12
Catatan atas laporan keuangan ini juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari komponen laporan keuangan lainnya. Informasi yang
disajikan dalam ke empat laporan tersebut harus secara bersama-sama dengan informasi yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
3. Distorsi Laporan Keuangan
Distorsi laporan keuangan adalah penyimpangan informasi dari laporan keuangan terhadap realitas usaha sebenarnya. Distorsi ini timbul dari sifat
akuntansi akrual yang meliputi standar, kesalahan estimasi, keseimbangan antara relevan dan andal serta kebebasan dalam aplikasinya. Distorsi
akuntansi muncul dalam tiga bentuk yaitu kesalahan estimasi manajemen, window dressing, manajemen laba, standar akuntansi yang gagal dalam
menangkap realitas ekonomi.
B. Laba 1. Definisi Laba
Laba merupakan suatu pos dasar dan penting dari ikhtisar keuangan yang merniliki berbagai kegunaan dalam berbagai konteks. Laba pada
umumnya dipandang sebagai suatu dasar perpajakan, determinan pada kebijakan pembayaran dividen, pedoman investasi, dan pengambilan
keputusan, dan unsur prediksi. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan yang disediakan dengan tujuan membantu menyediakan informasi
untuk menilai kinerja manajemen, mengestimasi kemampuan laba yang
13
representatif dalam jangka panjang dan menaksir resiko dalam investasi atau kredit. Pengertian laba secara konvensional adalah nilai maksimum yang
dapat dibagi atau dikonsumsi selama satu periode akuntansi dimana keadaan pada akhir periode masih sama seperti pada awal periode. Laba dalam teori
akuntansi biasanya lebih menunjuk pada FASB yang disebut dengan laba komprehensif karena lebih umum dan cakupannya lebih luas. Laba
komprehensif dimaknai sebagai kenaikan aset bersih selain yang berasal dari transaksi dengan pemilik. Sedangkan
earning adalah laba yang diakumulasikan selama beberapa periode atau kenaikan ekuitas atau aktiva
neto suatu perusahaan yang disebabkan karena aktivitas operasi maupun aktivitas di luar usaha selama periode tertentu. Earning merupakan pengertian
yang paling sempit sedangkan laba komprehensif merupakan pengertian paling luas. Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini
adalah laba akuntansi yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya.
Fisher dan Bedford 1953 dalam Dewi dan Zulaikha 2010, menyatakan pada dasarnya ada tiga sifat laba yang umum dibicarakan dan
digunakan dalam ekonomi. Ketiga sifat tersebut semuanya penting. Ketiga sifat tersebut adalah Psychic income menunjukkan konsumsi barang dan
jasa yang dapat memenuhi kepuasan dan keinginan individu. Real income, yang menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran ekonomi yang ditunjukkan
14
oleh kenaikan biaya hidup. Money income, yang menunjukkan kenaikan nilai sumber-sumber ekonomi yang digunakan konsumsi yang sesuai dengan biaya
hidup.
2. Karakteristik Laba Akuntansi
Laba akuntansi berbeda dengan laba ekonomi, lba akuntansi memiliki karakteristik yang berbeda dengan laba ekonomi. Belkaoui 1984 dalam
Salno dan Baridwan 2000, menyebutkan bahwa laba akuntansi mempunyai lima karakteristik sebagai berikut:
a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi aktual terutama yang berasal dari penjualan barang atau jasa.
b. Laba akuntansi didasarkan pada periodisasi dan mengacu pada kinerja perusahaan selama satu periode tertentu.
c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus mengenai definisi, pengukuran dan pengakuan
pendapatan. d. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya dalam bentuk cost
historis. e. Laba akuntansi menghendaki adanya perbandingan matching antara
pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.
15
3. Tujuan Pelaporan Laba
Tujuan utama pelaporan laba, yaitu memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang saling berkepentingan dengan laporan keuangan.
Tujuan informasi laba juga dapat digunakan untuk input utama dalam model- model evaluasi investor, infomasi laba juga digunakan direksi, komisaris dan
para investor institutional untuk mengukur kinerja korporasi dan kualitas manajemen. Tujuan umum penggunaan laba untuk pengukuran efisiensi
manajemen dan untuk membantu peramalan di masa depan atau pembagian deviden di masa depan. Tujuan khusus yaitu penggunaan laba sebagai
pengukur keberhasilan serta sebagai pedoman pengambilan keputusan manajerial di masa yang akan datang.
Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi
kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, menaksir risiko dalam investasi atau meminjamkan dana. Menurut Suwarjono 2011, tujuan
pelaporan laba diharapkan dapat digunakan antara lain untuk: indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan kemudian
diwujudkan dalam tingkat kembalian atas investasi rate of retun on inuested capital. Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen, dasar
penentuan besarnya pengenaan pajak, alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu negara, alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak
16
hutang, dasar kompensasi dan pembagian bonus. alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan dan dasar pembagian dividen.
C. Teori Keagenan