42
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada sektor barang konsumsi dan sektor aneka industri dari tahun 2009-2011 di Bursa Efek
Indonesia yang terdiri dari 68 perusahaan. Populasi tersebut nantinya akan diambil sejumlah perusahaan untuk dijadikan sampel penelitian. Sampel dipilih
berdasarkan purposive sampling yaitu penarikkan sampel dengan pertimbangan tertentu yang didasarkan pada kepentingan dan memenuhi tujuan penelitian yang
benar, kriteria pemilihan sampel ditentukan sebagai berikut: 1. Sampel perusahaan masih terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia akhir periode
tahun 2009-2011. 2. Sampel perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang mencakup data yang
dibutuhkan dalam penelitian. 3. Sampel perusahaan tidak melakukan restrukturisasi perusahaan atau
penggabungan perusahaan dalam bentuk apapun. 4. Sampel perusahaan tidak mengalami kerugian selama tiga tahun berturut-
turut. 5. Sampel perusahaan dikategorikan sektor barang konsumsi dan sektor aneka
industri.
E. Data Panel
Penelitian ini digunakan regresi logistik data panel. Data panel adalah data yang memiliki jumlah crossection dan jumlah time series data dikumpulkan
dalam rentang waktu terhadap individu. Ada dua macam panel data yaitu data panel balance dan data panel unbalance. Data panel balance adalah keadaan
43
dimana unit cross sectional memiliki jumlah observasi time series yang sama. Sedangkan data panel unbalance adalah keadaan dimana unit cross sectional
memiliki jumlah observasi time series yang tidak sama.
F. Metode Logistic Regression Regresi Logistik
Penulis mencoba untuk menunjukkan pengaruh dari profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba. Praktik perataan
laba dikotomikan dalam kelompok bukan perata laba yang diberikan status 0 dan kelompok perata laba yang diberikan status 1. Penelitian ini dibuat dengan
menggunakan model regresi logistik yang didalam pengujiannya akan digunakan program SPSS 16.
Metode regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendeskripsikan hubungan antara variabel dependen dalam skala kategori dengan
variabel independen berskala kategori atau interval. Regresi logistik sebenarnya sama dengan analisis regresi berganda, hanya variabel terikatnya merupakan
variabel dummy 0 dan 1. Regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas, Kuncoro 2001 dalam Wulandari 2013 menyatakan bahwa regresi logistik tidak
memiliki asumsi normalitas atas variabel bebas yang digunakan dalam model. Artinya, variabel penjelas tidak harus terdistribusi normal. Uji asumsi klasik tidak
perlu dilakukan karena uji asumsi klasik berkaitan dengan nilai residualnya. Regresi logistik adalah regresi di mana variabel terikatnya adalah dummy, yaitu 1
dan 0 dengan demikian, residualnya yang merupakan selisih antara nilai prediksi
44
dengan nilai sebenarnya jadi dalam regresi logistik tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik.
G. Pemodelan