Dampak Perceraian Perkembangan Relasi Keluarga yang Mengalami Perceraian

16

D. Perkembangan Relasi Keluarga yang Mengalami Perceraian

Perceraian merupakan perubahan utama dalam kehidupan keluarga yang sangat mempengaruhi anak-anak pada masa pertengahan dan akhir anak-anak. 1. Pengertian perceraian Pengertian bercerai atau perceraian dapat dikatakan sebagai berakhirnya suatu pernikahan.Menurut Benokraititis dalam Regina dan Risnawaty, 2007 perceraian dimaknai sebagai putusnya ikatan perkawinan secara sah dan resmi. Atwater dan Duffy dalam Regina dan Risnawaty, 2007 mengungkapkan bahwa perceraian disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu keterbatasan finansial, ketidakpuasan dalam hubungan intim, harapan yang tidak realistis terhadap perkawinan maupun pasangan, keingin saling menguasai dan mengatur, serta ketidaksamaan pandangan dalam pengasuhan dan pendidikan anak.Selain itu, perselingkuhan merupakan salah satu faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya perceraian.

2. Dampak Perceraian

Perceraian tidak hanya berdampak pada orangtua, akan tetapi anak dari orangtua bercerai juga merasakan dampak dari keputusan yang dibuat orangtuanya. Perceraian dapat berdampak positif, namun sering kali perceraian lebih banyak berdampak negatif pada anak dari segi psikologis, kesehatan, dan akademis. 17 Beberapa sumber menyatakan bahwa perceraian memiliki dampak negatif bagi anak.Hal ini ditunjukkan dalam penelitian Rice dan Dolgin dalam Dewi dan Utami, 2008 pada umumnya perceraian membawa resiko yang besar pada anak, dari sisi psikologis, kesehatan maupun akademis. Dari sisi psikologis, perceraian orangtua mengakibatkan anak merasa kehilangan perhatian dari orangtua mereka Ekos, Mardiana The, dan Hastuti, 2010. Menurut Heterington dalam Dewi dan Utami, 2008 setelah 6 tahun setelah perceraian orangtua, anak akan tumbuh menjadi seseorang yang merasa kesepian, tidak bahagia, mengalami kecemasan, dan perasaan tidak aman. Menurut Amanto dan Keith dalam Dewi dan Utami, 2008 konflik yang terjadi pada orangtua, didalamnya terdapat berbagai emosi negatif sehingga menyebabkan anak merasa tidak aman berada dalam situasi konflik tersebut. Menurut Dewi dan Utami 2008 bahwa anak dari keluarga bercerai merasa berbagai afek negatif dan tidak merasa puas dalam hidupnya akibat perceraian yang terjadi pada orangtuanya.Hal ini didukung oleh penelitian Amato dan Keith dalam Dewi dan Utami, 2008 yang mengungkapkan bahwa individu yang mempunyai pengalaman perceraian orangtua di masa kecilnya, memiliki kualitas hidup yang rendah di masa dewasanya dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki pengalaman perceraian orangtua.Dalam bidang kesehatan banyak anak yang dinyatakan mengalami depresi seiring 18 dengan perceraian orangtua mereka Mc Dermot dalam Dewi dan Utami, 2008. Dalam bidang akademis ditunjukan melalui penelitian efek perceraian orangtua terhadap nilai performansi anak di kelas yang menyimpulkan nilai performansi anak lebih rendah jika dibandingkan dibandingkan dengan anak yang orangtuanya tidak bercerai. Hal tersebut disebabkan oleh stress keluarga akibat perceraian sehingga mempengaruhi performasi anak di sekolah Stevenson dan Black dalam Dewi dan Utami, 2008. Dalam penelitian Bukatko perceraian memiliki dampak negatif pada anak usia sekolah terkait area akademik dan sosial. Hal ini terlihat dari prestasi sekolah anak yang menurun dan adanya penarikan diri.Menurut Dewi dan Utami 2008 sikap anak yang membandingkan keadaan dirinya dengan temannya yang mempunyai keluarga harmonis membuat anak merasa iri dan juga membuat anak semakin tidak merasakan kepuasan dalam domain keluarganya. Berdasarkan pernyataan di atas, dampak perceraian orangtua terhadap anak dapat berdampak positif, bila setelah perceraian terjadi relasi anak dan orangtua berlangsung dengan baik.Akan tetapi dari beberapa sumber lebih banyak yang menyatakan bahwa perceraian memiliki dampak negatif bagi anak.Hal ini tampak dari anak memiliki perasaan sedih, kehilangan, kesepian, tidak dicintai, merasa tidak aman, tidak diinginkan atau ditolak oleh orangtua yang pergi.Selain itu, anak 19 dari keluarga bercerai juga memiliki perasaan berbeda dari anak-anak lain membuat anak kehilangan jati diri sosialnya atau identitas sosialnya dan anak merasa iri kepada temannya yang memiliki keluarga harmonis.

E. CAT Children’s Apperception Test