Kadar kolesterol total yang terlampau tinggi di atas normal sering disebut sebagai  hiperkolesterolemia  atau  hiperlipidemia.  Hiperlipidemia  sendiri  mampu
menimbulkan  efek  negatif  pada  sistem  kardiovaskular.  Salah  satu  efek  negatif yang  dapat  muncul  adalah  atherosklerosis,  yang  merupakan  salah  satu  penyebab
paling  dominan  pada  kejadian  CVD  Stapleton  et  al.,  2010.  Penelitian  kohort yang  dilakukan  oleh  Nagasawa  et  al.,  2012  menemukan,  pada  responden  pria
usia 40-69 tahun, terjadi fenomena semakin meningkatnya kadar serum kolesterol total,  semakin  meningkat  pula  angka  kejadian  jantung  koroner  dan  angka
kematian akibat penyakit tersebut.
7. Rasio kadar LDLHDL
Rasio  kadar  LDLHDL  merupakan  perbandingkan  antara  kadar  LDL dengan  kadar  HDL.  Rasio  LDLHDL  seluruh  responden  memiliki  rata-rata
sebesar 2,84 dengan simpangan deviasi 0,82. Menurut Millan, et al. 2009, nilai rasio LDLHDL yang normal di bawah 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
rasio  LDLHDL  responden  diatas  normal.  Uji  normalitas  Kolmogorov-Smirnov pada  taraf  kepercayaan  95  menghasilkan  nilai  signifikansi  0,200  yang
menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Nilai normal rasio kadar LDLHDL, merujuk pada klasifikasi rasio lipid
menurut,  Millian,  et  al.  2009.  Target  rasio  kadar  LDLHDL  bagi  pria  sebesar 2,5.  Nilai  LDL  bertindak  sebagai  agen  atherogenik  penyebab  atherosklerosis,
sedangkan  HDL  bertindak  sebagai  lipoprotein  protektif.  Kenaikan  rasio  kadar LDLHDL mampu  meningkatkan risiko  terjadinya atherosklerosis  yang berujung
pada CVD. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kadar agen atherogenik yeng terlalu
tinggi, atau kadar lipoprotein protektif yang terlalu rendah. Hal ini juga diperkuat oleh  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Momiyama,  Ohmori,  Kato,  Taniguchi,
Nagata,  and  Ohsuzu  2012  yang  menemukan  bahwa  rasio  kadar  LDLHDL berhubungan  lebih  erat  dengan  atherosklerosis  pada  bagian  aorta  thoraks,  jika
dibandingkan  dengan  kadar  LDL  atau  HDL  sendiri.  Penelitian  yang  dilakukan oleh  Chehrei,  et  al.  2007  dan  Chiou,  et  al.  2005  menemukan  bahwa  rasio
LDLHDL  berkorelasi  positif  terhadap  pengukuran  antropometri  seperti pengukuran LP dan RLPP.
8. Rasio kadar Kolesterol TotalHDL
Rasio  kadar  kolesterol  totalHDL  adalah  perbandingan  antara  kadar kolesterol total dengan kadar HDL. Rasio kolesterol totalHDL seluruh responden
memiliki rata-rata sebesar 4,69 dengan simpangan deviasi 1,16. Menurut Millan, et  al. 2009, nilai rasio  kolesterol totalHDL  yang normal di bawah 3,5.  Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata rasio kolesterol totalHDL seluruh responden diatas normal.  Uji  normalitas  Kolmogorov-Smirnov  pada  taraf  kepercayaan  95
menghasilkan  nilai  signifikansi  sebesar  0,200  yang  berarti  bahwa  data  rasio kolesterol totalHDL responden terdistribusi normal.
Nilai normal rasio kadar kolestertol totalHDL, merujuk pada klasifikasi rasio lipid menurut, Millian, et al. 2009. Target rasio kadar kolesterol totalHDL
bagi  pria  sebesar  3,5.  Seperti  pada  rasio  LDLHDL,  kolesterol  total  bertindak sebagai agen atherogenik, sedangkan HDL sebagai lipoprotein protektif. Beberapa
penelitian  observasional  besar  yang  dilakukan  oleh  Framingham  Study,  LRCP, dan  PROCAM,  menemukan  bahwa  rasio  kolesterol  totalHDL  dianggap  sebagai
rasio  lipid  yang  lebih  kuat  dalam  memprediksi  CVD  jika  dibandingkan  dengan kadar  HDL,  LDL,  dan  trigliserid  sendiri  Millian,  et  al.,  2009.  Beberapa
penelitian seperti yang dilakukan oleh Lemos-Santos, et al. 2004, Chehrei, et al. 2007,  dan  Gharakhanlou,  et  al.,  2011,  menunjukkan  adanya  korelasi  positif
antara  pengukuran  antropometri  seperti  LP  dan  RLPP  terhadap  rasio  kolesterol totalHDL.
B. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, Kolesterol Total, Rasio