22
B. Penelitian yang Relevan
Berbagai cara penelitian tindakan kelas telah banyak dilakukan oleh para peneliti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian yang relevan
untuk dijadikan referensi penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian Prita Oviana Widawati 2012 menunjukan bahwa penggunaan
model pembelajaran penemuan terbimbing Guided Discovery mampu
meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV SD N 2 Godean. Aspek motivasi belajar siswa meningkat sebesar 0.47 dari pra tindakan ke Siklus I
setelah diberi tindakan. Selanjutnya motivasi siswa meningkat sebesar 0,75 setelah diberi perbaikan tindakan berupa
reward bagi kelompok yang paling cepat menyelesaikan pekerjaan dan paling aktif dalam berdiskusi.
2. Penelitian Abdul Kholik 2013 menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran
penemuan terbimbing
Guided Discovery
mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII A di
SMP Negeri 3 Kalasan. Peningkatan motivasi dan hasil belajar dapat dilihat dari: a hasil pengukuran motivasi belajar siswa dengan angket, yaitu rata-
rata persentase motivasi belajar siswa pra tindakan sebesar 67,29 dengan kategori sedang, dan pada akhir tindakan sebesar 74,40 dengan kategori
tinggi, b rata-rata hasil tes belajar siswa mengalami peningkatan dari 78,57 kategori Siklus I, menjadi 85,15 pada Siklus II dengan kategori tinggi.
3. Penelitian Lutfiana Marisa 2013 menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran
penemuan terbimbing
Guided Discovery
mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 1
Karangduren Kabupaten Klaten. Rata-rata keaktifan siswa Siklus I Pertemuan
23 I sebesar 58 menjadi 78 pada Pertemuan II. Rata-rata keaktifan siswa
Siklus II Pertemuan I sebesar 82 menjadi 93 pada Pertemuan II. Rata- rata nilai siswa kondisi awal sebesar 55,5 dengan presentase ketuntasan
sebesar 20 akhirnya mengalami peningkatan. Rata-rata nilai evaluasi Siklus I Pertemuan I sebesar 60,25 dengan persentase ketuntasan 40 menjadi
64,75 dengan persentase 55 pada Pertemuan II. Rata-rata nilai evaluasi siswa kembali meningkat, Siklus II Pertemuan I sebesar 77 dengan
persentase ketuntasan 100 menjadi 82,5 dengan persentase 100 pada Pertemuan II.
C. Kerangka Berpikir