Pengertian Ciptaan, Karya Cipta, dan Pencipta
Bentuk ekspresi karya cipta di antaranya: a.
visual, misalnya gambar, sketsa, lukisan, b.
suara, misalnya nyanyian, alat musik, c.
tulisan, misalnya tesis, novel, puisi, d.
gerakan, misalnya tarian, senam, e.
tiga dimensi, misalnya patung, pahatan, ukiran f.
multimedia, misalnya film, animasi, program televisi.
Sebagai subjek hak cipta, bisa manusia dan badan hukum. Inilah yang oleh UUHak Cipta dinamakan dengan pencipta. Berdasarkan Pasal 1 angka 2 UU Hak
Cipta bahwa “Pencipta adalah seseorang atau beberapa orang yang secara sendiri-
sendiri atau bersama-sama menghasilkan suatu ciptaan yang bersifat khas dan pribadi
”. Sedangkan Pasal 1 angka 4 UU Hak Cipta 2014 menyatakan “Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta atau pihak yang menerima
hak tersebut dari Pencipta”. Berdasarkan penjelasan di atas, pencipta hak cipta otomatis menjadi
pemegang hak cipta yang merupakan pemilik hak cipta, sedangkan yang menjadi pemegang hak cipta tidak harus pencipta tetapi bisa juga pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak tersebut dari pencipta atau pemegang hak cipta yang bersangkutan.
UUHak Cipta membedakan penggolonggan pencipta hak cipta dalam beberapa kualifikasi, sebagai berikut :
1. Seseorang yakni : a.
Orang yang namanya terdaftar dalam Daftar Umum Ciptaan pada Direktorat Jendral HAKI;
b. Orang yang namanya disebut dalam ciptaan atau diumumkan
sebagai Pencipta; c.
Seseorang yang berceramah tidak menggunakan bahan atau secara tidak tertulis dan tidak ada pemberitahuan siapa penciptanya ;
d. Seseorang yang membuat ciptaan dalam hubungan dinas dengan
pihak lain dalam lingkungan pekerjaannya atau hubungan dinas berdasarkan pesanan.
21
Pasal 31 UUHak Cipta : Kecuali tanpa terbukti sebaliknya yang dianggap sebagai Pencipta,
yaitu orang yang namanya : a.
disebut dalam Ciptaan; b.
dinyatakan sebagai Pencipta pada suatu Ciptaan; c.
disebutkan dalam surat pencatatan Ciptaan dan atau d.
tercantum dalam daftar umum Ciptaan sebagai Pencipta Pasal 32 UUHak Cipta menyatakan
“Kecuali tebukti sebaliknya, Orang yang melakukan ceramah yang tidak menggunakan bahan tertulis dan
tidak ada pemberitahuan siapa Pencipta ceramah tersebut dianggap sebagai Pencipta”.
2. Dua orang atau lebih “Jika suatu ciptaan diciptakan oleh beberapa orang, maka yang
dianggap sebagai penciptanya : a.
Orang yang memimpin serta mengawasi penyelesaian seluruh ciptaan yang bersangkutan atau penghimpunannya;
b. Perancang ciptaan yang bersangkutan”.
22
Pasal 33 UUHak Cipta 2014 menyatakan : 1
Dalam hak ini Ciptaan terdiri atas beberapa bagian tersendiri yang diciptakan oleh atau lebih yang dianggap sebagai Pencipta yaitu
21
Rachmadi Usman, 2003, Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia, PT Alumni, Jakarta h.114.
22
Ibid, h. 116
Orang yang memimpin dan mengawasi penyelesaian seluruh Ciptaan.
2 Dalam hal Orang yang memimpinnya dan mengawasi penyelesaian
seluruh Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak ada, yang dianggap sebagai Pencipta yaitu Orang yang menghimpun Ciptaan
dengan tidak mengurangi Hak Cipta masng-masing atas bagian Ciptaannya.
Pasal 34 UUHak Cipta menyatakan dalam hal ciptaan dirancang oleh seseorang dan diwujudkan serta dikerjakan oleh orang lain di bawah
pimpinan pengawasan orang yang merancang Ciptaan. 3. Lembaga atau Instansi Pemerintah
Pasal 35 UUHak Ciptamenyatakan : 1
Kecuali diperjanjikan lain Pemegang Hak Cipta atas Ciptaan yang dibuat oleh Pencipta dalam hubungan dinas, dianggap sebagai
Pencipta yaitu instansi pemerintah. 2
Dalam hal Ciptaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 digunakan secara komersial, Pencipta dan Pemegang Hak Terkait mendapatkan
imbalan dalam bentuk Royalti. 3
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian Royalti untuk penggunaan secara komersial sebagaimana dimaksud pada ayat 2
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 36 UUHak Cipta2014 menyatakan “Kecuali diperjanjikan lain,
pencipta dan pemegang hak cipta atas ciptaan yang dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan yaitu pihak yang membuat
Ciptaan”. 4. Badan Hukum
Pasal 37 UUHak Cipta 2014 menyatakan “Kecuali terbukti sebaliknya,
dalam hal badan hukum melakukan Pengumuman, Pendistribusian, atau Komunikasi atas Ciptaan yang berasal dari badan hukum tersebut, dengan
tanpa menyebut seseorang sebagai Pencipta, yang dianggap sebagai Pencipta yaitu badan hukum”.
“Dari pengertian ini dapat dikemukakan bahwa pencipta dapat terdiri satu orang atau lebih. Selanjutnya satu orang atau lebih ini mampu melahirkan ciptaan
yang diwujudkan dalam bentuk yang khas dan pribadi ”.
23