Hasil Penelitian yang Relevan
31 guru tamu dan pembekalan Prakerin dengan nara sumber dari praktisi
dunia kerja. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ambar Sulistyo, universitas malang
dengan judul Kemitraan antara dunia usahaindustri dengan dunia pendidikan dalam meningkatkan Lulusan SMKstudy kasus jalinan
kemitraan antara PT Trakindo utama dengan SMK Negeri 1 singosari. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
adanya kurikulum berbasis karakter yang diterapkan di SMKN 1 Singosari program keahlian alat berat adalah pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan yang bermuatan karakter didalamnya. Dalam penyusunan, kurikulum disusun berdasarkan
kompetensi-kompetensi hasil rumusan antara pihak sekolah dengan pihak industri yang menghasilkan 7 soft skill, 12 core skill, 1 problem
solving dan 17 work skill. Dalam pelaksanaannya faktor yang mendukung adalah input siswa yang memang sudah terseleksi
sebelumnya, dan adanya LBB yang disediakan untuk men-training guru-guruAlat Berat. Faktor yang menghambat adalah belum semua
guru bisa dijadikan permodelan dalam pembentukan karakter untuk semua siswa, dan kurangnya pemantauan karakter siswa. Ambar
Sulistyo : 2010. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Utami universitas malang dengan
judul kemitraan sekolah menengah kejuruan dengan dunia usaha dan dunia industri melalui praktik kerja industri studi multisitus di SMK
Negeri 3 Malang dan SMK Cor Jesu Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Subjek dalam
32 penelitian ini adalah tenaga pengajar di SMK Negeri 3 Malang dan
SMK Cor Jesu Malang yang berkaitan dengan urusan Prakerinpraktik kerja industri. Dari penelitian ini didapati hasil yang memberikan
gambaran bahwa pengolahan prakerin sudah berjalan dengan baik, namun belum maksimal dalam memberdayakan komite sekolah,
organisasi profesi, dan DUDI sesuai dengan MOU yang telah disepakati oleh sekolah dan DUDI. Berdasarkan pada kesimpulan
tersebut didapat beberapa saran yakni; SMK melalui tim kerja prakerin
hendaknya memberdayakan
stake holders
dalam penyusunan program, perencanaan dan penilaian prakerin. Sekolah
perlu meningkatkan kemampuan profesional tenaga kependidikan dengan penataran, studi lanjutan, magang di DUDI, dan
mendatangkan tenaga ahli dari DUDI untuk membina dan melatih siswa, serta melaksanakan worksho[ terpadu antara SMK dengan
DUDI yang difasilitasi oleh Direktorat pembinaan sekolah menengah kejuruan PSMK bekerjasama dengan departemen yang terkait.
Selain itu SMK perlu mengkatkan pemasaran dengan memanfaatkan komite sekolah, bursa kerja sekolah, Dinas Tenaga Kerja, Dinas
Pariwisata Kota maupun Provinsi agar terjadi keselarasan antara kebutuhan tenaga kerja dengan lulusan yang dihasilkan SMK. Sri
Utami : 2010. 4. Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Suandi dari Universitas
Malang dengan judul pengolaan kemitraan SMK dengan dunia kerja studi multisitus pada tiga SMK di provinsi Bali. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi
33 multisitus menggunakan metode induktif analitik termodifikasi. Subyek
dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah dari tiga sekolah yang diteliti. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam,
observasi, dan teknik dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
data. Dalam penelitian ini, diperoleh temuan-temuan teoritik, sebagai berikut. Pertama penggelolaan keadaan alam sekitar sekolah,
kemampuan ekonomi, tingkat pendidikan, akomodasi sekolah terhadap keinginan orang tua, tuntutan inovasi DUDI dan Pemda dan
intensitas sosialisasi program sekolah pada orang tua siswa, mendukung pengelolaan kemitraan SMK dengan dunia kerja
Berkembang tidaknya sekolah tergantung pada akomodasi sekolah terhadap aspirasi lingkungan sekolah dalam pengelolaan kemitraan
SMK dengan dunia kerja. Kedua Pengelolaan siswa baru, penyusunan serta revisi KTSP, penyiapan tenaga kependidikan ,
tenaga pendidikguru dan sarana prasarana mendukung penglolaan kemitraan SMK dengan dunia kerja. Kesiapan seluruh komponen
input sangat tergantung dari upaya warga sekolah untuk mengoptimalkan
kemitraan sekolah
dengan dunia
kerja. KetigaPengelolaan proses pembelajaran di sekolah dan di dunia
industri untuk menghasilkan produk terintegrasi baik akademik dan non akademik memenuhi harapan dunia kerja. Lomba lomba yang
diikuti siswa baik perorangan dan kolektif mampu menghasilkan produk yang sesuai kebutuhan pasar . Pelaksanaan teaching factory
sangat membantu menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa sehingga
34 produk sekolah siap untuk bersaing di pasar kerja. Keempat
Pengelolaan hasil produksi dan kreativitas siswa sebagai tugas sekolah baik akademik dan nonakademik dalam beberapa lomba-
lomba yang bersifat kolektif dan perorangan, mengharumkan nama sekolah. Pengelolaan output secara terpadu oleh pihak sekolah dan
industri dalam bentuk promosi terbuka open promotion secara berkelanjutan
dapat memperbaiki
produk sekolah
serta mempertahankan kelangsungan hidup sekolah. Kelima Pengelolaan
kemitraan dalam mengumpulkan dan merefleksi informasi outcome yang berkaitan dengan bagaimana lulusan SMK berkinerja di industri
dan di perguruan tinggi secara berkelanjutan dapat membantu kelangsungan hidup sekolah.