Pengertian Tingkat Kesukaran Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Evaluasi
butir soal dapat dikategorikan sebagai soal yang baik apabila pengecoh dapat berfungi dengan baik.
Menurut Anas Sudijono 2011: 411, bahwa pengecoh telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila pengecoh tersebut
telah dipilih sekurang-kurangnya 5 dari seluruh peserta tes. Pengecoh yang telah menjalankan fungsiya dengan baik dapat
digunakan kembali pada tes yang akan datang. Menurut Suharsimi Arikunto 2009: 219 yang dimaksud pola penyebaran jawaban soal
adalah distribusi testee dalam hal menentukan pilihan jawaban pada soal dalam bentuk pilihan ganda. Menurut Zainal Arifin 2013: 279
pada soal dalam bentuk pilihan ganda ada alternatif jawaban opsi yang merupakan pengecoh. Berdasarkan pemaparan para ahli maka,
efektivitas pengecoh adalah seberapa baik pilihan yang salah dapat mengecoh peserta tes yang memang tidak mengetahui kunci jawaban
yang tersedia. Semakin banyak peserta tes yang memilih pengecoh tersebut, maka pengecoh tersebut dapat menjalankan fungsinya
dengan baik. Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, soal yang
kurang baik pengecohnya akan dipilih tidak merata. Indeks pengecoh dihitung dengan menggunakan rumus :
ܫܲ ൌ
ሺேିሻȀሺିଵሻ
× 100
Keterangan : IP = indeks pengecoh
P = jumlah peserta didik yang memilih pengecoh N = jumlah peserta didik yang ikut tes
B = jumlah peserta didik yang menjawab benar n = jumlah alternatif jawaban opsi
1 = bilangan tetap
Zainal Arifin, 2013: 279 Adapun kualitas pengecoh berdasarkan indeks pengecoh adalah
Tabel 5. Kriteria Indeks Pengecoh Pengecoh yang tidak berfungsi
Kriteria Sangat baik
1 Baik
2 Cukup
3 Kurang baik
4 Tidak baik