2.2.1.2 Teori Mengenai Investasi
Masalah investasi baik penentuan jumlah maupun kesempatan untuk melakukan investasi oleh Keynes didasarkan atas konsep Marginal
Efficiency of Investment MEI yaitu bahwa investasi itu akan dijalankan oleh seseorang pengusaha bilamana MEI masih lebih tinggi dari pada
tingkat bunga interest. Secara garis besar, MEI ini digambarkan sebagai suatu schedule yang menurun. Schedule ini menggambarkan jumlah
investasi yang terlaksana pada setiap tingkat bunga.
Gambar 1 : Marginal Efficiency of Investment Tingkat Pengembalian
Sumber : Sukirno Sadono, 2002, Pengantar Ekonomi Makro, hal. 107 Sumbu tegak menunjukkan tingkat pengembalian modal dan
sumbu datar menunjukkan jumlah investasi yang akan dilakukan. Pada kurva Marginal Efficiency of Investment MEI ditunjukkan tiga buah
titik : A, B dan C menggambarkan bahwa tingkat pengembalian modal
adalah R dan investasi adalah I
. Ini berarti titik A menggambarkan bahwa dalam perekonomian terdapat kegiatan investasi yang akan
menghasilkan tingkat pengembalian modal sebanyak R atau lebih tinggi,
dan untuk mewujudkan investasi tersebut modal yang diperlukan adalah sebanyak I
. Titik B dan C juga memberikan gambaran yang sama. Titik B menggambarkan wujudnya kesempatan untuk menginvestasi dengan
tingkat pengembalian modal R
1
atau lebih, dan mod al yang diperlukan adalah I
1
. Dan titik C menggambarkan, untuk mewujudkan usaha yang menghasilkan tingkat modal sebanyak atau lebih, diperlukan modal
sebanyak I
2
.
2.2.1.3 Macam – Macam Investasi
Investasi menurut macamnya dibagi menjadi delapan macam yang terkelompok menjadi empat kelompok, sehingga masing-masing
berisi dua. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah bahwa suatu produk barang investasi mungkin sekali memiliki atau menempati lebih
dari satu macam. Di bawah ini uraian pembagian macam-macam investasi :
1. Autonamous Investment dan Induced Investment
Autonomous Investment Investasi Otonom adalah investasi yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan, misalnya :teknologi,
kebijaksanaan pemerintah, harapan para pengusaha, dan sebagainya. Induced Investment Investasi Terimbas adalah investasi yang
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan mempengaruhi tingkat investasi terimbas dalam hubungan searah atau positif.
Gambar 2. Fungsi Investasi Otonom dan Investasi Terimbas
Pendapatan Pendapatan
Investasi
Y Investasi
I
Sumber : Rosyidi, Suherman, 2006, Pengantar Teori Ekonomi , Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Hal 170.
2. Publik Investment dan Private Investment
Public Investment adalah investasi yang digunakan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tingkat satu, tingkat dua,
kecamatan, maupun desa. Sedangkan Private Investment adalah kebalikannya yaitu investasi yang dilakukan oleh swasta.
3. Domestic Investment dan Foreign Investment
Domestic Investment adalah penanaman modal dalam negeri sedangkan Foreign Investment adalah penanaman modal asing. Sebuah Negara yang
memiliki banyak sekali factor produksi alam Natural Resources dan sumber daya manusia namun tidak memiliki cukup modal Capital
sebagai factor produksi sumber-sumber di dalam Negeri yang belum termanfaatkan sepenuhnya bias digali sehingga tidak mubazir.
4. Groos Investment dan Net Investment
Gross Investment adalah total seluruh investasi yang diadakan atau dilaksanakan pada suatu ketika, dengan kata lain bahwa seluruh investasi
yang dilakukan di suatu Negara atau di daerah pada periode tertentu. Sedangkan Net Investment adalah selisih antara Investasi Bruto dengan
penyusutan. Rosyidi, 2006 : 168 – 173 2.2.1.4. Pengertian PMA dan PMDN
1. Penanaman Modal Asing PMA Adalah investasi yang dilakukan oleh investor luar negeri dalam penanaman
modal asing ini resiko dari kegagalan Invest ditanggung oleh investor luar negeri.
2. Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN Adalah investasi yang dilakukan oleh investor dalam negeri. PMDN ini
banyak dilakukan oleh pemerintah dengan motivasi untuk kesejahteraan rakyat banyak.
2.2.1.5. Hal yang menarik investasi swasta di jawa timur.