Teknik Penentuan Sampel Tekhnik Pengumpulan Data Pendekatan Asumsi Blue Best Linear Unbiased Estimator

2. Inflasi X 2 Inflasi merupakan suatu nilai dimana tingkat harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan terus menerus dalam suatu periode. Dalam penelitian ini Inflasi dinyatakan Dalam satuan prosentase . 3. Kurs Valas X 3 Perbandingan harga sebuah mata uang dari suatu negara yang dinyatakan dengan mata uang asing lainnya. Digunakan untuk membiayai transaksi keuangan internasional. Dinyatakan dalam satuan rupiah Rp. 4. Suku Bunga X 4 Suku bunga adalah biaya yang harus dibayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya, dinyatakan dengan satuan prosentase .

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berkala Times Series Data dalam periode tahunan selama 15 tahun yaitu dari tahun 1996-2009. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang di peroleh dari instansi yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

3.3.2 Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari : 1. Badan Pusat Statistik, Surabaya 2. Bank Indonesia, Surabaya

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian ini dilakukan dengan : a. Study kepustakaan yaitu data yang diperoleh berdasarkan buku-buku atau literatur yang sesuai dengan usaha penelitian ini. b. Study lapangan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan, pencatatan terhadap obyek atau masalah yang diteliti. Study lapangan ini dilaksanakan guna menunjang pengumpulan data yang diperoleh untuk diolah dan dianalisis. Dalam hal ini adalah Bank Indonesia cabang Surabaya. Badan Pusat Statistik Jawa Timur melalui studi kepustakaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.5.1 Teknik Analisis

Untuk menganalisis pengaruh yang disebutkan dalam hipotesis di atas maka analisa data ini dilakukan dengan model regresi linier berganda dengan asumsi BLUE Best Linear Unbiased Estimation untuk mengetahui koefisien pada persamaan tersebut betul-betul linier tidak bias. Model ini menunjukkan hubungan spesifik antara variabel – variabel bebas dan terikat. Bentuk perumusannya adalah sebagai berikut : Y = βo + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + u Sulaiman, 2004:80 Dimana : Y = Pertumbuhan Ekonomi X 1 = Inflasi X 2 = Investasi X 3 = Kurs Vallas X 4 = Suku Bunga βo = Konstanta β 1 ,β 2, β 3, β 4 = Koefisien Regresi u = Variabel Pengganggu residual Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5.2 Uji Hipotesis

Untuk menguji pengaruh variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , X 4 terhadap variabel terikat Y prosedur sebagai berikut : 1. Uji F Uji F dipergunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Dengan langkah – langkah pengujian sebagai berikut : Merumuskan hipotesis Ho : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Hi : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ 0 ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Menentukan level of signifikan sebesar 5 Menghitung nilai F untuk mengetahui hubungan secara simultan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan rumus sebagai berikut : F hitung = …………. Soelistyo, 2001:325 Menggunakan derajat kebebasan = n-k-l dengan ketentuan : N = Jumlah Sampel pengamatan K = Jumlah variabel parameter regresi KT = Kuadrat Tengah Galat = Error Residual Kriteria uji F akan ditunjukkan pada gambar 6 KT Regresi KT Galat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 6 : Daerah Kritis H melalui kurva distribusi F Sumber : Soelistyo, 2001.Dasar-Dasar Ekonometrika, penerbit BPFE UGM,Yogyakarta. Kaidah pengujiannya : a. Apabila F hitung ≤ F table , maka Ho diterima dan Hi di tolak, artinya variabel bebas secara keseluruhan tidak mempengaruhi variabel terikat. b. Apabila F hitung F table maka Ho ditolak dan Hi diterima. Artinya variabel bebas secara keseluruhan mempengaruhi variabel terikat. 2. Uji t Uji t dipergunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. • Uji t dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : t hitung = …...………. Nachrowi dan Usman, 2006:19 • Merumuskan hipotesis sebagai berikut : Ho : βi = O tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Hi : βi ≠ O ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Daerah t olak H Daerah t erima H β i Se β i Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Derajat kebebasan sebesar n-k-l,dalam persamaan tersebut dimana : β = Koefisien Regresi Se = Standart Error n = Jumlah sampel k = Jumlah parameter regresi i = Variabel bebas i = 1,2,3,4,5 Kriteria uji t akan ditunjukkan pada gambar sebagai berikut : Gambar 7: Daerah kritis H melalui kurva distribusi t -t hit ung - t t abel t t abel Sumber: Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis regresi menggunakan SPSS , penerbit Andi. Yogyakarta. Kaidah pengujiannya : 1. Bila t hitung ≥ t table , maka Ho ditolak dan Hi diterima, yang artinya secara parsial variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. 2. Bila t hitung t table , maka Ho diterima dan Hi ditolak, yang artinya secara parsial tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui apakah model analisis tersebut layak digunakan dalam pembuktian selanjutnya dan utnuk mengetahui sejauh mana variabel Daerah t olak H Daerah t olak H Daerah t erima H Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bebas mampu menjelaskan variabel terikat maka perlu diketahui nilai adjusted R 2 atau koefisien nilai dengan menggunakan rumus Jadi R 2 = …………….…. Sulaiman, 2004 : 86 Dimana : R 2 = Koefisien determinasi JK total = jumlah kuadrat Karakteristik utama dari R 2 adalah : 1. Tidak mempunyai nilai negatif 2. Nilainya terletak antara 0 dan 1. Dimana kecocokan model dikatakan “lebih baik” jika R 2 semakin dekat dengan 1. 3. Salah satu sifat penting dari R 2 adalah bahwa nilai tadi merupakan fungsi yang tidak pernah menurun noncreasing function dari banyaknya variabel yang menjelaskan yang ada dalam model seiring dengan meningkatnya jumlah variabel yang menjelaskan, R 2 hampir-hampir selalu meningkat dan tak pernah menurun. Gujarati, 1995 : 101.

3.6 Pendekatan Asumsi Blue Best Linear Unbiased Estimator

Tujuan utama penggunakan uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan koefisien regresi yang terbaik linier dan tidak bias BLUE. Karena bila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut, uji t dan uji f yang dilakukannya menjadi tidak valid dan secara statistik dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh. Sifat dari BLUE itu sendiri ialah: JK Regresi JK Total Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Best : Pentingnya sifat ini bila diterpkan dalam uji signifikan data tehadap α dan β b. Linier : Sifat ini dibutukan untuk memudahkan dalam penafsiran c. Unbiased : Nilai jumlah sampel sangat besar penaksir parameter di peroleh dari sampel besar kira - kira lebih mendekati nilai parameter sebenarnya. d. Estimasi : e diharapkan sekecil mungkin. Yang diasumsikan tidak pengaruh antar variabel bebas atau regresi bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya koefisien regresi pada persamaan tersebut betul – betul linier dan tidak bias atau tidak terjadi penyimpangan – penyimpangan persamaan, seperti : a Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi. Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung nilai VIF varience inflation factor . Rumusnya adalah: VIF = 1 1 - R 2 dimana dasar keputusannya adalah sebagai berikut : a. Jika nilai VIF 10, maka ada multikolineritas b. Jika nilai VIF 10, maka tidak ada multikolineritas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b Autokorelasi Yang dimaksud dengan autorelasi yaitu keadaan dimana kesalahan pengganggu dalam suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan pengganggu periode yang lain, pengujian autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson. t=n ∑ e t – e t – 1 2 t=2 DW = ……………. Widarjono, 2005:18 t=n ∑ e t 2 t=1 Dimana : e t adalah residual perbedaan variabel tak bebas yang sebenarnya dengan variabel tak bebas yang di taksir dari setiap periode waktu. Sedangkan e t -1 adalah residual dari waktu sebelumnya. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat table kriteria pengujian Durbin-Watson Gambar 8: Tabel Kriteria Durbin- Watson dL dU 4-dU 4-dL 4 Sumber: Widarjono,Agus.2005. Ekonometrika Teori dan Aplikasi, penerbit Ekonesia FE UII. Yogyakarta. Daerah keragu- raguan Ada aut oko relasi posit if Tidak ada aut okorelasi posit if dan t idak ada aut okorelasi negat if Daerah keragu- raguan Ada aut oko relasi negat if Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. c. Heterokedastisitas Pengujian heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada kesalahan pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Hal tersebut dilambangkan sebagai : E U i 2 = σ 2 ……………………….. Suliyanto,2005:115 Keterangan : σ 2 = Varian i = 1,2,3,… n Apabila didapat varian yang sama maka asumsi heterokedastisitas penyebaran yang sama diterima. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi

Dokumen yang terkait

Pengaruh inflasi dan investasi terhadap nilai tukar rupiah di Indonesia

0 6 129

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 11

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, Suku Bunga, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Surakarta Tahun 1995-2014.

0 3 14

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi, Dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Jakarta Islamic Index (Jii) Periode Januari 2008 – Desember 2014.

0 2 18

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN.

0 1 8

ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, INFLASI, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP HARGA SAHAM PT GURANG GARAM Tbk di BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 7

Pengaruh nilai tukar rupiah tingkat suku bunga kredit investasi

0 0 1

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR TINGKAT SU

0 0 15

Saat ini nilai tukar rupiah mengalami pe

0 0 1

ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

0 1 10