18
4. Pembelajaran Penemuan Discovery Learning
Model Discovery Learning adalah proses pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam proses kegiatan menemukan atau mengalami proses mental melalui diskusi, membaca, mencoba, dan mengorganisasi sendiri Roestiyah, 2001: 20.
Pelaksanaan model Discovery Learning, guru berperan sebagai pembimbing
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif. Usaha penemuan merupakan kunci proses pembelajaran.
a. Keunggulan Model Discovery Learning
Penggunaan model Discovery Learning sangat bermanfaat bagi siswa.
Keunggulan penggunaan model Discovery Learning menurut Roestiyah 2001:
20-21 adalah sebagai berikut. 1 Pengetahuan yang diperoleh siswa bersifat sangat pribadi dan mendalam
karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer situasi proses belajar yang baru.
2 Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki sehingga siswa berkembang dengan cepat sesuai kemampuannya sendiri.
3 Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
4 Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
5 Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan
sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
19 6 Membantu siswa menghilangkan keragu-raguan karena mengarah pada
kebenaran yang final dan tertentu atau pasti. 7 Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
Banyak keunggulan yang diperoleh dari penggunaan model pembelajaran Discoveri Learning. Siswa memiliki motivasi dan tingkat keaktifan yang lebih
dalam mengikuti proses pembelajaran.
b. Kelemahan Model Discovery Learning
Model Discovery Learning memang memiliki banyak kelebihan. Namun
dalam pelaksanaan juga memiliki kelemahan. Kelemahan model Discovery
Learning menurut Roestiyah 2001: 21 adalah sebagai berikut. 1 Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar.
Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan berfikir untuk mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan.
2 Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori
atau pemecahan masalah lainnya. 3 Siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama cukup
sulit untuk menerapkan model ini. 4 Tidak menyediakan kesempatan siswa untuk berfikir lebih karena materi telah
dipilih terlebih dahulu oleh guru. Berdasarkan pendapat di atas, model Discovery Learning tidak efisien
untuk mengajar siswa yang berjumlah banyak dan memiliki kepandaian yang kurang. Model ini juga sulit diterapkan pada guru dan siswa yang terbiasa
menggunakan cara belajar lama.
20
c. Proses Pelaksanaan Model Discovery Learning