Lampiran 20. Laporan Observasi Dinamika Kelompok III
H 1 Sabtu, 2 Maret 2013 Opening and Grouping:
Pada saat sesi opening and grouping ini dilakukan di lapangan pada pukul 16.30. Sesi Opening dibuka dan dipimpin oleh Dian Wibowo, S.Psi selaku Course
Director. Pada sesi opening ini, CD memperkenalkan seluruh tim yang akan mengikuti kegiatan ini hingga akhir. CD juga kembali mengingatkan secara singkat
beberapa hal yang sudah dijelaskan pada saat briefing di hari H- 2, yaitu: mengenai metode yang akan digunakan dalam pelatihan, yakni Experiental Learning, 3 modal
dasar yang harus selalu diingat, yakni: positive thingking, out of the box, dan do the best, serta menegaskan pertauran yang akan dipakai ketika pelatihan ini, contohnya:
seluruh tim dan peserta tidak boleh merokok kegiatan berjalan dan tidak diperbolehkan menggunakan handphone ketika sedang beraktifitas.
Sedangkan sesi grouping sudah dirancang sedemikian rupa oleh peneliti, sehingga ketika sesi ini tugas fasilitator hanya mengangkat kertas yang berisikan nama-nama
peserta dalam kelompok yang akan didampinginya.
Conditioning Small Group:
Di sesi conditioning small group ini, fasilitator kembali menjelaskan beberapa hal, yaitu:
1. Tujuan dari Pelatihan Manajemen Waktu 2. 3 modal dasar positive thinking, out of the box, dan do the best
3. Menjelaskan fungsi fasilitator challenge presenter, safety guard, dan
Facilitator 4. Memperkenalkan dan menjelaskan fungsi co-fasilitator observer
Namun, ketika sesi Hope and Fear akan dimulai, hujan deras mulai turun. Di sesi ini teman-teman kelompok 3 diminta untuk menuliskan apa yang menjadi harapan dan
ketakutan hope and fear mereka di masa depan dan harapan dan ketakutan selama mengikuti pelatihan.
Di sesi ini, awalnya teman-teman mensharingkan apa yang menjadi harapan dan ketakutan mereka dalam pelatihan Manajemen Waktu, misalnya:
1. Ananta Hope
: Mempunyai prioritas jangka panjang, bisa mengatur jadwal dengan baik.
Fear : Malas, tidak disiplin, kurang semangat moody.
2. Yuan Hope
: Belajar bagaimana menyusunmenjadwalkan kegiatan yang sedang dijalani dengan baik.
Fear : Tidak punya pendirian, pelupa, suka menunda-nunda.
3. David Hope
: Punya komitmen dengan tujuan yang akan kita capai dalam pelatihan ini.
Fear : Kurang kontrol diri, kurang proaktif.
4. Amell Hope:
Mampu mengatur jadwal dan waktu dengan lebih baik, agar mencapai tujuan yang diharapkan.
Fear : Saat rencana tidak berjalan sesuai yang diinginkan.
5. Fani Hope
: Belajar bagaimana mengatur jadwal dengan baik ketika mengikuti pelatihan ini.
Fear : Kurang percaya diri, kurang disiplin dengan waktu.
6. Edo Hope
: Belajar bagaimana dapat membagi waktu dengan baik.
Fear : Kurang fokus pada yang dihadapi.
Kemudian teman-teman diminta untuk menuliskan harapan dan ketakutannya di masa depan, lalu semua yang dituliskan oleh teman-teman dimasukkan ke dalam
amplop yang sudah disediakan.
Ice Breaking Small Group: Warp Speed
Teman-teman peserta sudah cukup mengenal, dan sudah terlihat nyaman dalam melakukan aktifitas. Sehingga fasilitator tidak melakukan sesi Ice Breaking ini.
Cooking
Pada sesi ini, peserta diajak untuk merencanakan aktivitas berdasarkan urutan prioritas, mengendalikan waktu berdasarkan tugas dan tanggung jawab serta adanya
pembuatan jadwal dan mengatur area kerja dari sudut pandang kerapian. Pada aktivitas ini peserta diberi tugas untuk memasak makan malam, makan dan mandi
berdasarkan prioritas. Di sesi cooking ini, teman-teman diharuskan menyelesaikan beberapa tugas, yaitu makan malam, mandi, dan membereskan peralatan yang sudah
dipakai. Ketika sesi memasak, teman-teman peserta mempercayakan sepenuhnya kepada
Ananta dan Yuan ketika diminta memilih wakil dari kelompok untuk mendapatkan
briefing ditempat yang terpisah.
Dan ketika di tempat pemilihan bahan-bahan yang akan digunakan dalam memasak, Ananta
dan Yuan harus mengambil barang-barang yang ada di list dengan mata
tertutup. Yang menarik dari sesi memasak ini adalah, dimana ada seorang teman yang tidak
boleh makan bawang putih dan dia merupakan seorang vegetarian, yaitu Fani. Sehingga seluruh teman-teman dalam kelompok harus teliti dalam memasak. Karena
Fani
terbiasa memasak di asramanya, dengan cekatan dia memasak apa yang sudah disiapkan, teman-teman yang lain juga saling membantu dan mengikuti instruksi dari
Fani
. Pembagian tugas dalam sesi ini terlihat sangat baik, untuk bagian membereskan
barang-barang dan membersihkan sampah, sudah ada Edo dan David. Sedangkan teman yang lain seperti Amell menyiapkan bahan yang akan dimasak, sepeti
memotong bawang dan sayuran. Sedangkan Ananta, dan Yuan, mereka terlihat membantu dalam menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam menyajikan
makanan.
Di saat Fani memasak ada 2 orang lainnya yang mandi terlebih dahulu, yaitu Yuan dan David. Kemudian disusul Fani dan Amell, disaat ini tugas memasak diserahkan
kepada Ananta. Namun, diakhir waktu ternyata Ananta dan Edo belum mandi.
Pada saat sesi debrief teman-teman banyak mengungkapkan tentang prioritas dan pengaturan area kerja. Fani juga tidak merasa keberatan ketika diberikan tugas untuk
memasak makan malam kelompoknya. Hal tersebut karena sudah terbiasa memasak serta dia tidak mau merepotkan orang lain dengan keunikan dia yang seorang
vegetarian dan tidak bisa memakan bawang putih. Sehingga dia harus bisa memasak masakan yang dia dan teman-teman lainnya juga tetap bisa menikmatinya. Di sesi ini
ada intervensi dari CD yang tertarik untuk masuk dan memberikan sumbangsih dalam pengimplementasian apa yang sudah teman-teman dapatkan dalam sesi
cooking ini pada kehidupan perkuliahan.
Hasil dari sesi de brief adalah:
1. Fani : Pentingnya menentukan tujuan dan memprioritaskan apa yang sudah