Hipotesa Defenisi Operasional PENDAHULUAN

kolonibekas koloni berbeda dengan prempuan berlatar belakang dunia pertama. Perempuan dunia ketiga menanggung beban penindasan lebih berat karena selain mengalami penindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antar bangsa, suku, ras, dan agama. Dimensi kolonialisme menjadi fokus utama feminisme poskolonial yang pada intinya menggugat penjajahan, baik fisik, pengetahuan, nilai-nilai, cara pandang, maupun mentalitas masyarakat. 8. Feminisme nordic Kaum Feminis Nordic dalam menganalisis sebuah negara sangat berbeda dengan pandangan Feminis Marxis maupun Radikal. Nordic yang lebih menganalisis Feminisme bernegara atau politik dari praktik-praktik yeng bersifat mikro. Kaum ini menganggap bahwa kaum perempuan “harus berteman dengan negara” karena kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang didukung oleh kebijakan sosial negara. Dari beberapa aliran dari pemikiran feminisme diatas menunjukkan bahwa adanya perbedaan “perlakuan”, diskriminasi antara perempuan ataupun pria diberbagai bidang, seperti bidang sosial, ekonomi dan politik. Adanya perlakuan yang tidak adil antara perempuan dengan pria pada perpolitikan ditandai dengan seorang suami atau ayah selalu dengan mudah memberikan asumsi kepada anak atau istrinya untuk ikut memilih kandidat yang juga mereka pilih. Belum tentu seorang perempuan dapat mempengaruhi asumsi terhadap suami atau ayahnya untuk memilih kandidat yang sama denganya karena adanya perlakuan yang tidak adil karena pria berpandangan bahwa mereka lebih mengerti perpolitikan dibanding dengan perempuan.

I.7 Hipotesa

Ternyata memang ada asumsi bahwa status sosial ekonomi pendapatan mempengaruhi partisipasi politik masyarakat, hal ini tercermin dalam tingkah laku pola hidup masyarakat yang cenderung kepada penentuan kebutuhan pribadi Universitas Sumatera Utara dibandingkan dengan partisipasi dalam berpolitik. Dengan bertitik tolak dari anggapan dasar tersebut maka dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai hipotesis yaitu: “Besarnya pengaruh pendapatan keluarga terhadap partisipasi politik pada perempuan, dimana semakin rendah tingkat pendapatan keluarga maka akan semakin rendah pula partisipasinya dalam berpolitik”. Berdasarkan hipotesis tersebut dapat diambil kesimpulan. Hipotesis tersebut diatas dapat dirumuskan dengan paradigma sederhana sebagai berikut: Menunjukan hubungan antara satu variabel x = pendapatan keluarga dengan y = partisipasi politik pada pemilukada. Agar penarikan hipotesis dapat lebih mudah untuk peneliti tarik maka peneliti membuat hipotesis dalam bentuk statistik, yaitu: a. Hipotesis Nol H0: menyatakan tidak adanya hubungan, atau tidak adanya pengaruh, atau tidak adanya perbedaan. Maka hipotesis H0 pada penelitian ini adalah pendapatan keluarga tidak mempengaruhi partisipasi politik perempuan di Kelurahan Tanjung Selamat. b. Hipotesis Alternatif Ha: menyatakan adanya hubungan, atau adanya pengaruh, atau adanya perbedaan. Maka hipotesis Ha pada penelitian ini adalah sama dengan hipotesis penelitian saya adalah adanya pengaruh pendapatan keluarga terhadap partisipasi politik perempuan di Kelurahan Tanjung Selamat. Y X Universitas Sumatera Utara

I.8 Defenisi Konsep

Konsep adalah unsur penelitian yang terpenting dan merupakan defenisi yang dipakai oleh para peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun fenomena alami. Agar tidak menimbulkan kekaburan dan kesalahan di dalam pengertian konsep yang dipergunakan, maka perlu ditegaskan batasan-batasan yang dipergunakan dalam tulisan ini. Adapun defenisi konsep yang dikemukakan disini adalah sebagai berikut:

I.8.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga yang tinggi membuat status ekonomi salah seorang anggota keluarganya akan tinggi dalam lingkungan masyarakat. Pendapatan keluarga dipengaruhi dengan pekerjaan dan pendapatan masing-masing anggota keluarganya. Dan di dalam penelitian ini pendapatan keluarga akan ditinjau dengan melihat pekerjaan suami, pendapatan suami dan pekerjaan responden.

I.8.2 Partisipasi Politik

Keikutsertaan ataupun keterlibatan individu dalam politik yang menyangkut keanggotaan dalam partai secara aktif, kampanye, dan pemberian suara kepada salah satu calon gubernur.

I.9 Defenisi Operasional

Definisi operasional ialah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati. Proses pengubahan defenisi konseptual yang lebih menekankan kriteria hipotik menjadi defenisi operasional disebut dengan operasionalisasi variabel penelitian. 28 28 Saifuddin Azwar, 2004. Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 74. Dengan demikian defenisi operasional didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep- konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya Universitas Sumatera Utara oleh orang lain. Adapun defenisi operasional yang diuraikan adalah sebagai berikut: 1. X Variabel Bebas atau variabel pengaruh independent variable adalah variabel penyebab yang diduga, terjadi lebih dahulu. Tingkat pendapatan keluarga yang diukur dari indikator: a. Pekerjaan Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan. Dengan adanya pekerjaan seseorang akan mendapatkan sumber pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. b. Pendapatan Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Pada penelitian ini yang menjadi untuk mengukur variabel bebas adalah pendapatan responden dan juga pendapatan suami karena biasanya perempuan yang sudah menikah cenderung menjadi ibu rumah tangga dan dengan pendapatan suami mereka yang tinggi atau rendah akan menempatkan mereka pada status sosial yang mana. 1. Y Variabel Terikat atau variabel terpengaruh dependent variable adalah variabel akibat yang diperkirakan terjadi kemudian. Partisipasi politik yang mereka lakukan: a. Keikutsertaan dalam pemberian suara pada pemilihan kepala daerah 2013 Peneliti akan melihat keikutsertaan responden dalam pemberian suara pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara, melihat alasan mereka untuk ikut memilih dan alasan mereka mengapa memilih calon kandidat tersebut. b. Keikutsertaan dalam kampanye Universitas Sumatera Utara Pada penelitian ini akan melihat keikutsertaan responden dalam kampanye, melihat alasan responden menghadiri kampanye calon kandidat. c. Keanggotaan dalam satu partai politik Pada penelitian ini akan melihat keikutsertaan responden menjadi anggota salah satu partai politik. I.10 Metodologi Penelitian I.10.1 Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatera Utara Tahun 2013 Di Kecamatan Medan Helvetia

0 54 79

Partisipasi Politik Masyarakat Karo Pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Medan Tahun 2010 (Studi Kasus: Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan)

2 71 90

Analisis Ikatan Primordialisme Etnik keturunan Arab Terhadap Pemilihan Kepala Daerah Langsung tahun 2005 (Studi Kasus : Pemilihan Walikota Medan tahun 2005)

2 47 70

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Sebagai Pelaksana Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Menurut Undang-Undang No 32 Tahun 2004

2 56 119

Pengaruh Faktor Pengetahuan, Sikap Dan Pendidikan Kepala Keluarga Terhadap Kesiapsiagaan Rumah Tangga Dalam Menghadapi Banjir Di Desa Pelita Sagoup Jaya Kecamatan Indra Makmu Kabupaten Aceh Timur

4 95 152

Pengaruh Kemampuan Komunikasi Terhadap Kepemimpinan Efektif Kepala Ruangan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

1 49 132

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Langsung Di Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 40 98

Analisis Pengaruh Pendapatan Perkapita dan Inflasi Terhadap Perkembangan Jumlah Tabungan Masyarakat pada Bank-Bank Umum di Kotamadya Medan

1 34 91

BAB II KELURAHAN TANJUNG SELAMAT II.1 Sejarah Singkat - Pengaruh Pendapatan Keluarga terhadap Partisipasi Politik Perempuan pada Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara 2013 di Kelurahan Tanjung Selamat.

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang - Pengaruh Pendapatan Keluarga terhadap Partisipasi Politik Perempuan pada Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Utara 2013 di Kelurahan Tanjung Selamat.

0 0 33