Persepsi Anak Mengenai Keluarga dan Orangtua dari Orangtua

21 Kartu memunculkan tema tentang ketakutan akan kegelapan, ditinggal sendiri, dipisahkan oleh orangtua, rasa ingin tahu yang besar mengenai sesuatu hal yang terjadi. 10 Kartu 10 Kartu mengambarkan seorang anak yang telungkup di atas lutut orang dewasa dengan latar belakang situasi kamar mandi. Cerita mengarah ke tema kejahatan dan hukuman, memperlihatkan mengenai konsep moral anak, toilet training, dan kecenderungan regresi.

F. Persepsi Anak Mengenai Keluarga dan Orangtua dari Orangtua

Bercerai Pada masa pertengahan dan akhir anak-anak sudah mulai berhubungan secara formal dengan lingkungan ditandai dengan masuknya anak ke sekolah dasar.Dengan lingkungan anak yang bertambah komplek membuat anak memiliki kebutuhan yang tinggi untuk diterima lingkungan.Seperti kebutuhan aka dukung, cintai, dan memperoleh rasa aman dari keluarga serta lingkungan. Anak mulai membandingan kemampuan mereka dengan teman-teman sebayanya. Jika mereka merasa tidak mampu atau berbeda, maka anak akan melakukan penarikan diri. Dalam hal ini, anak membutuhkan dukungan sosial dari orangtua, teman sebaya, dan guru menjadi hal yang penting bagi anak Papalia, Olds, dan Feldman, 2010.Walaupun pada masa ini, anak lebih banyak menghabiskan waktu luang diluar rumah untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebaya, namun peran orangtua tetap menjadi pelaku yang penting dalam sosialisasi dan kontrol perilaku anak. Untuk memahami anak di dalam keluarga, kita perlu melihat pada lingkungan keluarga dari suasana dan strukturnya.Apakah suasana didalam 22 rumah bersifat mendukung dan penuh kasih sayang atau didorong oleh konflik Papalia dkk, 2010.Salah satu perubahan struktur keluarga yang mempengaruhi anggota di dalam keluarga tersebut adalah perceraian. Perceraian membuat anak harus menyesuaikan diri dengan situasi keluarga yang mengalami perubahan.Situasi dalam perceraian diawali dengan konflik, keterpisahan orangtua, dan anak tidak lagi tinggal bersama kedua orangtua, ketika hak asuh ditetapkan pada satu orangtua.Anak-anak pada masa pertengahan akhir sulit menerima kondisi dimana orangtuanya tidak lagi utuh, dimana tidak ada ayah atau ibu dalam satu keluarga. Perceraian orangtua mengakibatkan anak merasa kehilangan perhatian dari orangtua, merasa kesepian, tidak bahagia, mengalami kecemasan, dan perasaan tidak aman.Selain itu, beberapa anak mengalami stress akibat perceraian, yang membuat menurunnya performasi anak di sekolah.Dampak lainnya adalah ketika anak melihat temannya yang mempunyai keluarga yang harmonis, sikap anak cenderung membandingkan keadaan dirinya.Hal ini membuat anak merasa iri dan juga membuat anak semakin tidak merasakan kepuasan dalam domain keluarganya. Perceraian yang terjadi akan mempengaruhi interaksi dengan lingkungan yaitu relasi anak dengan keluarga dan orangtua. Informasi- informasi yang diberikan oleh lingkungannya dari tingkah laku nonverbal dan verbal yang ditampilkan orang terhadap dirinya. Informasi-informasi tersebut kemudian digunakan untuk membentuk persepsi terhadap orang lain. Pengalaman dan relasi antara anak dengan keluarga dan orangtua akan 23 membentuk inner image anak tentang anggota keluarga Klein dalam Bellack dan Abrams, 1997. Kondisi keluarga akan sangat mempengaruhi cara pandang anak terhadap keluarga Budiningsih, 2007. Dalam melakukan persepsi sosial, anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu keadaan orang yang mempersepsikan berupa pengalaman dan harapan, keadaan stimulus atau orang yang akan dipersepsi, serta situasi atau keadaan sosial yang melatar belakangi stimulus. Dalam penelitian ini, objek yang dipersepsi adalah figur ayah, ibu, orangtua, dan keluarga. Perubahan situasi akibat perceraian tentunya akan mempengaruhi persepsi anak terhadap ayah, ibu, orangtua, dan keluarga tersebut. Ketika seorang anak mempersepsi keluarga dan orangtua, anak itu memiliki ingatan-ingatan tentang figur keluarga dan orangtua. Ingatan tentang tentang relasi, kehadiran, kedekatan, cara pengasuhan, sikap, dan perilaku orangtua serta keluarga terhadap dirinya yang kemudian diintegrasikan dalam diri anak tersebut sehingga memunculkan persepsi terhadap figur keluarga dan orangtua. Terbentuknya pandangan anak mengenai keluarga dan orangtuanya merupakan hasil dari pengalaman yang diperoleh dari interaksi dalam keluarga. Selain itu, cara-cara orang lain bertindak yaitu sikap dan perilaku orangtua terhadap anak juga turut membentuk gambaran anak terhadap dirinya juga membentuk gambaran terhadap keluarga dan orangtua. Dalam penelitian ini persepsi anak mengenai keluarga dan orangtua sebagai 24 pengalaman mengenai tanggapan terhadap sikap dan perilaku orangtua terhadap anak. Berdasar hal tersebut, peneliti akan melihat lebih dalam tentang bagaimana persepsi anak mengenai ayah, ibu, orangtua, dan keluarga dari orangtua bercerai berdasarkan hasil CAT. Skema Gambaran Umum Tentang Persepsi Anak Mengenai Keluarga dan Orangtua dari Orangtua Brcerai

G. Pertanyaan Penelitian