Pengujian Asumsi Klasik Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Perbankan Syariah di Indonesia

jumlah total pembiayaan. Semakin rendah rasio NPF suatu bank menunjukkan semakin sehat bank tersebut.

IV.1.3. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan. IV.1.3.1. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal atau tidak. Uji ini dilakukan melalui analisis grafik Histogram dan normal P-Plot dan analisis statistik dengan pengujian Kolmogorov- Smirnov test. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expected Cum Prob Dependent Variable: Ln_PYD Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar IV.1. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan pada Gambar IV.1 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi hipotesis tersebut terbebas dari asumsi normalitas. Pengujian normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel IV.2. Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N 36 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation .64945018 Most Extreme Differences Absolute .159 Positive .123 Negative -.159 Kolmogorov-Smirnov Z .952 Asymp. Sig. 2-tailed .326 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan pada Tabel IV.2 di atas diketahui bahwa nilai Kolmogorov- Smirnov test sebesar 0.952 dan asymp. Sig 2-tailed sebesar 0.326 lebih besar dari 0.05. Dengan demikian model regresi hipotesis tersebut terbebas dari asumsi normalitas. IV.1.3.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 2 1 -1 -2 Regression Standardized Predicted Value 4 2 -2 -4 Regression St udentized Residual Dependent Variable: Ln_PYD Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Gambar IV.2. Hasil Uji Heterokedastisitas Berdasarkan pada Gambar IV.2 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hipotesis terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. IV.1.3.3. Hasil Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menginformasikan apakah terjadi hubungan antara variabel-variabel bebas dan apakah hubungan yang terjadi cukup besar atau tidak, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel IV.3. Hasil Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Ln_Giro .138 7.271 Ln_Tabungan .112 8.936 Ln_Deposito .159 6.281 Ln_NPF .680 1.470 a Dependent Variable: Ln_PYD Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan pada Tabel IV.3 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas lebih kecil dari 10 VIF 10 dan Tolerance value 0,1 Ghozali, 2005 : 92. Dengan demikian persamaan regresi hipotesis terbebas dari asumsi multikolinieritas. IV.1.3.4. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kondisi ganguan yang berurutan yang dimasukkan dalam fungsi regresi, hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel IV.4. Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 1.026 a Predictors: Constant, Ln_NPF, Ln_Giro, Ln_Deposito, Ln_Tabungan b Dependent Variable: Ln_PYD Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Berdasarkan pada Gambar IV.4 di atas diketahui bahwa nilai DW 1.026 lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari dl 1.043. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat autokorelasi positif dengan kriteria tolak Ho. Universitas Sumatera Utara

IV.1.4. Hasil Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 17

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 18

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

0 2 28

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA.

0 9 48

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Bonus SWBI Terhadap Penyaluran Dana Bank Syariah (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mega Indonesia).

0 0 2

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN DANA PERBANKAN SYARIAH DI SUMATERA BARAT

0 0 12