Sistem Perbankan Syariah TINJAUAN PUSTAKA

Positif Spread, dan jika bank mengalami kondisi sebaliknya maka bank mengalami Negative Spread .

II.4. Sistem Perbankan Syariah

Menurut Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah menyatakan bahwa Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Jadi Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah BUS dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS. Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa dibidang syariah. Bedasarkan pengertian diatas maka bank syariah tidak mengenal istilah bunga dalam kegitan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, tetapi melaksanakan kegitannya berdasarkan sistem bagi hasil atau Profit and loss Sharing, tidak hanya menghimpun dan menyalurkan serta memberikan jasa-jasa lainya tetapi bank syariah juga melaksankan fungsi sosial yaitu mengeluarkan dan mengelola zakat dan dana sosial. Universitas Sumatera Utara Tabel II.2. Perbedaan Karakteristik Bank Syariah dan Bank Konvensional No Jenis Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional 1 . Hubungan Bank dengan Nasabah Hubungan investor- investor Mutual Investment Relationship ysng berlandaskan kepada prinsip bagi hasil Frofit and Loss Sharing, Transaksi perdagangan, dan pelayanan transaksi lainnya Hubungan kreditur-debitur dimana kreditur termasuk pengertian deposan telah ditetapkan besarnya pendapatan yang menjadi haknya dalam bentuk bunga interest atau riba, demikian juga sebaliknya terhadap debiturtermasuk bank sebagai penerima dana deposan 2. Kriteria bidang usaha Tunduk kepada syariat Islam yang melarang investasi pada bisnis yang diharamkan dan harus berlandaskan kepada keadilan, produktifitas dan kemanfaatan maslahat bagi manusia Semata- mata berorientasi pada rate of return dan kelayakan hasil arus kas. Jika ada pembatasan, terutama dikarenkan oleh nilai-nilai etika yang dapat berubah sesuai nilai yang dianut masyarakat. 3 . Ruang lingkup bidang usaha Lebih variatif dan luas, meliputi system bagi hasil, investment Banking, jual beli, sewa leasing, anjak piutang, novasi dan jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan syariat Islam Terbatas hanya kepada mekanisme pinjam meminjam dengan instrument bunga atau riba. Beberapa transaksi financial lainnya adalah derivative option dan exchange dan investasi pada instrument surat berharga dan saham 4. Akuntansi dan penyajian laporan keuangan Akuntansi dan penyajian laporan keuangan berorientasi pada pertanggungjawaban bisnis dan social, berlandaskan aspek tranparansi, akuntabilitas kepada seluruh Stakeholder, dan keadilan. Sistem pencatatan dan pelaporan mengacu kepada standar akuntansi, sesuai dengan prinsip syariah, diantaranya adalah PSAK No.59 dan PAPSI 2003 dan AAOIFI Akuntansi dan penyajian laporan keuangan berorientasi kepada kepentingan para pemegang saham, dan tidak dikenal konsep pertanggungjawaban social dan keadilan Sumber: Surbakti 2005, hal 3 Universitas Sumatera Utara Dalam beberapa hal, bank syariah dan bank konvensional memiliki persamaan terutama pada sisi teknis penerimaan uang, pelayanan dan teknologi. Menurut Rivai dan Andria 2008:116 kegiatan operasional perbankan syariah mencakup: a. Manajer investasi mengelola dana nasabah. b. Investor Menginvestasikan dana miliknya dan dana yang dititipkan nasabah. c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran. d. Pelaksana kegiatan sosial mengeluarkan dan mengelola zakat maupun dana sosial lainya. Sedangkan menurut Iqbal dan Abbas 2007 : 126 mengatakan bahwa: Although committed to carrying out their transactions in accordance with the rules of the shariah, Islamic bank perform the same essensial administrators of the economi’s payments system and as financial intermediaries.

II.5. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Pengaruh capital adequacy ratio (car), non performing financing (npf), danan pohak ketiga (dpk), sertifikat bank umum syariah (sbis) terhadap penyaluran pembiayaan bank umum syariah periode 2009-2015

0 8 116

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Penyaluran Pembiayaan Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia

0 10 113

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 17

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMINGFINANCING DAN FINANCING TO DEPOSIT RASIO TERHADAP analisis pengaruh dana pihak ketiga, non performing financing, financing to deposit rasio terhadap volume pembiayaan pada bank umum syariah di indonesia

0 3 18

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA.

0 2 28

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG BEROPERASI DI INDONESIA.

0 9 48

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan Bonus SWBI Terhadap Penyaluran Dana Bank Syariah (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mega Indonesia).

0 0 2

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENYALURAN DANA PERBANKAN SYARIAH DI SUMATERA BARAT

0 0 12