2.4.1 Type-Type Pemborosan waste
Ada beberapa type – type pemborosan. Yaitu : 1.
Type tujuh pemborosan seven waste a.
Produksi berlebihan overproduction adalah kegiatan menghasilkan barang melebihi permintaan keinginan sehingga
menambah alokasi sumber daya terhadap produk. b.
Menunggu waiting adalah proses menunggu kedatangan material, informasi, peralatan dan perlengkapan.
c. Transportasi transportation adalah memindahkan material atau
orang dalam jarak yang sangat jauh dari satu proses ke proses berikut yang dapat mengakibatkan waktu penanganan material
bertambah. d.
Proses yang tidak tepat inappropriate processing adalah proses kerja dimana terdapat ketidaksempurnaan proses atau metode
operasi produksi yang diakibatkan oleh penggunaan tool yang tidak sesuai dengan fungsinya ataupun kesalahan prosedur atau sistem
operasi. Secara umum faktor penyebabnya adalah peralatan atau tool yang tidak sesuai, maintenance peralatan yang jelek dan lain-
lain. e.
Persediaan yang tidak perlu unnecessary inventory adalah penyimpanan inventory melebihi volume gudang yang
ditentukan, material yang rusak karena terlalu lama disimpan atau terlalu cepat dikeluarkan dari tempat penyimpanan, material yang
sudah kadaluarsa. Secara umum faktor penyebabnya adalah waktu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
change over yang lama, ketidakseimbangan lintasan, peramalan yang kurang akurat, atau ukuran batch yang besar.
f. Gerakan yang tidak perlu unnecessary motion adalah gerakan
yang melibatkan konsep ergonomis pada tempat kerja, dimana operator melakukan gerakan-gerakan yang seharusnya bisa
dihindari, misalnya komponen dan kontrol yang terlalu jauh dari jangkauan double handling, layout yang tidak standar, operator
membungkuk. Secara umum faktor penyebabnya adalah pengelolaan tempat kerja yang jelek, layout yang jelek, metode
kerja yang tidak konsisten, desain mesin yang tidak ergonomis. g.
Kecacatan defect merupakan kesalahan yang terlalu sering dalam kertas kerja, kualitas produk yang buruk, atau performansi
pengiriman yang buruk, ketidaksempurnaan produk, kurangnya tenaga kerja pada saat proses berjalan, adanya alokasi tenaga kerja
untuk proses pengerjaan ulang rework dan tenaga kerja menangani pekerjaan claim dari pelanggan. Singo dan Kilpatrick,
2003 2.
Type delapan pemborosan eight waste Menurut Taiichi Ohno delapan pemborosan tersebut adalah
a. Overproduction produksi berlebih
Produksi berlebih adalah memproduksi produk jauh lebih banyak dari permintaan konsumen atau melebihi jumlah yang dibutuhkan.
Sedangkan dalam Lean Manufacturing semua produk yang diproduksi di luar hal tersebut Work in Progress, buffer, safety
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
stock merupakan pemborosan karena hal tersebut membuat organisasi menjadi tidak dapat melakukan hal lain yang dapat
memenuhi keinginan konsumen. Produksi berlebih adalah pemborosan yang paling parah diantara jenis pemborosan lainnya.
Kalau permintaan pasar sedang tinggi, pemborosan jenis ini mungkin terlalu penting, namun dikala permintaan pasar sedang
menyusut, dampak dari produksi berlebih akan berlipat ganda. Bahkan seringkali perusahaan mendapatkan kesulitan karena
menyimpan barang yang tidak terjual itu sebagai persediaan extra. b.
Waiting menunggu Yang dimaksud dengan menunggu ialah menunggu kedatangan
material, menunggu informasi, peralatan, perlengkapan dan semua hal yang membuat organisasi berhenti beraktivitas sehingga
menimbulkan pemborosan. Pemborosan karena menunggu harus ini harus terungkap kebenaran situasinya terlebih dahulu sebelum
tindakan perbaikan dilaksanakan. Suatu contoh yang salah menafsirkan situasi pemborosan karena karena waktu menunggu
adalah membiarkan mesin dan operatornya menunggu pada saat pekerjaan yang diperlukan sudah selesai. Bila hal ini dianggap
sebagai pemborosan dan kemudian diatasi maka dampaknya justru akan menimbulkan pemborosan karena produksi berlebih yang
lebih gawat. Dalam hal ini kita harus lebih cermat dalam menilai situasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Transportation transportasi yang tidak perlu
Yang di maksud transportasi dalam Lean Manufacturing adalah bahwa transportasi suatu barang seharusnya dilaksanakan atau
didatangkan langsung menuju tempat dimana barang tersebut dapat langsung digunakan sehingga tidak menimbulkan pemborosan
lainnya yaitu transportasi yang tidak perlu. Pemborosan karena transportasi dan penanganan barang adalah pemborosan yang
sering kita jumpai di dalam pabrik. Barang yang sama dapat saja ditangani berulang-ulang tanpa memberi nilai tambah. Perencanaan
yang buruk akan menyebabkan kegiatan transportasi membengkak dan penanganan barang dilakukan berulang-ulang.
d. Non value added activities aktivitas yang tidak memberikan nilai
tambah Metode dalam pengolahan produksi dapat menjadi sumber dari
pemborosan yang seharusnya tidak perlu ada. Misalnya pengerjaan ulang reworking karena seharusnya proses tidak perlu diulang
apabila dilakukan proses yang benar. Deburing sisa produksi karena produk seharusnya dapat diproduksi tanpa sisa produksi
apabila dilakukan dengan desain yang tepat dan alat yang lengkap untuk pekerjaan tersebut dan inspecting pemeriksaan karena
produk seharusnya dapat diproduksi dengan menggunakan Statistical Process Control SPC untuk menghilangkan atau
meminimalkan jumlah inspeksi yang diperlukan dalam menjaga kualitas produk tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
e. Excess inventory persediaan berlebih
Persediaan berlebih juga akan meningkatkan biaya produksi. Kelebihan persediaan memerlukan penanganan extra, tempat extra,
extra bunga yang harus dibayar, extra karyawan, extra dokumen, dan lain-lain.
Berikut adalah beberapa prinsip untuk mengurangi persediaan berlebih :
- Singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan lagi
- Jangan memproduksi barang yang tidak diperlukan untuk proses
berikutnya. -
Jangan membeli atau membawa barang dalam ukuran lot besar meskipun penghematan dari diskon pembelian dalam jumlah
besar, mungkin lebih besar dari biaya pemborosan karena persediaan
- Usahakan untuk memproduksi dalam lot kecil mengurangi waktu
set-up atau tingkatkan frekuensi peralihan jenis produksi f.
Excess motion gerakan yang berlebihtidak diperlukan Seorang pekerja dapat kelihatan sibuk selama tiga jam untuk
mondar-mandir mencari alat kerja ke semua sudut pabrik. Jelas ini merupakan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah sama
sekali, hal ini justru akan membebani biaya produksi dengan upahnya selama tiga jam yang sia-sia. Di samping itu, hasil
produksi menjadi tertunda dikirim kepada pelanggan klarena lead time produksi bertambah. Contoh gerakan mengambil dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengembalikan benda dapat dihilangkan bila kita meletakkan alat kerja berdekatan dengan penggunaannya. Berjalan mondar-mandir
dengan jarak yang cukup jauh adalah gerakan yang sia-sia, khususnya bila operator diberi tanggung jawab untuk
mengoperasikan mesin. Mesin harus diletakkan dengan benar, saling berdekatan dengan operator sehingga perjalanan kaki
operator dapat dikurangi. g.
Defect waste pemborosan karena cacat produksi Bila cacat produksi terjadi pada satu pos produksi kerja, maka pada
umumnya operator pada pos kerja berikutnya akan menunggu. Waktu terbuang percuma dan menambah biaya produksi. Lebih
parah lagi apabila barang-barang tersebut dikerjakan ulang rework atau bahkan produk yang cacat itu harus dimusnahkan.
Apabila cacat produksi terjadi maka akan diperlukan untuk membongkar dan mereparasi produk itu, lagipula tambahan
komponen juga akan diperlukan dalam penaganan komponen yang rusak. Otomatis jadwal produksi akan terganggu karena menunggu
proses penyelesaian tersebut. Memilah-milah komponen yang jelek juga menyerap tambahan tenaga kerja sehingga meningkatkan
jumlah biaya, yang berarti pemborosan. Kasus yang lebih buruk lagi apabila pelanggan menemukan cacat produksi setelah produk
berada ditangannya. Tidak hanya ongkos garansi dan ongkos kirim saja yang harus ditanggung, tetapi juga pengorbanan citra
perusahaan, peluang bisnis pendatang baru dan pangsa pasar yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menyusut. Untuk menghindari masalah itu sebuah sistem harus dikembangkan untuk menemukan dan mengenali cacat produksi
serta berbagai kondisi penyebab timbulnya cacat tersebut. Dengan demikian, operator bisa melakukan tindakan perbaikan langsung.
h. Underutilized people pekerja yang kurang profesioanl
Yang dimaksud underutilzed people adalah pekerja yang tidak mengeluarkan seluruh kemampuan yang dimilikinya baik dari segi
mental, kreativitas, serta skill dan kemampuan fisik dimana biasanya seorang pekerja harus dapat mengoptimalkan seluruh
kemampuan yang dimiliknya demi kepentingan bersama. Beberapa penyebab pemborosan type ini adalah : proses kerja yang jelek dan
kurang teratur, budaya kerja yang kurang positif atau tidak mendorong pekerjanya untuk berkembang, praktek perekrutan para
pekerja yang kurang selektif, training pegawai yang kurang memadai atau bahkan tidak ada sama sekali training pegawai, dan
turnover pekerja yang terlalu tinggi sehingga tidak ada pekerja yang benar-benar mengerti pekerjaan serta segala detail dari
perusahaan untuk berkembang Jefery K Likert, 2006. 3.
Type sembilan pemborosan nine waste Menurut Vincent Gaspersz 2007 sembilan pemborosan yang ada dalam
bidang industri yang terkenal dengan istilah E-DOWNTIME, yaitu : b.
E = Environmental, Health and Safety EHS adalah jenis
pemborosan yang tejadi karena kelalaian dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip EHS.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. D =
Defects adalah jenis pemborosan yang terjadi karena
kecacatan atau kegagalan produk barangjasa. d.
O = Overproduction adalah jenis pemborosan yang terjadi karena
produksi berlebih dari kuantitas yang dipesan oleh pelanggan, e.
W = Waiting adalah jenis pemborosan yang terjadi karena
menunggu. f.
N = Not utilizing employees knowladge skills and abilities adalah
jenis pemborosan sumber daya manusia SDM yang terjadi karena tidak menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
karyawan secara optimal. g.
T = Transportation adalah jenis pemborosan yang terjadi karena
transportasi yang berlebihan sepanjang proses value stream. h.
I = Inventories adalah jenis pemborosan yang terjadi karena
inventories yang berlebihan. i.
M = Motion adalah jenis pemborosan yang terjadi karena
banyaknya pergerakan dari yang seharusnya sepanjang proses value stream.
j. E =
Excess processing adalah jenis pemborosan yang terjadi
karena langkah-langkah proses yang panjang dari yang seharusnya sepanjang proses value stream.
4. Type sepuluh pemborosan ten waste
Dalam perspektif lain, kaufman consulting group 1999 telah merumuskan 10 jenis pemborosan dalam industri manufaktur, dimana ke-10
jenis pemborosan itu dikelompokkan kedalam empat kategori utama yaitu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
orang, kuantitas, kualitas dan informasi seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.1 dan pendekatan untuk reduksi pemborosan tersebut ditunjukkan
dalam tabel 2.1
Sumber : Kaufman consulting group, 1999 Gambar 2.1 Sepuluh areas waste dalam industri manufaktur
Tabel 2.2 Pendekatan untuk mereduksi pemborosan dalam industri manufaktur
Kategori pemborosan
Jenis pemborosan
Pendekatan reduksi
pemborosan Contoh
metode peningkatan
kinerja Fokus peningkatan
Orang people Processing,
motion, waiting
Manajemen tempat kerja
workplace manajement
Penetapan standar kerja,
pengorgaisasia n tempat kerja,
kaizen, 5S Tata letak layout,
pemasangan label labeling, toolspart
arrangement, work instruction, efisiensi,
takt time, skills kemampuan,
training, shift meeting, cellareas
team, visual displays
Kuantitas quantity
Inventory, moving
things, making too
much JIT Just In
Time Leveling,
kanban, quick setup,
preventive maintenance
Work balance, WIP work in process,
locationamount, kanban location,
kanban types, lot sizes, changeover
analyze, preventive maintenance analyze
Kualitas quality
Fixing defects Error mistake,
proofing, Detection,
warning, prediction,
Fixture modifications
succesive checks,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
autonomation prevention, jidoka
limit switches, check sheets, appropriated
automated assistance, template
Informasi information
Planning, scheduling,
execution Teknologi
informasi berfokus
proses process focused
information technology
Plan, schedule, track,
anticipate, optimize
Queue analyze, dynamic scheduling
of orderjob status by process element,
timingcompletion
Sumber : Kaufman consulting group, 1999
2.5 Tool yang digunakan