76
b. Upaya yang Lebih Efektif untuk Menguasai Kurikulum dan Silabus TK
Penguasaan kurikulum dan silabus TK dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu melalui diklat, seminar, KKG, diskusi dengan teman sejawat, studi
literatur, dan studi lanjut. Berikut hasil analisis data dalam bentuk tabel.
Tabel 15. Persentase Upaya Pengembangan Kompetensi Profesional yang Dipandang Paling Efektif dari Segi Penguasaan Kurikulum dan Silabus TK
Upaya Pengembangan Jumlah
Persentase
Diklat 73
46 Seminar
20 13
KKG 48
30 Diskusi Teman Sejawat
8 5
Studi Literatur 1
1 Studi Lanjut
9 6
Total 159
100
Melalui hasil analisis data dalam bentuk tabel di atas, dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran berikut ini :
Gambar 2. Diagram Lingkaran Upaya Pengembangan Kompetensi Profesional yang Dipandang Paling Efektif dari Segi Penguasaan Kurikulum dan Silabus TK
Berdasarkan hasil analisis data di lapangan bahwa sebanyak 46 responden menjawab diklat merupakan upaya pengembangan yang paling efektif dilakukan
oleh guru untuk menguasai kurikulum dan silabus TK. Ada beberapa alasan diantaranya bahwa dengan adanya diklat yang berlangsung selama beberapa hari,
maka pembahasan mengenai kurikulum dan silabus akan lebih mendetail dengan disampaikan oleh para narasumber ahli dalam bidangnya. Biasanya setelah
46 12
30 5
1 6
Upaya Pengembangan Kompetensi Profesional yang Dirasa Paling Efektif dari Segi Penguasaan
Kurikulum dan Silabus TK
Diklat Seminar
KKG Diskusi Teman Sejawat
Studi Literatur Studi Lanjut
77 pembahasan mengenai kurikulum baru dilanjutkan dengan adanya praktik atau
latihan dalam pembuatan program semester dan program kegiatan yang sesuai dengan kurikulum baru, sehingga kesulitan guru bisa bisa ditanyakan dengan
narasumber yang menguasainya. Penguasaan kurikulum dan silabus yang lebih efektif kedua menurut guru
TK yaitu melalui KKG dengan perolehan persentase sebesar 30. Alasannya adalah guru bisa saling belajar bersama untuk memahami kurikulum dan silabus
secara bersama-sama, jarak antar sekolah yang tidak terlalu jauh dan biaya yang lebih ringan. Selanjutnya kondisi kegiatan kelompok kerja guru yang fleksibel dan
menyenangkan membuat sesama guru tidak sungkan untuk berbagi informasi, saling bertanya, saling membantu, dan bekerjasama antar sekolah.
Upaya pengembangan kurikulum dan silabus yang ketiga adalah melalui seminar dengan pencapaian persentase 13. Guru TK memilih seminar sebagai
upaya yang efektif karena dengan seminar wawasan bertambah, waktu penyelenggaraannya singkat dan langsung fokus pada tema. Selanjutnya studi
lanjut merupakan upaya yang keempat dipilih oleh guru sebesar 6 sebagai upaya yang lebih efektif dalam menguasai kurikulum dan silabus TK. Alasannya adalah
untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perkembangan kurikulum dan silabus TK, karena kurikulum dan silabus selalu berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan zaman dan studi lanjut merupakan tuntutan untuk sertifikasi guru TK.
Upaya yang kelima adalah dengan melalui diskusi dengan teman sejawat dengan besaran persentase sebesar 5. Banyak dari guru memilih diskusi dengan
78 teman sejawat sebagai cara yang paling efektif karena antar guru sudah saling
memahami kekurangannya dan guru merasa tidak bodoh karena dengan teman sendiri telah mengetahui latar belakang pendidikannya. Keterbukaan antar teman
sangat besar, sehingga guru tidak merasa malu kalau dirinya bertanya dengan beberapa hal yang dianggapnya masih sulit untuk dipahami. Waktu pelaksanaan
diskusi yang fleksibel membuat guru lebih mudah untuk saling bertanya dan bertukar informasi. Upaya terakhir adalah studi literatur dengan capaian
persentase 1 hanya dipilih oleh seorang guru saja. Alasannya adalah belajar dari buku tidak mahal, karena buku dapat dipinjam dan bisa dibaca bila ada waktu
luang.
c. Upaya yang Lebih Efektif untuk Menguasai Wawasan Etika dan