Kemampuan Motorik Halus Meronce
13
menelan, berkedip merenggutkan lutut, dan reflek urat daging tempurung lutut agar bertambah kuat dan terkoordinasi secara lebih baik Hurlock 1978: 152. Oleh sebab
itu kematangan secara neurologis merupakan hal penting dan berpengaruh pada kemampuan anak dalam mengontrol gerakan motoriknya. b Belajar keterampilan
motorik tidak terjadi sebelum anak matang. Dalam mengajarkan gerakan terampil motorik anak akan sia-sia ketika sistem syaraf dan otot anak belum berkembang,
namun apabila anak belum matang tetapi sudah diajarkan tentang keterampilan motorik pelatihan tersebut mungkin akan menghasilkan beberapa keuntungan yang
sementara, akan tetapi jika dalam jangka panjang pengaruhnya tidak akan berarti. c Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan. Pada waktu
mekanisme urat syaraf bayi matang, terdapat gerakan yang dikendalikan lebih banyak dan lebih baik di daerah batang tubuh dan kemudian di daerah kaki. Perkembangan
motorik yang diteruskan secara proximodistal sendi utama ke bagian terpencil dalam menjangkau sesuatu benda bayi menggunakan bahu dan sikunya sebelum
menggunakan perggelangan dan jari tangan. Pola perkembangan motorik yang diramalkan akan terbukti ketika ada perubahan dari kegiatan massa ke kegiatan
khusus. Dengan kematangan mekanisme tersebut kegitan massa dapat digantikan dengan kegiatan yang lebih spesifik, dan secara acak gerakan kasar membuka jalan
untuk memperhalus gerakan yang hanya melibatkan otot dan anggota badan yang tepat Hurlock, 1978: 152. d Dimungkinkan menentukan norma perkembangan
motorik. Perkembangan motorik anak mengikuti perkembangan pola yang sudah diramalkan berdasarkan umur anak. Dalam kaitannya dengan pola perkembangan
14
anak perlu ditentukan juga norma perkembangan motorik, di mana norma tersebut dijadikan untuk penentu bentuk kegiatan motorik lainnya. Selain itu norma
perkembangan motorik dapat dijadikan petunjuk orang-orang disekitar anak yang akan membantu menstimulasi untuk mengetahui apa yang akan diharapkan setelah
stimulasi yang diberikan. Petunjuk tersebut juga dapat dijadikan untuk menilai kenormalan perkembangan motorik anak. e Perbedaan individu dalam laju
perkembangan motorik. Dalam aspek yang lebih luas perkembangan miotorik mengikuti pola yang serupa untuk semua orang, dalam rincian pola tersebut terjadi
perbedaan individu. Hal ini mempengaruhi umur pada waktu perbedaan individu tersebut mencapai tahap yang berbeda. Sebagian kondisi tersebut mempercepat laju
perkembangan motorik, sedangkan sebagian lagi memperlambatnya. Kondisi yang dilaporkan memiliki dampak paling besar terhadap laju perkembangan motorik
Hurlock, 1978: 152. Perkembangan motorik ada juga kaitannya dengan perkembangan kognitif
anak. Anak dalam melakukkan gerak motorik selalu menggunakkan intelektualnya untuk mencapai apa yang diinginkan oleh anak. Secara konstan perkembangan
motorik dan kognitf ini selalu berinteraksi, dimana perkembangan kognitif itu akan berkembang bergantung pada intelektualnya. Proses tersebut nampak pada teori Jean
Piaget Sumantri, 2005: 50 bahwa setiap anak akan mengalami tahapan-tahapan
seperti tahap sensorimotor, praoperasional, konkret operasional, tahap formal operasional. Dalam perkembangan motorik ini yang kaitannya dengan perkembangan
kognitif akan melalui proses yaitu adaptasi. Adaptasi merupakan penyesuaian