Tabel 4.4 Rekap Hasil Waste Dari Kuesioner Sesuai Ranking
RESPONDEN NO
WASTE 1 2 3 4 5 6
SKOR RATA - RATA
RANKING
1 WAITING
1 3 3 1 4 1 2,1
1 2
DEFECT 2 3 0 1 3 0
1,5 2
3 UNNECESSARY
INVENTORY 1 3 1 1 3 0
1,5 3
4 UNNECESSARY
MOTIONS 4 1 1 1 0 0
1,2 4
5 INAPPROPRIATE
PROCESSING 1 2 1 1 1 1
1,2 5
6 OVER PRODUCTION
1 2 0 0 1 1 0,8
6 7
TRANSPORTATION 1 1 1 1 0 0
0,7 7
Berdasarkan hasil rata-rata tipe pemborosan tersebut diatas, terlihat bahwa hasil rata-rata tertinggi ada pada jenis pemborosan waiting waktu tunggu yaitu
dengan skor rata-rata sebesar 2,1 sedangkan skor rata-rata terkecil ada padajenis pemborosan transportation transportasi dengan skor rata-rata sebesar 0,7.
4.2.2 Pemilihan Tool dengan Value Stream Analysis Tools VALSAT
Setelah mengetahui peringkat dari jenis pemborosan yang terjadi di area produksi, selanjutnya melakukan pemilihan tools. Pemilihan tools dilakukan
untuk memperoleh tool yang tepat yang dapat menggambarkan aliran nilai yang terjadi di lantai produksi. Tools ini dipilih berdasarkan pada pemborosan yang
terjadi di PT. Kharisma Esa Ardi Surabaya. Dengan adanya gambaran yang menggunakan salah satu tools dari value stream analysis ini diharapkan dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mengidentifikasi secara detail pemborosan yang terjadi serta penyebab terjadinya pemborosan tersebut.
Value stream analysis tools ini diperoleh dari hasil perkalian antara rata- rata setiap jenis pemborosan hasil identifikasi waste dengan nilai korelasi antara
tools dengan waste yang terjadi sehingga diperoleh skor untuk setiap tools yang ada pada VALSAT. Terdapat beberapa ketentuan untuk perhitungan VALSAT,
yaitu untuk waste yang mempunyai hubungan yang tinggi dikalikan 9, yang medium dikalikan 3 dan yang rendah dikalikan angka 1. Sedangkan waste yang
tidak dapat dipetakan, rata-rata tersebut dikalikan dengan nilai 0 atau tidak terdapat nilai sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel value stream
analysis di bawah ini. Tabel 4.5 Value Stream Analysis Tools
Keterangan : H high correlation
: faktor pengali = 9 M medium correlation
: faktor pengali = 3 L low correlation
: faktor pengali = 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Contoh perhitungan VALSAT : Type waste
= Rata-rata waste x nilai korelasi waste PAM Overproduction = 0,8 x 1 = 0,8
SCRM Waiting = 2,1 x 9 = 18,9
PVF Transportation = 0,7 x 0 = 0
Berdasarkan perhitungan VALSAT yang didapat pada lampiran maka dibuatlah tabel VALSAT. Tujuan dari perhitungan ini adalah untuk menentukan
tools matrix apa yang mempunyai nilai bobot tertinggi sehingga bisa digunakan sebagai acuan untuk penganalisaan lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya akan
ditunjukkan dalam tabel perhitungan VALSAT pada tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Perhitungan VALSAT
sumber informasi hasil pengolahan data terdapat pada lampiran E
VALSAT NO
WASTE SKOR
RATA RATA PAM
SCRM PVF
QFM DAM
DPA PS
1 OVER PRODUCTION
0,8 0,8 2,4
0,8 2,4
2,4 2
WAITING 2,1 18,9
18,9 2,1
6,3 6,3
3 TRANSPORTATION
0,7 6,3 0 0 0 0 0
0,7 4
INAPPROPRIATE PROCESSING
1,2 10,8 3,6
1,2 1,2
5 UNNECESSARY
INVENTORY 1,5 4,5
13,5 4,5
13,5 4,5
1,5 6
UNNECESSARY MOTIONS
1,2 10,8 1,2
10,8 7
DEFECT 1,5
1,5 0 0 0 0 0 TOTAL
BOBOT 53,6
36 10,2 12,8 22,2 14,4 2,2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4.7 Perhitungan ranking skor VALSAT
sumber informasi hasil pengolahan data terdapat pada lampiran E Keterangan :
PAM : Process Activity Mapping
SCRM : Supply Chain Response matrix
PVF : Product Variety Funnel
QFM : Quality Filter Mapping
DAM : Demand Amplification Mapping
DPA : Decision Point Analysis
PS : Physical Structure
Setelah memperoleh hasil perhitungan sesuai dengan hasil tabel 4.6 dan tabel 4.7, selanjutnya melakukan perankingan berdasarkan skor tertinggi hingga
terendah. Skor tertinggi akan menjadi ranking pertama dan seterusnya. Dari hasil
VALSAT NO
WASTE SKOR
RATA RATA PAM
SCRM PVF
QFM DAM
DPA PS
1 WAITING
2,1 18,9 18,9
2,1 6,3
6,3 2
DEFECT 1,5 1,5
3 UNNECESSARY
INVENTORY 1,5 4,5
13,5 4,5
13,5 4,5
1,5 4
UNNECESSARY MOTIONS
1,2 10,8 1,2
10,8 5
INAPPROPRIATE PROCESSING
1,2 10,8 3,6
1,2 1,2
6 OVER PRODUCTION
0,8 0,8 2,4
0,8 2,4
2,4 7
TRANSPORTATION 0,7 6,3
0,7 TOTAL BOBOT
53,6 36
10,2 12,8
22,2 14,4
2,2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perankingan, diperoleh urutan tools matrix yang akan ditunjukkan pada tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.8 Penentuan Tools VALSAT
NO VALSAT BOBOT RANKING
1 Process Activity Mapping PAM
53,6 1 2
Supply Chain Response Matrix SCRM 36
2 3
Production Variety Funnel PVF 10,2
6 4
Quality Filter Mapping QFM 12,8
5 5
Demand Amplification Mapping DAM 22,2
3 6
Decision Point Analysis DPA 14,4
4 7
Phisical Structure PS 2,2
7
sumber informasi hasil pengolahan data terdapat pada lampiran E Tabel 4.9 Penentuan Ranking Tools VALSAT
NO VALSAT BOBOT RANKING
1 Process Activity Mapping PAM
53,6 1 2
Supply Chain Response Matrix SCRM 36
2 3
Demand Amplification Mapping DAM 22,2
3 4
Decision Point Analysis DPA 14,4
4 5
Quality Filter Mapping QFM 12,8
5 6
Production Variety Funnel PVF 10,2
6 7
Phisical Structure PS 2,2
7
sumber informasi hasil pengolahan data terdapat pada lampiran E Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan tabel VALSAT
diperoleh peringkat dari tiap matriks VALSAT. Matriks atau mapping yang bobotnya tertinggi adalah Process Activity Mapping dengan total bobot 53,6.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sehingga tools yang terpilih untuk dianalisa lebih lanjut adalah tools PAM process activity mapping.
4.2.3 Perhitungan