua pita pengukur memiliki nilai CV yang ≤ 5.
6. Pengukuran parameter antropometri dan pengambilan sampel darah
Pengambilan sampel darah responden dilakukan oleh analis dari Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Bethesda yang telah terakreditasi,
sedangkan pengukuran antropometri dilakukan oleh peneliti, meliputi pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul. Pengukuran LP dan lingkar panggul
dilakukan menurut panduan dari WHO 2008. Pengukuran LP dilakukan pada titik tengah antara tulang rusuk dan illiac crest, sedangkan untuk lingkar panggul
dilakukan pada bagian terbesar dari panggul mengitari bagian pantat. Pita pengukur yang dilingkarkan pada tubuh responden, tidak boleh terlalu ketat,
menekan pada kulit, dan membuat responden tidak nyaman. Kemudian posisi pita pengukur paralel terhadap lantai, dan posisi responden berdiri tegak, tangan di
samping, kaki rapat satu sama lain. Pengukuran dilakukan pada fase terakhir respirasi normal.
7. Analisis sampel darah responden