Pengertian Hak Cipta dan Dasar Hukum Hak Cipta
Pengaturan yang mengatur hak cipta hanya mencakup ciptaan yag berupa perwujudan suatu gagasan tertentu dan tidak mencakup gagasan umum, konsep,
fakta, gaya,atau teknik yang mungkin terwujud atau terwakili didalam sebuah ciptaan itu.
“Hak cipta adalah bagian dari sekumpulan hak yaitu Hak Kekayaan Intelektual HKI yang pengaturannya terdapat dalam ilmu hukum dan dinamakan
Hukum HKI ”.
14
Hak cipta adalah hak milik yang melekat pada karya-karya cipta dibidang kesusasteraan, seni, dan ilmu pengetahuan seperti karya tulis, karya
musik, lukisan, patung, karya arsitektur, film, dan lain-lain. Pada hakikatnya, hak cipta adalah hak yang dimiliki Pencipta untuk mengeksploitasi dengan berbagai
cara karya cipta yang di hasilkannya.
Pengertian Hak Cipta di dalam UU Hak Cipta dapat kita lihat pada pasal 1 angka1 yang menyatakan bahwa
“Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif, setelah suatu ciptaan
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.” Hak cipta memberikan perlindungan secara otomatis berdasarkan
deklaratif dan diekspresikan dengan karya nyata yang bisa dilihat, didengar dan dibaca. Jadi hak cipta melindungi ekspresi atas gagasan itu sendiri bukan idenya,
sedangkan benda itu sendiri sudah berupa lagu, kaset,perhiasan , karya tulis yang sudah dilindungi oleh hukum lain.
“Sebuah karya desain dapat mempunyai status hukum yang berbeda didasarkan pada WIPO Gaid to the Berne Convention
yang isinya menyatakan apabila sebuah negara tidak mempunyai ketentuan
14
Prof.em.Dr. Eddy, 2014, Hukum Hak Cipta,PT. Alumni, Bandung, h. 31.
khusus yang melindungi desain model, maka harus selalu melindungi karya terapan sebagai karya seni dengan kata lain dilindungi dengan Undang-Undang
Hak Cipta ”.
15
Beberapa kriteria agar ciptaan dapat dilindungi hak cipta adalah: 1. Harus orisinil yaitu hasil kreativitas pencipta sendiri bukan mengcopy;
2. Ada bentuk nyata atau kongkrit misalnya diekspresikan dalam kertas,audio, ukir, video tipe, kanvas dan lain-lain;
3. Harus terdapat beberapa kreativitas artinya harus dapat diproduksi dengan suatu alat oleh seseorang.
16
Mengenai dasar hukum pengaturan hak cipta di Indonesia untuk pertama kali peraturan hak cipta yang berlaku ketika Indonesia merdeka adalah Auteurswet
1912 Staatsblad Nomor 600 Tahun 1912, peraturan tersebut merupakan peraturan peninggalan zaman penjajahan Belanda dan diberlakukan sesuai dengan ketentuan
Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, bahwa sebelum dibentuk peraturan baru maka peraturan-peraturan yang lama masih tetap diberlakukan. Auteurswet 1912
pada pokoknya mengatur perlindungan hak cipta terhadap ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Negara Indonesia baru mempunyai peraturan hak
cipta nasional setelah 37 Tahun Merdeka yaitu dengan dibentuknya Undang- undang Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak cipta. Dengan berlakunya Undang-
undang Nomor 6 Tahun 1982 maka Auterswet 1912 dinyatakan tidak berlaku lagi.
17
Setelah lima tahun berjalan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1982 diubah
dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 karena semakin meningkatnya pelanggaran hak cipta yang dapat membahayakan kehidupan sosial dan
menghancurkan kreativitas masyarakat. Kemudian Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 diubah lagi menjadi Undang-undang Nomor 12 Tahun
1997 .“Perkembangan di bidang perdagangan dan industri telah berubah
sedemikian pesatnnya sehingga diperlukan perlindungan bagi pencipta dan pemilik hak terkait, maka untuk menjawab perkembangan tersebut diperlukan
perubahan kembali Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 menjadi Undang-
15
Budi Santoso, 2005, Butir-butir yang Berserakan, Mandar Maju, Bandung, h.70.
16
Ibid., h.154.
17
Gatot Supromo, 2010, Hak Cipta dan Aspek - Aspek Hukumny, Rineka Cipta, Jakarta, h.5.
undang Nomor 19 Tahun 2002 ”.
18
Seiring berjalannya waktu Undang-undang ini dianggap memiliki kekurangan dan maka dua belas tahun kemudian dilakukan
perubahan untuk penyempurnaan mengenai hal-hal yang mencakup perlindungan hak cipta dengan menambahkan mengenai ketentuan perlindungan untuk ekspresi
budaya tradisional sehingga oleh karenanya maka dikeluarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta yang sudah disahkan dan sebagai
hukum positif yang menjadi landasan hukum mengenai Hak Cipta.