Deskriptif Data Penelitian Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Perbankan Syariah di Indonesia

mendatang akan semakin tinggi minat masyarakat Indonesia untuk menggunakan bank syariah. Dan pada gilirannya hal tersebut akan meningkatkan signifikansi peran bank syariah dalam mendukung stabilitas sistem keuangan nasional, bersama-sama secara sinergis dengan bank konvensional dalam kerangka Dual Banking System sistem perbankan ganda. Saat ini bank yang menjalankan prinsip syariah semakin bertambah, hingga akhir Desember 2008 tercatat sudah terdapat 5 Bank Umum Syariah, 27 Bank konvensional yang membuka Unit Usaha Syariah UUS, dan 131 Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS dan masih banyak bank-bank Konvensional yang merencanakan membuka Unit Usaha Syariah. Sumber: Bank Indonesia.

IV.1.2. Deskriptif Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dari Bank Indonesia untuk penelitian adalah data dari tahun 2005-2008 yang terdiri atas data mengenai, DPK yaitu giro, tabungan, deposito dan NPF terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah. Deskriptif data penelitian ini seperti terlihat pada tabel dibawah ini: Tabel IV.1. Statistik Deskriptif Data Penelitian Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PYD 36 11623.00 13327482.00 2212940.6667 3702322.83748 Giro 36 287.00 2053533.00 311360.4167 569922.17301 Tabungan 36 836.00 5194239.00 717501.0278 1410733.73888 Deposito 36 791.00 7802362.00 1260727.7500 2036814.65142 NPF 36 .11 4.00 1.2436 1.10515 Valid N listwise 36 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel IV.1 diatas dapat dilihat bahwa pada variabel PYD penyaluran dana dengan jumlah sampel N = 36 diperoleh rata - rata sebesar Rp 2.212.940,6667 dalam jutaan setiap tahunnya dengan standart deviasi sebesar Rp. 3.702.322,83748 dalam jutaan, menunjukkan selama tahun pengamataan kondisi PYD bank sampel sangat berfluktuasi, jarak antara bank yang mempunyai PYD tinggi cukup jauh dengan jarak antara bank yang memiliki PYD rendah. Nilai tertinggi PYD bank sampel sebesar Rp.13.327.482.00 dalam jutaan dimiliki PT. Bank Syariah Mandiri untuk tahun 2008, 2007, 2006 sedangkan tahun 2005 PYD tertinggi dimiliki PT. Bank Muamalat. Nilai terendah PYD bank sampel sebesar Rp.11.623.00 dalam jutaan dimiliki PT. BPD NTB untuk tahun 2006 dan selama tahun pengamatan. Penyaluran dana bank adalah jumlah total dana yang disalurkan kepada masyarakat, dana ini sebahagian besar diperoleh dari Dana Pihak Ketiga. Semakin tinggi dana yang disalurkan maka fungsi intermediasi bank semakin baik, hal ini terlihat dari FDR finance To Deposit Ratio bank tersebut. FDR adalah rasio antara jumlah dana yang disalurkan dengan dana yang terhimpun. FDR perbankan syariah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan lihat tabel I.2 Sementara itu untuk variabel Giro dengan N = 36 diperoleh rata-rata sebesar RP. 311.360,4167 dalam jutaan setiap tahunnya dengan standart deviasi sebesar Rp. 569.922,17301 dalam jutaan menunjukkan selama tahun pengamataan kondisi giro bank sampel sangat berfluktuasi, jarak antara bank yang mempunyai giro tinggi cukup jauh dengan jarak antara perusahaan yang memiliki giro rendah. Universitas Sumatera Utara Nilai tertinggi giro bank sampel sebesar Rp. 2.053.533.00 dalam jutaan dimiliki PT. Bank Syariah Mandiri untuk athun 2006 dan selama tahun pengamatan. Nilai giro terendah sebesar Rp. 287.00 dalam jutaan dimiliki PT. BPD NTB untuk tahun 2006 dan selama tahun pengamatan. Giro adalah simpanan yang sifatnya titipan dan setiap waktu bisa ditarik melalui cek dan bilyet giro karena sifatnya titipan maka nasabah tidak mengharapkan imbal hasil. Akan tetapi bank diperbolehkan menggunakan dana tersebut dan diperkenankan memberikan bonus atau hadiah dan tidak diperjajikan dimuka. Besar kecilnya giro yang ada di bank menunjukkan bahwa bank telah melakukan fungsinya sebagai perantara lalu lintas pembayaran, sifatnya lebih pada peningkatan pelayanan bank terhadap nasabahnya dalam kelancaran bisnis. Pada variabel tabungan dengan N = 36 diperoleh rata-rata sebesar Rp. 717.501,0278 dalam jutaan dengan standart deviasi sebesar Rp. 1.410.733,73888 dalam jutaan menunjukkan selama tahun pengamataan kondisi tabungan bank sampel sangat berfluktuasi, jarak antara bank yang mempunyai tabungan tinggi cukup jauh dengan jarak antara bank yang memiliki tabungan rendah. Nilai tertinggi tabungan bank sampel sebesar Rp. 5.194.239.00 dalam jutaan dimiliki PT Bank Syariah Mandiri untuk tahun 2008, 2007, 2006 dan nilai tabungan tertinggi untuk tahun 2005 dimiliki PT. Bank Muamalat. Nilai terendah tabungan bank sampel sebesar Rp. 836.00.dalam jutaan dimiliki PT. BPD NTB untuk tahun 2005 dan selama tahun pengamatan. Tabungan dalam perbankan syariah memiliki dua prinsip yaitu tabungan sebagai titipan wadiah dan Universitas Sumatera Utara tidak mendapatkan keuntungan dari bank, karena prinsipnya titipan akan tetapi bank diperbolehkan memberikan bonus atau hadiah yang kedua tabungan dengan akad mudharabah, yaitu keuntungan yang diperoleh dari dana akan dibagikan kepada nasabah. Jadi tabungan pada prinsip mudharabah biasanya memilki tenggang waktu antara dana yang diberikan dengan pembagian hasil, karena untuk melakukan investasi dengan memutarkan dana tersebut diperlukan waktu yang cukup. Tabungan lebih banyak dipilih nasabah dalam menginvestasikan dananya, disamping kumudahan untuk mengambil dananya juga memiliki bagi hasil yang lebih tinggi dibanding giro. Bank yang memiliki sumber dana dari tabungan yang besar akan meningkatkan kemampuan bank dalam pemberian pembiayaan. Dan menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada bank Pada variabel deposito dengan jumlah sample N = 36 diperoleh rata-rata sebesar RP. 1.260.727,7500 dalam jutaan dengan standart deviasi sebesar Rp. 2.036.814,65142 dalam jutaan menunjukkan selama tahun pengamataan kondisi deposito banksampel sangat berfluktuasi, jarak antara bank yang mempunyai deposito tinggi cukup jauh dengan jarak antara bank yang miliki deposito rendah. Nilai tertinggi deposito bank sampel sebesar Rp. 7.802.362.00 dalam jutaan dimiliki PT. Bank Syariah Mandiri untuk tahun 2008 dan 2007, sementara niali deposito tertinggi untuk tahun 2006 dan 2005 dimiliki PT. Bank Muamalat. Nilai deposito terendah bank sampel sebesar Rp. 791.00 dalam jutaan dimilki PT. BPD Universitas Sumatera Utara NTB untuk tahu 2006, 2007 dan 2008 sementara nilai deposito terendah untuk tahun 2005 dimilki PT. BPD Jabar Banten. Deposito pada prinsipnya hampir sama dengan tabungan akan tetapi jangka waktu penarikan telah diatur dan memiliki jatuh tempo. Deposito biasanya memiliki bagi hasil yang lebih tinggi dibanding pasilitas penyimpanan lainnya. Bank yang memiliki dana deposito yang tinggi akan memudahkan bank dalam perencanaan pemberian pembiayaan, karena sifat deposito lebih stabil dibanding dana lainnya. Dana deposito yang tinggi di bank juga menunjukkkan kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada bank. Pada variabel NPF dengan jumlah sample N= 36 diperoleh rata-rata sebesar 1,2436 dengan standart deviasi sebesar 1,10515 menunjukkan selama tahun pengamataan kondisi NPF bank sampel sangat berfluktuasi, jarak antara bank yang mempunyai NPF tinggi cukup jauh dengan jarak antara bank yang memiliki NPF rendah. Nilai tertinggi NPF bank Sampel sebesar 4.00 dimiliki PT. Bank Muamalat dan PT. Bank Syariah Mandiri untuk tahun 2006 NPF tertinggi tahun 2005 dimiliki PT. Bank Permata dan NPF tertinggi untuk tahun 2007 dan 2008 masing-masing dimiliki PT Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Muamalat. Nilai terendah NPF perusahaan sampel sebesar 0,11. Dimiliki PT. BPD Jabar Banten dan selama tahun pengamatan. NPF merupakan rasio antar pembiayaan bermasalah yang dapat diukur dari kolektivitasnya kurang lancar, diragukan dan macet dibandingkan dengan Universitas Sumatera Utara jumlah total pembiayaan. Semakin rendah rasio NPF suatu bank menunjukkan semakin sehat bank tersebut.

IV.1.3. Pengujian Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 17

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 18

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

0 2 28

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA.

0 9 48

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Bonus SWBI Terhadap Penyaluran Dana Bank Syariah (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mega Indonesia).

0 0 2

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN DANA PERBANKAN SYARIAH DI SUMATERA BARAT

0 0 12