Universitas Sumatera Utara 1.3.
Tujuan Penelitian 1.3.1.
Tujuan Umum
Diketahuinya karakteristik pasien batu saluran kemih di RSUP H. Adam Malik Medan
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : 1. Diketahuinya karakteristik epidemiologi batu saluran kemih pasien di RSUP
H. Adam Malik Medan 2. Diketahuinya karakteristik metabolik batu saluran kemih pasien di RSUP H.
Adam Malik Medan 3. Diketahuinya karakteristik batu saluran kemih pasien di RSUP H. Adam
Malik Medan
1.4. Manfaat Penelitian
1 Menambah wawasan peneliti tentang faktor yang berpengaruh terhadap
kejadian batu saluran kemih. Selain itu, melalui penelitian ini penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya selama perkuliahan dan dapat
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. 2
Menjadi bahan kajian dan data baru bagi masyarakat ilmiah dalam mengamati perkembangan kejadian batu saluran kemih di Indonesia umumnya dan di
RSUP H. Adam Malik khususnya. 3
Sebagai bahan referensi dan informasi bagi petugas kesehatan dan mahasiswa kedokteran.
4 Masukan dan tambahan literatur untuk mahasiswa dan instansi yang terkait
untuk melakukan penelitian lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anatomi Saluran Kemih
Saluran Kemih dibagi atas dua bagian yakni bagian atas dan bagian bawah. Saluran kemih bagian atas terdiri atas ginjal dan saluran yang disebut
ureter. Fungsi saluran ini adalah menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Masing-masing ginjal memiliki sebuah ureter Drake et al., 2010.
Saluran kemih bagian bawah terdiri atas kandung kemih dan saluran yang disebut uretra. Fungsi uretra adalah mengalirkan urin dari kandung kemih keluar
tubuh Stoller, 2012. 2.1.1.
Saluran Kemih Bagian Atas 2.1.1.1.
Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ berbentuk seperti kacang dan terletak di bagian posterior kiri dan kanan rongga abdomen. Ginjal dilindungi oleh lapisan
tebal yang terdiri dari otot perut bagian posterior dan lateral. Tulang iga ke-10, ke- 11, serta iga ke-12 memberikan perlindungan tambahan di bagian atas ruang
retroperitoneal Pearle dan Lotan, 2011. Ginjal sebelah kanan letaknya lebih rendah dibandingkan dengan ginjal sebelah kiri karena terdapat hati di sebelah
kanan. Ginjal pada orang dewasa memiliki panjang sekitar 10 cm, lebar 6 cm dengan ketebalan 3 cm, serta memiliki berat sekitar 150 gram pada pria dan 135
gram pada wanita Stoller, 2012; Pearle dan Lotan, 2011. Ginjal terdiri dari lapisan luar yang disebut korteks, lapisan tengah yang
disebut medula, dan lapisan dalam yang terdiri dari kaliks dan pelvis. Korteks adalah lapisan yang homogen dan terdapat bagian yang tertuju ke arah papila dan
forniks. Bagian ini disebut kolumna Bertin. Lapisan tengah terdiri atas beberapa piramida yang dibentuk oleh tubulus pengumpul dan memiliki fungsi mengalirkan
urin ke kaliks minor dan ujung papila Stoller, 2012. Darah mengalir ke ginjal
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
dan difiltrasi oleh satuan unit fungsional terkecil yang dikenal dengan nefron. Urin akan terbentuk pada akhir proses dan selanjutnya urin ini akan dialirkan
melalui ureter ke kandung kemih Drake et al., 2010.
Gambar 2.1 Permukaan Ginjal Tampak Posterior
Sumber: Drake, RL, Vogl, AW, Mitchell, AW M. 2010 Gray’s Anatomy for Students 2nd
Edition. Amerika Serikat: Elsevier. Fig. 4.137 Structures related to the posterior surface of each kidney; p.357.
2.1.1.2. Ureter
Ureter adalah saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih. Memiliki panjang bervariasi tiap individu sekitar 30 cm dengan diameter 6 mm
dan memiliki bentuk seperti lengkungan huruf “S”. Hal ini mengakibatkan
terbentuknya daerah yang relatif sempit, yakni: 1 perbatasan antara ureter dengan pelvis renalis atau dikenal dengan ureteropelvic junction, 2 persilangan
antara ureter dengan arteri iliaka di rongga pelvis, dan 3 saat ureter masuk ke dalam kandung kemih Stoller, 2012. Ureter masuk dari belakang kandung kemih
dengan sudut tertentu untuk mencegah kembalinya urin ke ginjal. Ureter terdiri atas tiga lapisan, yakni: mukosa yang dilapisi sel epitel transisional, otot polos
sirkuler, dan otot polos longitudinal. Kontraksi dan relaksasi kedua otot ini menyebabkan gerakan yang dapat mengalirkan urin masuk ke dalam kandung
kemih Drake et al., 2010.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara 2.1.2.
Saluran Kemih Bagian Bawah 2.1.2.1.
Kandung Kemih
Kandung kemih adalah organ berongga yang dilapisi oleh otot dan terletak di posterior tulang pubis. Lapisan mukosa kandung kemih bagian dalam adalah
epitel transisional. Di atas lapisan ini terdapat lapisan otot detrusor yang saling beranyaman dan berfungsi dalam kontraksi kandung kemih Drake et al., 2010.
Ketika kosong, kandung kemih terletak di belakang simfisis pubis, ketika penuh, kandung kemih dapat terllihat naik di atas simfisis pubis dan dapat
diperkusi serta dipalpasi dengan mudah Stoller, 2012. Pada bagian bawah kandung kemih terdapat daerah berbentuk segitiga
yang disebut trigon. Urin dari ureter masuk ke dalam kandung kemih melalui bagian atas trigon dan keluar dari kandung kemih menuju uretra melalui bagian
bawah trigon Drake et al., 2010.
Gambar 2.2 Kandung Kemih Pria Tampak Posterior
Sumber: Drake, RL, Vogl, AW, Mitchell, AWM. 2010 Gray’s Anatomy for Students 2nd
Edition. Amerika Serikat: Elsevier. Fig. 5.40 Posterior Part of Bladder; p.442.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Leher kandung kemih berbentuk seperti corong yang memanjang dan berhubungan langsung dengan uretra. Sfingter internal yang terdapat di leher
kandung kemih adalah bagian otot yang menebal. Sfingter ini dibentuk dari jalinan dan kumpulan serat-serat otot detrusor
bagian distal yang selanjutnya akan membentuk uretra. Sfingter ini menutup dengan kuat dalam keadaan normal untuk mencegah agar urin tidak mengalir
keluar dari kandung kemih Stoller, 2012.
2.1.2.2. Uretra
Uretra adalah saluran yang berfungsi membuang urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Pada pria, uretra terhubung dengan sistem saluran yang membawa
sperma. Panjang uretra pria sekitar 20-25 cm. Pada bagian bawah uretra, terdapat sfingter eksterna yang terdiri dari dua kelompok otot yang membungkus sekeliling
uretra. Otot yang pertama berasal dari otot pelvis dan berfungsi untuk menghambat urin yang keluar ketika terjadi kenaikan tekanan secara mendadak,
misalnya ketika sedang batuk, bersin, atau mengangkat beban berat. Otot yang kedua berasal dari dinding uretra itu sendiri. Komponen ini memberikan
kemampuan untuk menghambat menetesnya urin secara terus menerus Drake et al., 2010.
Uretra wanita, memiliki panjang 4 cm, lebih pendek daripada pria. Wanita juga memiliki sfingter eksterna yang terdiri dari dua kelompok otot. Namun, otot
yang berfungsi paling penting dalam menghentikan urin adalah otot pelvis. Sfingter eksterna dipengaruhi oleh saraf somatis sehingga hanya terbuka ketika
seseorang memerintahkannya dengan sadar Drake et al., 2010.
2.2. Batu Saluran Kemih