35 lulusan sesuai dengan tuntutan dunia industri SMK perlu membangun
kemitraan dengan dunia industri yang berkaitan dengan jurusan tersebut, hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan link and match antara lulusan
dengan dunia industri. Selama ini kegiatan kemitraan yang berjalan antara SMK dengan
dunia industri masih terbatas pada kegiatan praktik kerja industri Prakerin dan ujian kompetensi. Kurangnya kemitraan antara sekolah
SMK dengen dunia industri, lulusan SMK akan cenderung kurang responsive terhadap tuntutan dunia industri. Pembelajaran kurang relevan
dan kurang mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi pada dunia industri. Dunia industri perlu dilibatkan lebih dalam pada proses
pembelajaran, seperti keikutsertaan dalam perencanaan kurikulum maupun kegiatan kemitraan lain seperti sebagai guru tamu.
Kemitraan antara SMK dan dunia industri memberikan banyak manfaat bagi kedua belah pihak. Kemitraan tersebut dapat untuk
mengembangkan materi pembelajaran dan keterampilan siswa sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai dengan dunia industri. Industri juga
akan memperoleh tenaga kerja yang dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih kompetitif. Siswa akan mendapatkan pendidikan
kooperatif yang mengaitkan antara teori dan praktik dari pengalaman langsung di tempat kerja.
Adapun model-model pembelajaran yang melalui kemitraan tersebut antara lain: guru tamu, kunjungan industri, job-shadowing,
mentoring, praktik kerja dan magang. Kunci kemitraan yang berkelanjutan
36 antara sekolah dengan dunia industri ialah kepercayaan dan saling
berbagi tujuan antara sekolah dan dunia industri.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan pengambilan data dilakukan secara purposive dan
snowball. Menurut Sugiyono 2006: 13, metode penelitian kualitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai
lawannya adalah ekspirimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowball, teknik pengumpulan data dengan triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam paradigma penelitian kualitatif, cara terbaik mempelajari
pengalaman subjek penelitian adalah bertanya kepada mereka dan mendengarkan dengan cermat apa yang mereka katakan Auerbach
Silverstein, 2003:23-24 dalam Sunar 2014. Penelitian kualitatif ini termasuk penelitian studi kasus Creswell,
2007. Penelitian studi kasus dipilih karena peneliti sedikit atau tidak dapat mengendalikan atau memanipulasi kegiatan yang diteliti dan
berfokus pada fenomena sekarang dalam konteks kehidupan yang nyata Yin, 2009:13-14 dalam Sunar 2014.
38
B. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian kualitatif dinyatakan sebagai situasi sosial. Menurut Spradley dalam Sugiyono, 2006: 297 situasi sosial
terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis.
Dalam penelitian ini objek penelitian diturunkan dalam pertanyaan peneliti terkait pembelajaran di jurusan teknik bangunan
SMK N 2 Wonosari yang melibatkan dunia industri. Objek penelitian tersebut mencakup:
a Kegiatan kemitraan antara sekolah dengan dunia industri yang sealama ini dilaksanakan.
b Kendala-kendala yang dihadapi selama menjalin kemitraan antara SMK dengan dunia industri.
c Solusi dalam mengatasi kendala-kendala tersebut. d Alternatif pengembangan model kegiatan pembelajaran
yang melibatkan dunia industri.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah nara sumber. Nara sumber dalam penelitian ini terdiri atas guru dan siswa jurusan teknik
bangunan SMK N 2 Wonosari, serta praktisi industri di bidang bangunan.
Dalam penelitian ini yang menjadi nara sumber ialah guru dan siswa jurusan teknik bangunan SMK N 2 Wonosari serta praktisi