Langkah-langkah Pokok Evaluasi Hasil Belajar Fungsi Tes Hasil Belajar

keberhasilanketercapaian tujuan pembelajaran oleh guru. Bentuk tes hasil belajar akan memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap hasil tes peserta didik, maka tes hasil belajar terbagi menjadi dua, yaitu: 1 Ditinjau dari segi kegunaan untuk mengukur kemampuan siswa: a Tes Diagnostik Menurut Suharsimi Arikunto 2009: 34 tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Sedangkan Anas Sudijono 2011: 70 memaparkan tes diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Pertanyaan dalam tes diagnostik biasanya ditekankan pada materi yang biasanya sukar dikerjakan atau dipahami oleh siswa dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan siswa. Bila hasil yang didapat dari tes bentuk ini rendah, maka diperlukan bimbingan khusus untuk memperbaiki penguasaan materi oleh siswa pada tes diagnostik ini. bTes Formatif Anas Sudijono 2011: 71 mengungkapkan tes formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Sementara itu Ngalim Purwanto 2013: 26 penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mencari umpan balik feedback, yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan. cTes Sumatif Menurut Ngalim Purwanto 2013: 26 penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Anas Sudijono 2011: 72 memaparkan tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Tujuan utama tes sumatif adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan siswa setelah menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, sehingga dapat ditentukan kedudukan siswa di dalam kelompok, kemampuan siswa mengikuti dan melanjutkan pembelajaran, serta kemajuan siswa sebagai laporan terhadap orang tua dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. 2 Bentuk tes yang digunakan lembaga pendidikan dari segi sistem penskoran a Tes Subjektif Suharsimi Arikunto 2009: 162 tes subjektif atau tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Tes uraian yang juga disebut dengan istilah tes subjektif, adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang memiliki karakteristik. Tes subjektif dapat disimpulkan sebagai tes yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dalam bentuk uraian. Siswa dapat merumuskan mengorganisasikan dan menyajikan jawabannya sesuai dengan perintah pada pertanyaannya. Penilaian pada tes subjektif dipengaruhi oleh pemberi skor. b Tes Objektif Eko Putro Widiyoko 2009: 49 memaparkan tes objektif adalah bentuk tes yang mengandung kemungkinan jawaban atau respons yang harus dipilih oleh peserta tes. Sedangkan menurut Anas Sudijono 2011: 106 tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih di antara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items, atau dengan jalan menuliskan jawabannya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan. Macam-macam tes objektif: 1 Tes benar-salah 2 Tes pilihan ganda 3 Tes menjodohkan 4 Tes isian

d. Prinsip Dasar Penyusunan Tes

Dalam menyusun tes, untuk menilai hasil belajar peserta didik perlu memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan tes hasil belajar agar