Persepsi Komposit Terhadap Orangtua dan Keluarga

36

3. Persepsi Komposit Terhadap Orangtua dan Keluarga

Persepsi komposit tiap-tiap subjek dan latar belakang subjek dapat dilihat dari table berikut: Tabel 4.3. Latar Belakang dan Persepsi komposit Subjek Latar belakang keluarga Persepsi yang muncul 1 FCS Subjek kini tinggal bersama eyangnya karena rumah eyangnya dekat dengan sekolah. Orangtua subjek bercerai pada saat subjek berumur 8 tahun, karena ayah tidak memiliki pekerjaan dan tidak dapat menghidupi keluarga. Subjek pulang ke rumah orangtuanya padahari sabtu dan minggu. Ibu adalah orang yang baik dan tidak suka marah, ayah tiri subjek adalah orang yang baik dan senang mengajak subjek memancing bersama. Keluarga dipersepsikan sebagai keluarga yang melakukan kegiatan bersama, namun kekurangan. Ayah dilihat sebagai ayah yang melakukan kesalahan. Ibu dilihat sebagai ibu yang merawat, membantu, dan menjaga anak. Akan tetapi ibu juga dilihat sebagai ibu yang tidak bersama anak ketika anak membutuhkan. 2 MIL Subjek tinggal bersama ibu dan subyek sangat tergantung pada figur ibu. Ayah dan ibu subyek telah bercerai. Ayah sama sekali tidak pernah menemui subyek, namun subjek merindukan kehadiran ayahnya. Perceraian membuat keluarga menjadi kurang harmonis, subjek dan kakak kandungnya sering kali bertengkar. Keluarga dipandang sebagai keluarga yang tidak harmonis Orang tua dilihat sebagai orangtua yang tidak harmonis, meninggalkan anak, dan seharusnya memenuhi kebutuhan anak dan keluarga. Ayah dilihat sebagai ayah yang seharusnya memenuhi kebutuhan anak. Ibu dipandang sebagai ibu yang memperhatikan anak dan bertanggung jawab. 3 ABM Subjek dan kakaknya, tinggal bersama budhe dan nenek. Orang tua subjek bercerai, ketika subjek berusia 6 tahun, disebabkan oleh ayah yang pergi dari rumah. Subjek paling dekat dengan ibu, namun sekaligus takut dengan ibu. Setiap hari ibu menengok dan Keluarga dilihat sebagai keluarga yang hidup bahagia dan melakukan kegiatan bersama. Orangtua dipandang sebagai orangtua yang tidak menjalankan peran, orang tua melarang agar anak tidak 37 membantu persiapan sekolah subjek. Ibu subyek menikah kembali dan dikaruniai seorang putra dari ayah tiri subyek. mengalami hambatan atau bahaya, dan seharusnya membantu anak. Ayah dipandang sebagai ayah yang memiliki sifat tidak baik dan tidak harus ditiru. Ibu dilihat sebagai ibu yang menyayangi dan merawat anak. 4 ASY Subjek kini tinggal bersama ibu. Sebelum bercerai, orangtua subjek sering bertengkar di hadapan subjek. Perceraian yang terjadi membuat subjek yang dekat dengan ayah, merasa sangat kehilangan ayah. Saat ini ayah tinggal di malang, walaupun setiap malam ayah menelpon subjek, namun subjek tetap ingin bertemu dengan ayah. Jika ibu bekerja subjek dititipkan pada kakek dan nenek. Ibu bekerja setiap hari dan hanya memiliki waktu untuk bermain bersama subjek di akhir pekan. Ayah dipandang sebagai ayah yang memenuhi kebutuhan anak dan keluarga. Ibu dilihat sebagai ibu yang merawat dan melakukan kegiatan bersama anak. Akan tetapi, ibu juga dilihat sebagai ibu yang meninggalkan dan tidak bersama anaknya ketika anak membutuhkan. 5 MMM Subjek tinggal bersama pakde dan budhe. Sebelum bercerai, orangtua subjek sering bertengkar, sehingga subjek dan adiknya kurang memperoleh perhatian dari orangtua. Subjek dan adiknya sempat menunda sekolah selama 2 tahun. Subjek tidak mengetahui bahwa orang tuanya telah bercerai, pakde dan bude mengatakan bahwa orangtuanya bekerja di suatu daerah. Ibu hanya mengunjungi subjek ketika hari raya. Keluarga dipersepsikan sebagai keluarga yang tidak terbuka, berbohong dan tidak harmonis. Persepsi ayah yang tidak memperhatikan anak. Ibu yang dipersepsikan sebagai ibu yang menjaga anak, namun ibu tidak bersama anaknya ketika anak membutuhkan, dan mengalami kesulitan dalam mengurus anak. 6 APP Saat ini, subjek tinggal bersama ibu, adik perempuan dan kakeknya, sedangkan adik laki- lakinya bersama kakek dari ayahnya di flores. Sebelum perceraian keluarga subjek kurang harmonis. Subjek mengalami Keluarga dipersepsikan sebagai keluarga yang melakukan kegiatan bersama. Ayah dipersepsikan sebagai ayah yang melakukan kegiatan bersama keluarga. Ibu dilihat sebagai ibu yang 38 pengalaman kurang menyenangkan tentang ayah, ayah pergi meninggalkan keluarga dengan tidak bertanggung jawab. Ibu memberikan kasih sayang yang cukup kepada subjek. merawat menemani, dan melakukan kegiatan bersama anak. 7 TMS Subjek diasuh oleh ibu, subjek sangat dekat dengan ibu. Ayah dan ibu subjek baru menyelesaikan masalah percerai. Ayah dulu sering memarahi ibu, dan sekarang ayah tinggal di luar kota dan jarang berkomunikasi dengan subjek.Ibu dalam mengasuh cukup keras, namun demokratis terhadap subjek. Keluarga yang melakukan kegiatan bersama dan hidup bahagia. Orangtua dipersepsikan sebagai orangtua yang tidak menjalankan perannya dan menyadari kesalahannya. Ayah dipersepsikan sebagai ayah yang melakukan kegiatan bersama anak Ibu dilihat sebagai ibu yang merawat anak. 8 F Subjek tinggal bersama ayah. Orangtua subjek telah bercerai, karena ayah tidak dapat memenuhi kebutuhan ibu dan subjek. Ibu yang tidak senang dengan ayahnya membuat subjek memiliki perasaan yang sama dengan ibu. Setelah perceraian subjek tinggal dengan ibu, namun ibu memiliki masalah ekonomi. Ibu dan subjek harus pindah ke rumah bude. Karena ibu dan bude tidak pernah akur, membuat subjek sulit menyesuaikan diri. Ayah yang mengetahui kondisi yang terjadi mulai memperhatikan subjek dan ibu. Akan tetapi ibu sulit memaafkan ayah. Masalah ekonomi yang dialami ibu, embuat subjek harus tinggal dengan ayah. Subjek harus penyesuaian diri lagi dengan cara pengasuhan ayah yang berbeda. Subjek diminta untuk menjadi mandiri karena ayah bekerja dan subjek sering ditinggal sendiri. Keluarga dilihat sebagai keluarga yang tidak harmonis dan bahagia. Subjek melihat orangtua sebagai orangtua yang tidak harmonis dan tidak bersama anak. Ayah dipersepsikan sebagai ayah melakukan kegiatan bersama keluarga, namun ayah yang mempunyai sifat tidak baik, tidak memperhatikan, merawat, tidak bertanggung jawab. Ibu dilihat sebagai ibu yang melindungi dan menyayangi anak. Akan tetapi ibu juga dilihat sebagai ibu yang menanggung beban masalah, mengabaikan, tidak memperhatikan, dan tidak bersama anak ketika anak membutuhkan. 9 Subjek tinggal bersama budhe, Keluarga dipersepsikan 39 NSM ayah menitipkan kepada budhe karena ayah percaya dapat mengasuh subjek dengan baik dibandingkan dengan ibu subjek. Sebelum orangtua subjek bercerai ayah pergi ke Jepang untuk bekerja. Ekonomi keluarga menjadi sangat baik, namun tidak demikian halnya dengan keharmonisan keluarga. Kemudian orangtua subjek memutuskan untuk bercerai. Hubungan subjek dan ayah sangat baik, ayah sangat memperhatikan subjek dengan menelpon tiap hari dan mengirimkan banyak barang dari jepang. Ibu pindah ke semarang, ibu subjek kurang merawat, memperhatikan subjek, dan jarang sekali menghubungi subjek. sebagai keluarga yang melakukan kegiatan bersama, dan bahagia, serta keluarga yang kekurangan. Orangtua sebagai orangtua yang tidak memperhatikan anak dan tidak mau saling mengalah. Persepsi ayah yang memenuhi kebutuhan keluarga dan sebagai ayah yang melakukan kegiatan bersama keluarga. Ibu meaami anak, namun meninggalkan, mengabaikan, dan tidak ada ketika dibutuhkan. 40 Berdasarkan tabel diatas, persepsi komposit yang muncul meliputi: 1. Keluarga dipandang sebagai keluarga yang melakukan kegiatan bersama dan bahagia. Akan tetapi, keluarga juga dipandang tidak harmonis, berbohong, berkurangan, kesulitan, dan mengalami masalah, serta membutuhkan bantuan. 2. Orangtua dilihat sebagai orangtua yang menemani, melindungi, memenuhi kebutuhan anak dan keluarga. Orangtua yang menyayangi, merawat, dan mengutamakan anak. Akan tetapi, orangtua juga dilihat tidak hadir atau tidak bersama anak melakukan kesalahan, tidak menjalankan peran, dan tidak memperhatikan 3. Ayah dilihat sebagai ayah yang melakukan kegiatan bersama keluarga, mencari nafkah atau memenuhi kebutuhan keluarga, memarahi anak karena tidak patuh. Selain itu, ayah juga dilihat sebagai ayah yang melakukan kesalahan, tidak berdaya, dan tidak memperhatikan, tidak merawat, dan tidak menjalankan peran. 4. Ibu dipandang sebagai ibu yang menyayangi, merawat, melindungi, mengarahkan anak. Ibu yang kesal atau marahi karena anak tidak patuh, ibu yang hadir atau menemani dan melakukan kegiatan bersama anak. Ibu yang memenuhi kebutuhan keluarga dan memperhatikan keluarga. Akan tetapi ibu juga dipandang sebagai 41 ibu yang tidak hadir dan tidak melindungi anak, memiliki masalah, mengalami kesulitan dalam mengurus anak 5. Ibu yang tidak menyayangi anak 6. Ibu yang melakukan kesalahan 7. Ibu yang membutuhkan bantuan dan perhatian ayah 8. Ibu tiri yang tidak menyukai anak. 42

C. Pembahasan