Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Pembangunan desa pada hakikatnya adalah suatu proses modernisasi yang menghantarkan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia kearah kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang. Tiga unsurnya adalah adanya partisipasi masyarakat, timbul gagasan-gagasan baru untuk kehidupan mendatang, dan penerapan teknologi yang tepat guna dan padat karya Bintarto, 1984 : 27. Bisa dikatakan ciri utama dari pembangunan desa itu sendiri yang terpenting adalah keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan baik secara swadaya murni dan swadaya gotong royong. Sasaran pembangunan desa adalah menjadikan semua desa- desa diseluruh wilayah Indonesia punya tingkat klasifikasi desa swasembada. Desa swasembada yaitu desa yang berkembang dimana taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat menunjukkan kenyataan yang semakin meningkat. Objek pembangunan suatu desa adalah desa itu sendiri, dan subjek pembangunannya adalah sumber daya manusia dan sumber daya alam, teknologi, dan kehidupan desa tersebut Sajogyo dan Pudjiwati, 1986 : 136. Kemajuan teknologi dalam hal ini internet tidak lain adalah sebagai kemajuan ilmu pengetahuan manusia juga. Di desa sendiri kemajuan teknologi juga seharusnya ditanggapi secara baik agar desa dapat menempatkan dirinya sejajar dengan pembangunan daerah lainnya kota. Universitas Sumatera Utara Tujuan dari pembangunan adalah dengan jalan mempergunakan kemajuan teknologi internet dan ilmu pengetahuan dapat memperbaiki keadaan materi manusianya, agar dengan semua perbaikan itu manusia lebih dapat jadi manusia. Astrid.S,1986 : 303. Karena titik tolak dari filsafat pembangunan adalah manusia dengan tujuan akhirnya manusia itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa berhasilnya pembangunan masyarakat, termasuk masyarakat desa adalah mental membangun masyarakatnya sendiri yang harus ada dan menerima semua perkembangan pembangunan dengan terbuka. Seperti yang dicirikan oleh Alex Inkeles Weiner, 1983 : 90-93. Salah satu ciri manusia modern adalah percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada masyarakat desa sendiri hal ini dibuktikan bahwa mereka juga masyarakat modern dengan menerima teknologi informasi yaitu keberadaan internet ditengah-tengah mereka. Kehausan akan semua informasi yang ada menjadikan warnet tempat mengakses internet membimbing masyarakat untuk siap menyongsong semua pembangunan yang akan dan sedang terjadi. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangatlah diharapkan, agar masyarakat itu sendiri menjadi subjek pembangunan, sehingga secara langsung rasa memiliki pembangunan itu tumbuh secara alami, salah satunya dengan membuka usaha mandiri dengan mendirikan warnet di masyarakat sebagai wujud kreatif dan jiwa wirausaha, sekaligus mendidik masyarakat akan pengetahuan yang baru dalam mengimbangi pembangunan. Universitas Sumatera Utara Adanya warung internet warnet yang menyediakan sarana bagi masyarakat untuk mengakses internet semakin memperlancar pembangunan yang ada. Karena dengan internet dapat memberdayakan pemerintahan dan masyarakatnya dengan menyediakan pengetahuan dan alat baru untuk memperoleh informasi taktis dan strategis pembangunan, sehingga pembangunan yang diharapkan dapat terlaksana. Secara awam warnet banyak digunakan masyarakat karena menyediakan tempat mengakses internet dengan biaya yang terjangkau baik masyarakat kota maupun masyarakat desa.Warnet hadir di tengah-tengah kehidupan masyarakat desa menjadi salah satu indikasi desa tersebut telah membuka diri dengan kemajuan zaman dalam menyongsong pembangunan yang sarat dengan kemajuan teknologi informasi. Di negara Dunia Ketiga warnet adalah tempat kebanyakan orang mengakses internet. Di negara-negara atau daerah-daerah maju yang akses internet nya sudah ada pada hampir setiap rumah, warnet jarang didapatkan dan mahal tarifnya. Di daerah perkotaan urban sebuah warnet memiliki nama-nama umum panggilan lain seperti net café atau cyber cafe, atau pusat permainan dalam jaringan dimana sambungan internetnya dikhususkan untuk melakukan permainan komputer dalam jaringan. Sementara di daerah atau pinggir kota umumnya dikenal sebagai telecenter. Di beberapa negara yang banyak mengandalkan sensor seperti RRC dan Singapura warnet-warnet dikontrol. Tetapi di beberapa negara-negara lain malahan diberi bilik- bilik pribadi supaya bisa mengakses semua informasi apa saja tanpa dibatasi. Di Los Angeles, Amerika Serikat, warnet juga diawasi karena menarik geng-geng jalanan. Universitas Sumatera Utara Umumnya warnet paling banyak terdapattersebar terutama di kota-kota besar ibukota propinsikabupaten, di kota-kota kecil juga tersedia sebagai penyedia jasa untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi. Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat-tempat pendidikan seperti universitas dan sekolah-sekolah. Warnet sendiri juga banyak terdapat di tempat-tempat umum dimana orang bersosialisasi seperti mall atau town squarte, dan sejenisnya. Namun beberapa dari tempat di atas atau kafe-kafe tertentu ini memberikan jasa internet berupa koneksi wifi hotspot yang biasanya gratis karena sudah satu paket dengan biaya yang kita keluarkan saat minum atau makan. Biasanya pengunjung akan mendapat akun untuk memakai internet. Penyebaran warnet di Indonesia pernah dipresentasikan dalam lokakarya di Mexico City, 16-19 November 2004 sebagai persiapan data ICT readiness di negara berkembang pada tahun yang sama. Ada beberapa aplikasi warnet yang bertujuan mencatat siapa yang masuk dan berapa lama dia memakai komputer. • Manual adalah cara aplikasi yang paling sederhana dan tradisional dimana penjaga warnet mencatat penggunaan internet menggunakan kertas. Salah satu kekurangannya adalah penjaga warnet yang memutuskan apakah konsumen harus membayar lebih atau tidak. Karena beberapa masalah seperti konsumen gagal memakai komputer tapi tagihan bayaran tetap jalan. Universitas Sumatera Utara • Aplikasi Berbasis Jaringan adalah aplikasi otomatis dalam jaringan dimana perhitungan dilakukan saat pengguna memasukkan identitas. Aplikasi ini lebih memudahkan penjaga karena terdapat fungsi-fungsi lainnya selain mencatat waktu seperti memberi diskon atau mengendalikan komputer dari jarak jauh. Kehandalan-kehandalan teknologi informasi dan komunikasi dalam distribusi informasi telah memberikan harapan-harapan baru dalam pembangunan, sehingganya meratanya teknologi informasi terutama bidang pembangunan menjadi salah satu bagian dari pembangunan itu sendiri, baik pada masyarakat kota maupun masyarakat desa. Ini sejalan dengan pendapat Alex Inkeles yang mengatakan ciri-ciri masyarakat modern adalah salah satunya menerima kemajuan inovasi teknologi, tanpa terkecuali teknologi informasi. Teknologi informasi seperti radio, televisi, celuler phone, dan internet merupakan beberapa instrument pendukung di dalam pembangunan. Dengan semakin berkembang pesatnya teknologi informasi terutama internet, maka akan dengan mudahnya untuk mendapatkan informasi tanpa terikat waktu dan jarak. Dengan cepat kita mendapatkan informasi pembangunan yang ada dibelahan dunia lainnya. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak yang signifikan dalam distribusi informasi segala aspek, termasuk pembangunan. Informasi telah mengalir dengan begitu cepatnya, bahkan tanpa melihat batas-batas Universitas Sumatera Utara secara geografis, sehingga istilah dusun global global village atau rimba raya informasi information super highway sudah tidak lagi menjadi kosa kata yang asing. Internet sebagai bagian perkembangan teknologi informasi telah menjadi bagian dalam pembangunan suatu daerah atau wilayah, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keberadaan warnet warung internet yang menyediakan tempat untuk mengakses internet mulai menjadi hal umum dimasyarakat dalam pencarian semua informasi dalam pembangunan dewasa ini baik di kota maupun di desa. Internet merupakan suatu gabungan antara teknologi komputer dan informasi secara global, sehingga dapat dipergunakan sebagai sarana untuk menyebarkan serta mencari informasi secara relatif cepat dibandingkan media lainnya, internet juga dapat digerakkan sebagai sarana untuk melakukan komunikasi dengan siapapun tanpa adanya batasan jarak. Modernisasi sarana informasi warnet sebaai modernisasi masyarakat desa dalam pembangunan saling berkaitan, sebab modernisasi desa terjadi jika ada manfaat dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di desa tersebut. Munculnya warnet-warnet di desa dirasa menarik untuk dibahas dan dikaji sehingga dengan hadirnya warnet di tengah-tengah kehidupan desa bisa dirasakan manfaatnya bagi masyarakat, apakah semakin membantu pembangunan desa itu atau malah menghambat pembangunan yang sedang berlangsung. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya sebuah inovasi yang sedang dan akan terjadi dalam hal apapun juga pasti mempunyai sebuah sumbangan pembangunan yang dirasa bermanfaat bagi pembangunan masyarakat yang menjalaninya. Begitu juga dengan keberadaan warnet yang hadir di masyarakat desa sebagai bagian dari pembangunan desa itu sendiri yang perlahan dan pasti menjadi bagian dari desa itu sendiri. Keberadaan warnet selain dilihat dari manfaatnya bagi warga desa, juga coba dikaji lebih dalam lagi hubungannya dengan pembangunan khususnya pembangunan desa, apakah dengan keberadaan warnet di desa bisa dijadikan sebagai indikator pembangunan desa yang bersangkutan sehingga didapatkan benang merah dalam pembangunan desa yang terbuka dengan kemajuan teknologi.

I.2. Perumusan Masalah