Cara Mengatasi Kendala-kendala Kegiatan Kemitraan

66 Oleh perusahaan kendala tersebut disikapi dengan memberi teguran kepada siswa yang kurang aktif atau kurang rajin dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Kendala yang dihadapi dalam kegiatan Kunjungan Industri adalah kesediaan tempat yang relevan untuk dijadikan tempat kunjungan oleh sekolah, hal ini dikarenakan kesibukan dari perusahaan tersebut. Untuk mengatasi kendala tersebut sebaiknya sekolah mencari tempat untuk kunjungan jauh-jauh hari sebelum kegiatan Kunjungan Industri dilaksanakan. Sehingga dari pihak sekolah dan industri bisa mencari waktu yang tepat untuk kegiatan kunjungan. Dengan begitu sekolah dapat melaksanakan kunjungan ke tempat yang relevan sesuai dengan tujuan dan siswa dapat mengambil ilmu yang bermanfaat setelah kegiatan Kunjungan Industri. Selain kendala tempat, adapula kendala lain yaitu kurang aktifnya siswa selama kegiatan Kunjungan Industri. Hal ini dapat teratasi apabila guru lebih memberikan motivasi kepada siswa tentang betapa pentingnya kegiatan tersebut. Dari kebanyakan siswa yang kurang aktif adalah dari kelas X, hal ini mungkin karena siswa kelas X belum mempunyai gambaran yang jelas terkait Kunjungan Industri. Dimana siswa kelas X yang baru masuk belum memiliki bekal yang cukup untuk menangkap maksud dari Kunjungan Industri. Jadi sebaiknya Kunjungan di tujtukan untuk siswa kelas XI, sekolah juga sudah menyikapi hal tersebut dengan merubah pelaksanaan Kunjungan Industri untuk periode berikutnya hanya untuk kelas XI agar nantinya tujuan Kunjungan Industri dapat tercapai dengan baik. 67 Kendala dalam Ujian Praktik Kejuruan adalah kurangnya fasilitas dari sekolah seperti jumlah printer yang kurang untuk jurusan TA. Hal ini menyebabkan antrian dalam mencetak hasil gambar siswa. Hal ini dapat teratasi dengan menambah jumlah printer yang ada, sehingga siswa tidak terlalu lama mengantri untuk mencetak gambar hasil pekerjaan siswa dan waktu lebih efisien. Untuk kegiatan Guru Tamu tidak ada kendala yang berarti, kegiatan Guru Tamu sudah beberapa kali dilaksanakan di Jurusan Bangunan SMK N 2 Wonosari. Namun kegiatan tersebut terkendala oleh dana sehingga tidak dapat terlaksana secara rutin. Kendala lain yang dihadapi siswa selama pelatihan adalah waktu pelatihan yang tidak sesuai dengan materi yang diberikan serta cara mengajar guru yang kurang baik. Hal tersebut dapat teratasi dengan menyelaraskan waktu dengan materi yang diajarkan. Untuk guru sebaiknya lebih banyak memberikan bimbingan kepada siswa yang sedang mengikuti pelatihan.

4. Alternatif Pengembangan Kegiatan Kemitraan

Kegiatan kemitraan antara sekolah dengan industri sangat bervariasi, ada kegiatan yang melibatkan siswa dan ada juga kegiatan yang tidak melibatkan siswa. Kegiatan pembelajaran yang melibatkan dunia industri dapat dikembangkan menjadi dua alternatif, yaitu mengembangkan kegiatan yang sudah berjalan atau mengadakan kegiatan yang belum pernah dilaksanakan. 68 Di Jurusan Bangunan SMK N 2 Wonosari kegiatan pembelajaran yang melibatkan kemitraan antara sekolah dengan industri yang sudah dilakukan antara lain, Prakerin, Kunjungan Industri, Guru Tamu, Pelatihan Teknologi Mutakhir dan Pembekalan Prakerin. Kegiatan lainnya adalah kegiatan pembelajaran di luar kelas seperti ikut dalam pelaksanaan proyek guru di masyarakat. Pengembangan kegiatan kemitraan dengan industri yang sudah dilaksanakan terutama adalah terhadap Prakerin. Berdasarkan data yang sudah didapatkan tiap tahun mengalami jumlah kenaikan tempat Prakerin siswa. Sampai saat ini tempat Prakerin siswa sudah bervariatif, dari seluruh siswa tempat Prakerin tersebar di instansi swasta dan pemerintah, baik di wilayah Yogyakarta ataupun di luar wilayah Yogyakarta seperti di Jakarta. Kegiatan Ujian Praktik Kejuruan juga telah mengalami pengembangan yaitu sekolah telah rutin mengadakan kerjasama dengan Bapak Ir. Edi Iswardana sebagai penguji eksternal untuk Jurusan Bangunan Teknik Sipil dan PU Gunungkidul untuk penguji eksternal Jurusan Bangunan Teknik Arsitektur. Kemudian untuk kegiatan Pembekalan Prakerin perlu lebih dikembangkan dengan mengudang Praktisi dari DUDI untuk memberikan materi pembekalan kepada siswa. Rangkuman alternatif pengembangan kegiatan kemitraan sekolah dengan industri yang ada di SMK N 2 Wonosari tersebut disajikan pada Tabel 5.