2.2.1.2 Teori Pembangunan Malthus
Dalam konsep pembangunan Malthus, tidak menganggap proses pembangunan ekonomi terjadi dengan sendirinya. Proses pertumbuhan
ekonomi menurut Malthus mmerlukan berbagai usaha yang konsisten di pihak rakyat. Selalu menitikkan perhatian pada “perkembanagn
kesejahteraan” suatu Negara, yaitu pembangunan ekonomi yang dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan suatu Negara.
Pertumbuhan penduduk tidak bisa terjadi tanpa peningkatan kesejahteraan yang sebanding, jika akumulasi modal meningkat, permintaan
atas tenaga kerja juga meningkat maka akan mendorong pertumbuhan
ekonomi. Jhingan,2007:121 2.2.1.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Teori ini dinamakan teori pertumbuhan klasik karena dikemukakan oleh para ahli yang dikenal sebagai penganut aliran klasik. Yaitu seperti
Adam Smith, David Ricardo. Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik, ada 4 faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu: a. Jumlah penduduk.
b. Jumlah stok barang modal. c. Luas tanah dan Kekayaan alam.
d. Tingkat tekhnologi yang digunakan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Bagi kaum klasik, keadaan stasioner merupakan keadaan ekonomi yang sudah mapan dimana masyarakat sudah hidup sejahtera sehingga tidak
diperlukan lagi pertumbuhan yang berarti. TodaroSmith,2004:128 2.2.1.4 Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo-Klasik
Teori ini diwakilkan oleh tokoh-tokoh seperti Joseph Schumpeter, Harrod-Domar, Robert Solow. Teori Schumpeter menekankan tentang
pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukkan bahwa para pengusaha merupakan
golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan dan inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi tersebut merupakan :
a.Memperkenalkan barang-barang baru. b.Mempertinggi efisien cara memproduksi dalam menghasilkan suatu
barang. c.Memperluas pasar sesuatu barang ke pasaran-pasaran yang baru
d.Mengembangkan sumber mentah yang baru dan mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan mempertinggi
keefisienan kegiatan perusahaan. Sedangkan menurut Harrod-Domar setiap perekonomian pada
dasarnya harus senantiasa mencadangkan atau menabung sebagian tertentu dari pendapatan nasionalnya untuk menambah atau menggantikan barang-
barang modal yang telah susut atau rusak. Namun, untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan investasi baru yang merupakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tambahan neto terhadap cadangan atau stok modal. Todaro Smith, 2004: 129
2.2.1.5 Teori Pembangunan Lewis