Beberapa pengertian yang patut digaris bawahi dalam definisi inflasi tersebut adalah mencakup tiga aspek yaitu :
1. Adanya kecenderungan tendency harga-harga untuk meningkat,
yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu naik dubandingkan dengan sebelumnya.
2. Peningkatan harga tersebut berlangsung terus-menerus sustained,
yang berarti peningkatan harga tersebut bukan hanya terjadi pada suatu waktu tertentu atau sekali waktu saja, melainkan secara terus-
menerus dalam jangka waktu yang lama. 3.
Mencakup pengertian tingkat harga umum general level prices, yang berarti tingkat harga yang meningkat itu bukan hanya pada
satu atau beberapa komoditi saja. Anonim, 2000 : 11.
2.2.3.2. Jenis Inflasi
Inflasi dapat digolongkan dalam beberapa macam penggolongan antara lain
Boediono, 2001: 156-168.
a. Penggolongan Inflasi menurut parah tidaknya inflasi : 1.
Inflasi Ringan
Adalah laju inflasi di bawah 10 setahun. 2.
Inflasi Sedang
Adalah laju
inflasi antara
10-30 setahun.
3. Inflasi
Berat
Adalah laju
inflasi antara 30-100 setahun. 4.
Hiperinflasi Adalah laju inflasi diatas 100 setahun.
b. Penggolongan inflasi menurut asal dari inflasi : 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation
Adalah inflasi yang timbul karena adanya deficit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panen yang gagal dan
sebagainya. 2.
Inflasi yang
berasal dari
luar negeri
imported inflation Adalah
inflasi yang
timbul karena kenaikan harga-harga di luar
negeri atau kenaikan harga langganan berdagang, kenaikan harga yang kita impor mengakibatkan adanya kenaikan indeks biaya
hidup, karena sebagian dari barang-barang yang tercakup didalamnya berasal dari impor, selain itu juga secara tidak langsung
akan menaikkan indeks harga melalui kenaikan biaya produksi atas bahan mentahnya yang harus diimpor.
c. Penggolongan inflasi menurut mekanisme timbulnya inflasi : 1. Inflasi Permintaan Demand Pull Inflation
Adalah inflasi yang timbul karena banyaknya permintaan akan barang-barang konsumsi oleh masyarakat.Karena permintaan masyarakat Agregat Demand
bertambah, maka kurva agregat demand bergeser dari D
1
ke D
2
akibatnya tingkat kurva umum naik dari P
1
ke P
2
Gambar 3.
Demand Pull Inflation
Sumber: Boediono, 2000, Moneter Sinopsis Pengantar Ekonomi No. 5 Edisi ke 3, BPFE-UGM Yogyakarta hal : 163.
Peningkatan pendapatan agregat menyebabkan permintaan meningkat. Perubahan ini ditunjukkan oleh pergeseran ke kanan kurva permintaan dari D
1
ke D
2
. Pasar bergerak ke perpotongan baru dari penawaran dan permintaan. Harga equilibrium meningkat dari P
1
ke P
2
dan jumlah equilibrium barang meningkat dari Q
1
ke Q
2
. 2. Inflasi Penawaran Cost Push Inflation
Adalah inflasi yang terjadi karena biaya produksi Cost Inflation. Gambar
4. Cost Push Inflation
Sumber : Boediono, 2000, moneter syinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.5 edisi ke 3, BPFE-UGM Yogyakarta hal 160.
H H
S
D D
Q1 Q2
Output P
H
2
H
3
S
1
S
2
Q
4
Q
3
Output D
Peningkatan harga bahan menurunkan penawaran harga barang. Hal itu menyebabkan penjualan barang kurang menguntungkan sehingga memilih
memproduksi lebih sedikit barang. Perubahan ini ditunjukkan oleh pergeseran ke kiri kurva penawaran dari S
1
ke S
2
. Pasar bergerak ke perpotongan baru dari penawaran dan permintaan. Harga equilibrium meningkat dari P
1
ke P
2
dan jumlah equilibrium menurun dari Q
1
ke Q
2
.
2.2.3.3. Pengendalian Inflasi