Beberapa macam kolesterol darah antara lain :
1. LDL
Low-density lipoprotein atau sering disingkat LDL, merupakan salah satu jenis  kolesterol  yang  berasal  dari  pemecahan  VLDL  very-low  density
lipoprotein. Jenis kolesterol ini merupakan penyusun terbesar dari kolesterol total darah,  dikarenakan  jumlahnya  yang  sangat  banyak  di  sirkulasi  tubuh  manusia.
Kolesterol  LDL  yang  berlebih,  dapat  menyebabkan  gangguan  kardiovaskular terutama  atherosklerosis  pada  pembuluh  darah  manusia.  Hal  ini  dapat  terjadi
karena  LDL  yang  berlebih  akan  disimpan  di  dalam  pembuluh  darah  manusia, khususnya pembuluh darah arteri. Pembentukan atherosklerosis diperantarai oleh
banyaknya LDL dalam sirkulasi darah dan mampu menembus dinding endotelium dan  masuk  ke  bagian  intima  pembuluh  darah  dengan  bantuan  lipoprotein  lipase
dan heparin sulfat proteoglikan. Makrofag yang menganggap LDL sebagai benda asing, “dipanggil” oleh faktor kemotaksis VCAM dan ICAM pada dinding arteri.
Kemudian masuk kedalam intima pembuluh darah, yang kemudian matur menjadi foam  cells.  Semakin  banyaknya  LDL  dan  foam  cells  tersebut  di  dalam  intima,
maka  pembuluh  darah  akan  menebal  dan  menghambat  sirkulasi  darah,  sehingga meningkatkan  risiko  ischemic  heart  disease  Rolfes,  Pinna,  and  Whitney,  2011;
Tomkin and Owens, 2012. Beberapa  penelitian,  seperti  penelitian  Brenner,  et  al.  2010,  dan
Chehrei, et al. 2007, menemukan bahwa kadar kolesterol LDL memiliki korelasi positif  dengan  pengukuran  LP  pada  beberapa  populasi  di  dunia.  Selain  dengan
pengukuran  LP,  RLPP  juga  memiliki  korelasi  positif  dengan  kadar  kolesterol LDL sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ghorbanian, et al. 2012.
Tabel IV. Kategori Kadar LDL Darah National Cholesterol Education Program, 2001
Kadar Kolesterol LDL Kategori
Kurang dari 100 mgdL Optimal
100 – 129 mgdL
Di atas optimal 130
– 159 mgdL Batas awal tinggi
160 – 189 mgdL
Tinggi 190 mgdL ke atas
Sangat tinggi
2. HDL
High-density  lipoprotein  HDL,  merupakan  salah  satu  jenis  kolesterol dengan  kerapatan  yang  lebih  tinggi  dibanding  LDL.  Hal  ini  dapat  terjadi
dikarenakan  struktur  HDL  yang  mengandung  lebih  banyak  protein  dan  lebih sedikit  lemak  dibandingkan  dengan  LDL.  Fungsi  utama  dari  HDL  adalah
membawa kolesterol yang berlebihan dari jaringan dan pembuluh darah ke dalam hati untuk dimetabolisme dan dikeluarkan. Berbeda dengan kolesterol LDL, kadar
koleterol  HDL  yang  tinggi,  akan  semakin  baik,  sebaliknya  jika  kadar  kolesterol HDL  semakin  rendah,  maka  risiko  terkena  penyakit  kardiovaskular  semakin
besar. Kondisi  obesitas  sentral  pada  individu  mampu  mempengaruhi  kadar
HDL  dalam  tubuh.  Obesitas  mampu  menurunkan  produksi  HDL  melalui mekanisme  penghambatan  adipokin  dalam  mengekspresikan  gen  apoA-1  dan
ABCA1  pada  hepatosit.  Gen  apoA-1  dan  ABCA1  ini  berperan  dalam  produksi HDL.  Mekanisme  lainnya  adalah  obesitas  mempu  meningkatkan  aktivitas  mikro
RNA  mir-33,  yang  jika  mikro  RNA  tersebut  diaktivasi,  maka  akan  menghambat gen ABCA1, serta menekan degradasi asam lemak Wang and Peng, 2011.
Penelitian  Gupta,  Rastogi,  Sarna,  Gupta,  Sharma,  and  Kothari,  2007, serta Lemos-Santos, et al, 2004, menemukan bahwa pengukuran LP dan RLPP
memiliki  korelasi  negatif  dengan  HDL.  Korelasi  negatif  ini  dapat  diartikan semakin  besar  nilai  LP  dan  RLPP,  maka  semakin  kecil  kadar  kolesterol  HDL,
yang manifestasinya adalah semakin besar risiko terkena penyakit kardiovaskular Rolfes, Pinna, and Whitney, 2011; Scanlon and Sanders, 2007.
Tabel V. Kategori Kadar HDL National Cholesterol Education Program, 2001
Kadar Kolesterol HDL Kategori
Keterangan Kurang dari 40 mgdL pria
Kurang dari 50 mgdL wanita Rendah.
Faktor risiko penyakit kardiovaskular
Lebih dari 60 mgdL Tinggi
Bukan faktor risiko penyakit kardiovaskular
D. Rasio Lipid