Riwayat Keluarga Faktor Epidemiologi

Universitas Sumatera Utara selanjutnya mengungkapkan bahwa pekerja yang terpapar suhu tinggi memilliki volume urin yang rendah dan hipositraturia. Penelitian lain yang dilakukan pada pekerja pabrik kaca menunjukkan bahwa pekerja yang terpapar dengan suhu tinggi dalam jangka panjang mengalami persipitasi yang besar. Akibatnya, pekerja yang terkena paparan suhu tinggi memiliki volum urin dan pH yang rendah, level asam urat yang tinggi, massa jenis urin yang tinggi, sehingga menyebabkan supersaturasi asam urat. Hal ini menyebabkan 38 pekerja di pabrik tersebut mengalami batu asam urat Pearle dan Lotan, 2011. Individu yang memiliki pekerjaan kantoran seperti manager atau pegawai profesional memiliki risiko tinggi terkena batu saluran kemih, namun penyebabnya masih belum jelas Pearle dan Lotan, 2011.

2.3.7. Riwayat Keluarga

Orang dengan riwayat keluarga yang memiliki batu saluran kemih memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita batu saluran kemih yang berulang, terlebih lagi jika orang tersebut memiliki riwayat gangguan saluran cerna terutama yang menyebabkan diare kronik, osteoporosis, infeksi saluran kemih atau gout artritis Pearle dan Lotan, 2011. Insidensi batu saluran kemih akan meningkat sebanyak dua kali pada pasien dengan riwayat keluarga tingkat pertama yang memiliki riwayat batu saluran kemih Stoller, 2012. Pasangam dari orang yang memiliki riwayat batu kalsium oksalat juga memiliki risiko yang lebih tinggi menderita batu saluran kemih dikarenakan adanya pengaruh lingkungan dan faktor makanan Stoller, 2012. Selain pengaruh lingkungan dan faktor makanan, genetik juga memiliki peran besar Stoller, 2012. Peran genetik seperti defek pada pengasaman urin, cystinuria, ataupun defek pada gen yang mengatur jalur metabolisme kalsium sehingga terjadi hiperkalsiuria menyumbangkan faktor risiko signifikan dalam riwayat keluarga Devuyst dan Pirson, 2007; Stoller, 2012; Mohsen et al., 2012. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2.3.8. Status Ekonomi Dalam beberapa dekade terakhir ini, telah terjadi peningkatan kualitas pangan dan asupan protein yang pararel terhadap peningkatan perekonomian dunia sehingga standard hidup masyarakat juga mengalami perubahan Alpay et al. 2013. Perubahan perilaku dan gaya hidup ini mengakibatkan pergeseran kecendrungan lokasi terbentuknya batu dari kandung kemih menjadi batu ginjal terutama pada negara berkembang Alpay et al., 2013. Penelitian secara epidemiologi dari berbagai negara telah menunjukkan bahwa insidensi batu ginjal lebih tinggi pada populasi dengan konsumsi protein hewani yang tinggi Pearle dan Lotan, 2011. Asupan protein dapat meningkatkan level kalsium urin, oksalat, dan eksresi asam urat yang pada akhirnya dapat meningkatkan probabilitas pembentukan batu saluran kemih bahkan pada orang yang normal sekalipun Pearle dan Lotan, 2011.

2.4. Faktor Metabolik