8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Persepsi Terhadap Keluarga dan Orangtua
1. Persepsi Sosial
Persepsi yang ditujukan pada figur-figur atau manusia disebut sebagai persepsi sosial. Menurut Fiske dan Taylor dalam Gross, 2013
persepsi sosial merupakan proses bagaimana orang memikirkan dan memahami tentang orang lain, dirinya sendiri, dan situasi sosial. Menurut
Gross 2013 persepsi sosial adalah orang mempersepsikan orang lain sebagai objek fisik, dengan membentuk kesan tentang penampilan fisik
atau perilaku, dan tidakan orang tersebut. Kemudian mengatribusi berbagai karakteristik pada seseorang sebagai kategori sosial.
Selain itu,menurut Hurlock 1990 bahwa perlakuan orangtua terhadap anak mempengaruhi bagaimana anak itu memandang, menilai,
dan mempengaruhi sikap anak terhadap orangtua, serta mempengaruhi kualitas hubungan orangtua dan anak.Persepsi sosial terhadap anak
pernah diteliti oleh Dubin Robert dan Dubin Elisabeth 1965; penelitian tentang persepsi anak yang meliputi diri sendiri, peran orangtua, perilaku
orangtua, dan figur dewasa lainnya.Anak mempersepsikan orangtua dengan membedakan peran sosial ayah dan ibu, serta karakteristik fungsi
peran orangtua. Selain fungsi peran orangtua, perilaku orangtua dalam interaksi antara anak dan orangtua, akan mempengaruhi persepsi anak.
9 Persepsi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah gambaran
persepsi anak terhadap figur ayah, ibu, orangtua, dan keluarga.Dalam area metode proyektif, persepsi lebih disebut sebagai apersepsi.
Apersepsi merupakan suatu proses dimana pengalaman-pengalaman baru yang diterima individu akan diasimilasikan dan ditransformasikan dari
pengalaman masa lalu individu menjadi suatu bentuk keseluruhan yang baru. Persepsi yang dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa
lampau atau pengalaman sebelumnya dan bersifat subjektif disebut sebagai apersepsi. Apersepsi merupakan proses dinamis dan penuh
makna dari individu terhadap suatu persepsi Bellak dan Abrams, 1997.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Sosial