empirik sebesar 88. Sedangkan hasil mean teoritik sebesar 99 dan mean empirik sebesar 119.64.
Dilihat dari one sample t-test, kemampuan manajemen waktu secara keseluruhan pada kelompok eksperimen sebelum training dan
kelompok kontrol sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari nilai mean kelompok kontrol saat pre-test KKpretest sebesar 124.68 yang berarti
KKpretest mean teoritik 124.68 99 dan mean kelompok eksperimen saat pre-test KEpretest memperoleh skor 119.64 yang
berarti KEpretest mean teoritik 119.64 99.
D. Hasil Penelitian
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian dilakukan untuk menguji
normalitas sebaran data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya normal atau tidak Santoso, 2010. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan One Sample Kolmogorov- Sminorov Test dengan bantuan SPSS versi 16.0 for windows.
Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau p 0.05 maka H0 diterima atau dengan kata lain sebaran data pada
populasi normal. Akan tetapi, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 atau p 0.05 maka H0 ditolak atau sebaran data tidak
berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data pada skala
manajemen waktu yakni nilai p = 0.036 yang berarti p 0.05. Hal ini berarti sebaran data pada dua kelompok, yakni kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen tidak berdistribusi normal. Hal ini disebabkan karena adanya skor ekstrim pada subjek.
Data yang tidak normal pada penelitian ini terjadi karena adanya faking good yang dilakukan oleh subjek.
b. Uji Homogenitas Uji Homogenitas berfungsi untuk menguji perbedaan
varian antar kelompok. Uji homogenitas menggunakan Independent Sample T-Test yakni Levene’s Test pada SPSS 16
for windows. Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau p 0.05 maka H0 diterima atau dengan kata lain varian dua
kelompok sama atau homogen. Akan tetapi, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 atau p 0.05 maka H0 ditolak
atau varian kedua kelompok berbeda. Dari hasil penghitungan, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.015, hal ini menandakan
bahwa p 0.05 yang berarti H0 diterima atau varian dari kedua kelompok berbeda atau tidak homogen.
c. Robustness of T - Test Pada penelitian ini, uji normalitas memiliki skor 0.036 dan
uji homogenitas 0.015. Pada uji normalitas, dikatakan bahwa penelitian ini memiliki sebaran data yang tidak berdistribusi
normal karena p 0.05. Pada uji homogenitas, penelitian ini dikatakan tidak homogen karena p 0.05.
Dari perhitungan didapatkan hasil bahwa uji normalitas dan uji homogenitasnya tidak normal dan tidak homogen atau
heterogen. Akan tetapi, peneliti masih dapat meneruskan proses perhitungannya yakni uji - t, sesuai dengan yang diungkapkan
oleh Howell 1982 bahwa pelanggaran asumsi ini memiliki efek yang kecil apabila jumlah sampling kedua kelompok sama.
Selain itu, Santoso 2010 mengemukakan bahwa jika ketidaknormalannya tidak berada pada skor yang jauh maka
memungkinkan untuk melakukan perhitungan selanjutnya, yakni uji - t. Seperti yang dikatakan Santoso 2010:
“Kita perlu mengecek apakah ketidaknormalannya parah atau tidak. Memang betul tidak ada patokan tentang tingkat
keparahan ini tetapi kita bisa mengira-ngira jika nilai p = 0,049 maka ketidaknormalannya tidak parah.”
2. Uji Hipotesis