Strategi yang digunakan oleh BI dalam mencapai sasaran inflasi yang rendah adalah:
- Mengkaji efektivitas instrumen moneter dan jalur transmisi kebijakan moneter. - Menentukan sasaran akhir kebijakan moneter.
- Mengidentifikasi variabel yang menyebabkan tekanan-tekanan inflasi. - Memformulasikan respon kebijakan moneter.
Dapat ditambahkan bahwa laju inflasi yang diperoleh dari indeks harga konsumen IHK sebagai sasaran akhir dan laju inflasi inti core atau underlying
inflation sebagai sasaran operasional.
2.2.3.4. Pengaruh Inflasi Terhadap Investasi
Inflasi sebagai suatu gejala ekonomi dapat mempengaruhi hal-hal seperti distribusi pendapatan, alokasi produksi dan produksi nasional, ketika pengaruh
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pengaruh terhadap pendapatan equity effect.
Sifat dari
equity effect tidak merata, ada yang dirugikan dan ada pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Golongan yang dirugikan
adalah mereka yang memperoleh pendapatan tetap per tahunnya, yang memupuk kekayaan dalam bentuk uang kas dan meminjamkan uang
dengan bunga yang lebih rendah dari inflasi yang terjadi. Sedangkan golongan yang diuntungkan adalah yang memperoleh pendapatan
dengan prosentase yang lebih besar dari laju inflasi yang terjadi
2. Pengaruh
terhadap alokasi faktor-faktor produksi efficiency effect.
Keadaan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan terhadap berbagai barang yang dapat mengakibatkan perubahan dalam produksi
berbagai barang-barang tertentu, sehingga adanya inflasi maka permintaan akan barang-barang tertentu mengalami kenaikan yang
lebih besar dari barang lainnya yang pada kelanjutannya akan mendorong kenaikan produksi barang-barang tersebut dengan akibat
akan mempengaruhi pola alokasi dari faktor-faktor produksi yang sudah ada dan menjadi tidak efisiensi lagi.
3. Pengaruh inflasi produksi nasional output effect. Inflasi dapat mengakibatkan kenaikan produksi, sebab dengan
timbulnya inflasi mengakibatkan kenaikan harga barang lebih besar dari tingkat upah, sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan
akan naik yang dapat mengakibatkan kenaikan produksi. Namun apabila laju inflasi itu cukup tinggi dapat mengakibatkan sebaliknya.
Yang dimaksud dengan inflasi itu adalah “Kecenderungan dari harga- harga untuk naik secara umum dan secara terus-menerus”. Boediono,
1999: 97. Dengan menurunnya tingkat inflasi disuatu Negara maka kegiatan daya beli masyarakatnya akan mengalami peningkatan
karena selalu diiringi dengan turunnya harga-harga barang dan jasa di dalam Negeri sehingga membuat investor swasta tertarik untuk
menanamkan modalnya. Budiono, 2001 : 155.
2.2.4.Tingkat Suku Bunga 2.2.4.1. Pengertian Tingkat Suku Bunga
Pengertian dasar tingkat suku bunga adalah perbandingan atau nilai tukar antara jumlah barang yang dapat dipakai sekarang dengan yang dapat dipakai
kemudian hari. Suku bunga adalah harga yang harus dibayar bank peminjam lainnya atas pemanfaatan uang selama jangka panjang waktu pinjaman misalnya
1 tahun ada bunga yang bersifat tetap dan ada pula yang bersifat variabel. Ada bunga yang aman karena berasal dari obligasi yang terjamin seperti obligasi
pemerintah dan ada pula bunga dari obligasi “Rongsokan” yang berasal dari perusahaan yang hampir bangkrut Samuelson dan Nordhaus, 2002: 332
Suku bunga adalah harga dari penggunaan dana yang tersedia untuk dipinjamkan loanable fund. Boediono, 2000: 76. Tingkat bunga adalah biaya
peminjam atau pendapatan dari perkreditan yang dinyatakan dalam persentase tahunan. Tingkat bunga memainkan peran penting bagi kalangan rumah tangga
dalam membuat keputusan mengenai pembelian barang-barang tahan lama, dan berpengaruh terhadap pembangunan fasilitas produksi dan bangunan komersil
baru. Puspopranoto, 2002: 120.
2.2.4.2. Unsur-unsur Tingkat Suku Bunga