METODOLOGI PENELITIAN Beban biaya Penitipan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 sampai Januari 2010. melalui penelusuran data di Internet. III.2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan survei yaitu dengan menggunakan sampel dimana menurut Singarimbun dan Effendi 1985 bahwa pengertian survei sampel adalah informasi dikumpulkan dari sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dimana menurut Nazir 2005 bahwa: Motede deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan Arikunto 2006 menyatakan bahwa penelitian kuantitatif memiliki kejelasan unsur yang rinci sejak awal, langkah penelitiannya diberlakukan untuk populasi, memiliki hipotesis jika perlu, memilki disain yang jelas dengan langkah – langkah penelitian dan hasil yang diharapkan, mamerlukan pengumpulan data yang dapat mewakili, serta ada analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. 42 Universitas Sumatera Utara Sifat penelitian ini adalah deskriptif eksplanatori penjelasan dimana menurut Singarimbun dan Effendi 1985 bahwa penelitian penjelasan menyoroti hubungan antara variabel – variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. III.3. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang terdaftar pada Bank Indonesia. Adapun alasan pemilihan populasi hanya pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dan tidak menyertakan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam populasi karena: 1. BPRS dalam opersionalnya tidak memberikan pelayanan dalam lalulintas pembayaran. 2. Volume usaha BPRS masih terlalu kecil dibanding Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan tersebut berdasarkan kriteria- kriteria sebagai berikut : 1. Memberikan laporan keuangan setiap tahun, secara rutin kepada Bank Indonesia selama periode 2005-2008. 2. Bank yang tidak dalam kondisi dicabut izin usahanya atau dalam kondisi peralihan kepemilikan. 3. Tersedia variabel data penelitian selama periode pengamatan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan ketentuan tersebut diketahui bahwa jumlah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang terdaftar pada Bank Indonesia berjumlah 32 tigapuluh dua bank. 5 lima Bank Umum Syariah dan 27 duapuluh tujuh Unit Usaha Syariah. Selanjutnya yang rutin memberikan laporan keuangan setiap tahun selama periode 2005-2008, ada 9 sembilan bank. Ringkasan hasil penyeleksian sampel dapat dilihat pada populasi penelitian Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah yang memberikan laporan keuangannya kepada Bank Indonesia. Sejak tahun 2005 sampai tahun 2008 yaitu berjumlah 32 tigapuluh dua bank, tetapi dari jumlah tersebut yang memenuhi kriteria pengambilan sampel berjumlah 9 sembilan bank. Jadi jumlah data sampel adalah 9x4 = 36 data sampel. 4 diambil dari laporan keuangan masing-masing bank selama 4 tahun pengamatan. Jumlah sampel tersebut digunakan sebagai dasar untuk menguji hipotesis penelitian lihat Tabel III.1 Dari kriteria pemilihan sampel dapat digambarkan pada tabel berikut ini: Tabel III.1. Pemilihan Sampel No. Keterangan Jumlah 1 Jumlah Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah 32 2 Jumlah bank yang tidak memenuhi kriteria : tidak memenuhi data 2005- 2008 23 3 Jumlah bank sesuai kriteria memenuhi data 2005-2008 dan dijadikan sampel dalam penelitian 4 tahun amatan 9 4 Total sampel yang digunakan 4 tahun amatan data pertahun 9 x 4 = 36 Sumber: Bank Indonesia 2008 Data sekunder eksternal diolah Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan maka, sampel penelitian adalah berjumlah 9 sembilan bank Tabel III.2. Data Sampel Bank Syariah di Bank Indonesia No. Nama Bank 1 PT. Bank Muamalat Indonesia 2 PT. Bank Syariah Mandiri 3 PT. Bank Syariah Mega 4 5 6 7 8 9 PT. Bank Permata PT. BPD Jabar Banten PT. BPD NTB PT. BPD Riau PT. BPD Aceh PT. BPD Sumatera Utara Sumber: Bank Indonesia 2005-2008 Data sekunder eksternal diolah Bardasarkan Tabel III.2 diatas, maka sampel bank syariah yang memenuhi krtiteria terdiri dari 3 tiga Bank Umum Syariah dan dan 6 enam Unit Usaha Syariah. III.4. Metode Pengumpulan Data Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Data dikumpul dari publikasi resmi bank Indonesia melalui penelusuran jalur internet dengan alamat situs www.bi.go.id untuk memperoleh data sekunder. 2. Studi literatur, yaitu dengan mengumpulkan data kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian. Universitas Sumatera Utara III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis Data yang digunakan berupa data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut seperti laporan keuangan tahunan. Data diperoleh dari media internet melalui situs http:www.bi.co.id berupa laporan keuangan bank yang dipublikasikan. Data diperoleh dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan, yang disebut data eksternal Umar, 2001:70. Dilihat dari dimensi waktu, data yang digunakan adalah data pooling yaitu data yang diperoleh adalah kombinasi antara data runtun waktu time series dan data silang tempat cross section. Sementara untuk keperluan analisis statistik pengujian model akan digunakan data pertahun laporan keuangan bank syariah. Data bank syariah adalah total data Bank Umum Syariah BUS, Unit Usaha Syariah UUS. Jenis data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah, Dana Pihak Ketiga, Aset, Modal dan Non Performing Financing Pembiayaan bermasalah. Kemudian penulis juga melakukan studi literatur dari beberapa buku, jurnal, majalah, makalah, hasil penelitian mengenai perbankan syariah dan surat kabar. III.6. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini terdapat 5 lima variabel yang dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu variabel terikat dependent variable dan variabel bebas independent variable. Universitas Sumatera Utara Dependen variabel Y dalam penelitian ini adalah pembiayaan yang disalurkan perbankan syariah. Sedangkan independen variabel X yaitu Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari giro X 1 , tabungan X 2 , Deposito X 3 serta Non Performing financing X 4 . III.7. Definisi Operasional Variabel 1. Penyaluran dana Y adalah Pembiayaan yang diberikan bank kepada nasabah, yang terdiri dari empat kategori yaitu: pembiayaan dengan prinsip jual beli, prinsip sewa, prinsip bagi hasil dan akad pelengkap. Indikatonya: besarnya nilai pembiayaan yang dikucurkan bank. 2. Dana Pihak Ketiga DPK adalah total dana yang dihimpun dari masyarakat berupa: a. Giro demand deposit = X 1 Merupakan simpanan yang setiap saat dapat ditarik dengan cek atau bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindah bukuan. Indikator : besarnya nilai giro yang dihimpun oleh bank b. Tabungan saving deposit = X 2 Merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Indikator : basarnya nilai tabungan yang dihimpun olah bank c. Deposito Berjangk time deposit = X 3 Simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara pihak bank Universitas Sumatera Utara dan nasabah. Indikator : besarnya nominal deposito berjangka yang dihimpun oleh bank 3. Non-Performing Financing NPF = X 4 Merupakan pembiayaan bermasalah pada perbankan syariah. Di dalam perbankan konvensional dikenal dengan istilah Non- Performing Loans NPLs. Indikator : besarnya persentase pembiyaan bermasalah pada bank. Rumus: Pembiayaan kurang lancar + diragukan + macet NPF = X 100 Total Pembiayaan Tabel III.3. Definisi Operasional Variabel Nama Jenis Variabel Definisi Operasional variabel Parameter Penyaluran dana perbankan syariah Y Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah, secara garis besar, didasarkan atas empat kategori yaitu, pembiayaa dengan prinsip jual beli, prinsip sewa, prinsip bagi hasil dan akad pelengkap. Rasio Giro X1 Merupakan simpanan yang setiap saat dapat ditarik dengan cek atau bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. Rasio Tabungan X2 Merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak bisa ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Rasio Deposito Berjangka X3 Simpanan yang penarikannya hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara pihak bank dan nasabah. Rasio Non Performing financing X4 Merupakan pembiayaan bermasalah pada perbankan syariah. Di dalam perbankan konvensional dikenal dengan istilah Non-Performing Loans NPLs. Rasio Universitas Sumatera Utara III.8. Pengujian Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah sampel yang ditetapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan ke dalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data. Hal ini sering disebut uji asumsi klasik yang didalamnya termasuk pengujian normalitas, heterodastisitas dan multikolinearitas. III.8.1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk megetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Yakni distribusi data dengan bentuk gunung yang simetris. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal yaitu distribusi data tersebut tidak condong kekiri ataupun kekanan. Uji normalitas pada multivariate sebenarnya sangat kompleks, karena dilakukan pada seluruh variabel secara bersama-sama. Tetapi uji ini dapat juga dilakukan pada setiap variabel, dengan logika jika secara bersama-sama variabel-variabel tersebut dapat juga dianggap memenuhi asumsi normalitas. Cara untuk melihat normalitas residual adalah melalui analisis grafik Histogram dan normal P-Plot dan analisis statistik. 1. Analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik Histogram dan grafik P-Plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal, dasar pengambilan keputusan: Universitas Sumatera Utara a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika analisis statistik, yaitu dengan melihat uji statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Apabila hasil ataunilai Kolmogorov-Smirnov K-S dan nilai Asimp.sig 2-tailed atau probabilitasnya diatas 0,05 tingkat probabilitasnya, maka data telah memenuhi asumsi normalitas. III.8.2. Uji Heteroskedastisitas Uji ini dimaksudkan untuk melihat setiap variabel yang dibatasi oleh nilai tertentu dari variabel bebas konstan, atau sama untuk seluruh observasi. Kondisi heteroskedastisitas terjadi bila σ² dari variabel tidak bebas meningkat sebagai akibat meningkatnya varian variabel bebas, maka varian variabel bebas adalah tidak sama. Apabila terjadi heterokedastisitas maka penaksir koefisien regresi menjadi tidak efisien. Uji heterokedastisitas dibutuhkan apabila kesalahan atau residual dari model- model yang diamati tidak memiliki varians dari suatu observasi ke observasi lain. Gejala heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik, yaitu Universitas Sumatera Utara dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scartterplot, dasar pengambilan kesimpulan adalah jika ada pola tertentu yang teratur bergelombang melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.Santoso, 2001. III.8.3. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Multikolinieritas terjadi jika variabel-variabel bebas saling berkorelasi. Hal ini mengubah kesalahan baku pendugaan dan bias menyebabkan kesimpulan yang salah sehubungan dengan penentuan, maka variabel bebas yang mempunyai pengaruh nyata dan yang tidak nyata. Multikolinieritas terjadi apabila nilai korelasi antara variabel independent didalam koefisisn persamaan regresi yang dapat dilihat lewat matrik korelasi lebih tinggi dari 0.8. Dengan melihat toleransi variabel dan variance inflation faktor VIF. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas, adalah: 1. Mempunyai VIF 10 2. Mempunyai angka tolerance 0, 1 Ghozali, 2005 : 92 III.8.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t – 1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problema Universitas Sumatera Utara autokorelasi. Ghozali 2005 autokorelasi muncul karena observasi yang muncul sacara berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dapat di lihat pada Tabel III.4 di bawah ini: Tabel III.4. Pengambilan Keputusan Ada atau Tidaknya Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokolerasi positif Tidak ada autokolerasi positif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada korelasi negatif Tidak ada autokolerasi, positif atau negatif Tolak No Desicion Tolak No Desicion Tidak ditolak 0ddl dl ≤d≤du 4-did4 4-du ≤d≤di Dud4-du Sumber: Ghozali 2005 Keterangan: d = Durbin Watson hitung dl = Durbin Watson – Lower du = Durbin Watson – Upper Jika nilai d berada diantara interval nilai du dan 4 – du maka tidak terdapat autikorelasi, sebaiknya jika nilai d berada diluar interval nilai du dan 4 – du maka terdapat penyimpangan dari asumsi ini. hitung hitung Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan melihat uji Durbin-Watson DW test, hipotesis yang akan diuji : H0 : tidak ada autokorelasi r = 0 Ha : ada autokorelasi r = 0 . Universitas Sumatera Utara III.9. Model Analisis Data Dalam Penelitian ini digunakan analisis deskriptif dan analisis statistik dengan model analisis regresi linear berganda. Model ini dipilih karena ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Dana Pihak Ketiga DPK dan Non Performing Finanacing NPF terhadap penyaluran dana atau pembiayaan pada bank syariah baik secara serempak ataupun secara parsial. Dengan menggunakan analisis regresi linear yang diolah dengan program Software SPSS 12.0 maka besarnya pengaruh DPK dan Non Performing financing terhadap penyaluran dana dapat diketahui. Adapun model regresi linear berganda tersebut adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 - b 4 X 4 + e Keterangan: Y = Penyaluran dana X 1 = Giro X 2 = Tabungan X 3 = Deposito X 4 = Non Performing Financing NPF a = Intersept e = error term b 1 , b 2, b 3 , b 4 = Koefisien regresi Universitas Sumatera Utara Kemudian persamaan diatas ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma natural menjadi: Ln Y = Ln a + Ln b 1 X 1 + Ln b 2 X 2 + Ln b 3 X 3 - Ln b 4 X 4 + e Transformasi data untuk seluruh variabel dilakukan dalam bentuk logaritma natural agar penyimpangan antara nilai aktual variabel dengan nilai normalnya dapat diperkecil Komposisi data yang berdistribusi normal dapat menjelaskan pengaruh variabel – variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara lebih baik. Dalam menganalis data, metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif untuk menjelaskan hubungan antara data yang diperoleh dengan landasan teori yang dipakai. Untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan, dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menggunkan regresi linear dan selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F untuk uji secara serempak dan uji t untuk uji secara parsial.

1. Uji F Serempak

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 17

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 18

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

0 2 28

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA.

0 9 48

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Bonus SWBI Terhadap Penyaluran Dana Bank Syariah (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mega Indonesia).

0 0 2

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN DANA PERBANKAN SYARIAH DI SUMATERA BARAT

0 0 12