Universitas Sumatera Utara 2.4.2.
Hiperurikosuria
Batu asam urat dapat terjadi akibat gout artritis atau pada penyebab sekunder dari kelebihan produksi purin. Penyebab sekunder dari batu ini termasuk
diare kronik yang diakibatkan oleh ileostomi, kolitis ulserasi, dan penyakit Chron. Diare kronik ini menyebabkan orang tersebut terpapar dengan kondisi pH urin
yang rendah akibat hilangnya bikarbonat, berkurangnya eksresi amonia, dan rendahnya volume urin Colella et al., 2005.
Tabel 2.4 Faktor-Faktor yang Dapat Menyebabkan Pembentukan Batu Akibat Hiperurikosuria
No Faktor
1
Kelaparan yang menyebabkan keadaan oligouria kronik
2
Gout primer 25 populasi
3
Gout Sekunder 50 populasi
4 Obat-obatan yang menyebabkan kerusakan sel dengan cepat. Sering
pada pasien yang menjalani pengobatan penyakin neoplastik
5
Leukemia akut
6
Anemia hemolitik penyakit myeloproliferatif
7
Olahraga yang berlebihan
Sumber:
Joan, C, Eileen, K, Bernadette, G, ‘a i, M.
UrolithiasisNephrolithiasis: What s It All A out? , Urologi Nursi g,
, pp. -475. Table 3. Contributing Factors
to Stone Development; p. 432.
2.4.3. Derajat Keasaman pH
Pada pH urin yang rendah pH5,5, asam urat yang belum berdisosiasi masih mendominasi urin sehingga dapat menyebabkan pembentukan batu asam
urat danatau kalsium. Batu kalsium oksalat terbentuk akibat nukleasi heterogen dengan kristal asam urat. Setiap kelainan yang dapat menyebabkan rendahnya pH
urin akan menjadi faktor predisposisi terhadap pembentukan batu. Penderita metabolik asidosis kronik dapat menyebabkan rendahnya pH urin, hiperkalsiuria,
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
dan hipositraturia. Asidosis dapat menyebabkan peningkatan resorpsi kalsium dari tulang dan menyebabkan peningkatan kalsium urin Pearle dan Lotan, 2011.
2.4.4. Infeksi Saluran Kemih
Batu magnesium amonium fosfat struvite sangat erat kaitannya dengan batu infeksi. Batu ini sering dihubungkan dengan infeksi dari organisme seperti
Proteus, Pseudomonas, Providencia, Klebsiella, Staphylococcus, dan E. coli Stoller, 2012. Kalsium fosfat adalah varian terbanyak kedua yang dihubungkan
dengan infeksi. Kalsium fosfat terbentuk ketika pH urin berada 6,4 dan sering disebut sebagai batu brusit, sedangkan batu infeksi apatit dihubungkan dengan pH
urin 6,4 Stoller, 2012. Infeksi juga dapat terjadi sebagai akibat dari obstruksi urin dan keadaan
statis pada bagian kalkulus proksimal Stoller, 2012. Infeksi juga dapat menjadi faktor penyebab persepsi rasa nyeri pada pasien karena bakteri dapat
menghasilkan eksotoksin maupun endotoksin yang akan mengubah aktivitas peristaltik otot saluran kemih Stoller, 2012. Inflamasi lokal dapat menyebabkan
aktivasi kemoreseptor dan persepsi nyeri yang mengikuti pola referal pattern Stoller, 2012.
Keadaan tertentu seperti pyuria, demam, leukositosis, atau bakteri dapat memberi petunjuk mengenai diagnosis infeksi saluran kemih dengan
kemungkinan obstruksi atau pyonephrosis Yilmaz et al., 2012.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara BAB 3
KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep