23 I sebesar 58 menjadi 78 pada Pertemuan II. Rata-rata keaktifan siswa
Siklus II Pertemuan I sebesar 82 menjadi 93 pada Pertemuan II. Rata- rata nilai siswa kondisi awal sebesar 55,5 dengan presentase ketuntasan
sebesar 20 akhirnya mengalami peningkatan. Rata-rata nilai evaluasi Siklus I Pertemuan I sebesar 60,25 dengan persentase ketuntasan 40 menjadi
64,75 dengan persentase 55 pada Pertemuan II. Rata-rata nilai evaluasi siswa kembali meningkat, Siklus II Pertemuan I sebesar 77 dengan
persentase ketuntasan 100 menjadi 82,5 dengan persentase 100 pada Pertemuan II.
C. Kerangka Berpikir
Kompetensi Teknik Listrik siswa kelas X paket keahlian Teknik Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan dirasa masih kurang. Berdasarkan hasil
pengamatan, terlihat kurangnya respon siswa saat guru memberikan pertanyaan atau instruksi. Siswa cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Nilai rata-
rata siswa memang sudah memenuhi KKM, tetapi masih ada beberapa siswa yang belum tuntas sehingga perlu ditingkatkan lagi. Oleh karena itu, diperlukan
usaha perbaikan pembelajaran agar dapat meningkatkan kompetensi siswa paket keahlian Elektronika Industri khususnya mata pelajaran Teknik Listrik.
Kompetensi siswa sangat penting ditingkatkan karena menjadi penentu keberhasilan proses pembelajaran. Melalui penerapan model pembelajaran
Guided Discovery diharapkan mempermudah proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan antusiasme siswa dikelas, peningkatan keterampilan siswa,
24 dan peningkatan prestasi belajar, yang ditinjau dari aspek afektif, psikomotorik,
dan kognitif. Kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini.
Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan dalam penelitian ini berdasarkan masalah yang telah dikemukakan adalah sebagai berikut.
1. Apakah penggunakan model pembelajaran Guided Discovery dapat
meningkatkan kemampuan afektif siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik?
Kompetensi Teknik Listrik Siswa Kurang
Model Pembelajaran Guided
Discovery Kompetensi Dasar
Memahami Fungsi Rangkaian Resistor
Rangkaian Kelistrikan
Kompetensi Dasar Menjelaskan Rangkaian
Resistor Rangkaian Kelistrikan
Siswa
Kompetensi Siswa Meningkat
25 2. Apakah penggunakan model pembelajaran
Guided Discovery dapat meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa kelas X paket keahlian
Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik?
3. Apakah penggunakan model pembelajaran Guided Discovery dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa kelas X paket keahlian Elektronika Industri SMK Muhammadiyah Prambanan pada mata pelajaran Teknik Listrik?
26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini digolongkan ke dalam penelitian tindakan kelas atau PTK. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan guna meningkatan kompetensi Teknik
Listrik siswa melalui penggunaan model pembelajaran Guided Discovery.
Suharsimi Arikunto 2013: 135 mengemukakan bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar,
dengan harapan menyempurnakan atau peningkatan praktik dan proses pembelajaran. Penelitian dilakukan karena adanya kepedulian bersama terhadap
kompetensi siswa mata pelajaran Teknik Listrik kelas X paket keahlian Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan yang perlu ditingkatkan.
Sebagaimana diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto 2013: 145 bahwa fokus PTK adalah proses pembelajaran, penelitian tindakan kelas ini menyangkut
upaya guru melakukan proses pembelajaran melalui pemanfaatan model pembelajaran
Guided Discovery agar dapat meningkatkan kompetensi siswa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas sesuai
model yang dikemukakan Kemmis dan Mc. Taggart yang memiliki empat tahapan utama, yaitu perencanaan
planning, tindakan acting, observasi observing, dan refleksi reflecting Suharsimi Arikunto, 2013: 137.