Sedangkan menurut pendapat Soerjono Soekanto modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan
yang biasanya dinamakan social planning Soerjono, 2009 : 204,206. Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu,
yaitu sebagai berikut. •
Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
• Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan
birokrasi. •
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
• Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi
dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa. •
Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
• Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
II.1.1. Lima Tahap Pembangunan The Five Stage Scheme
Teori ini dikemukakan oleh W.W Rostow Budiman, 2000 : 26 dalam bukunya The Stage of Economic Growth, disini mencakup proses pembangunan juga
dalam kajian sosiologi. Bagi Rostow pembangunan merupakan proses yang bergerak dalam garis lurus, yakni dari masyarakat yang terbelakang menuju masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
maju. Proses ini, dengan pelbagai variasinya pada dasarnya berlangsung sama dimanapun dan kapanpun. Variasi yang ada bukanlah mendasar, hanya berlangsung
dipermukaan saja. Lima tahapan pembangunan Rostow, 1966 : 4-11 tersebut adalah;
1. Masyarakat Tradisional
Pada fase ini dimasyarakat ilmu pengetahuan masih belum banyak dikuasai, karena masyarakat semacam ini dikuasai oleh kepercayaan tentang kekuatan diluar
kekuasaan manusia, disini manusia sangat tunduk kepada alam. Masyarakat cenderung bersifat statis, kemajuan pada fase masyarakat ini berjalan lambat.
Produksi hanya untuk konsumsi semata bukan sebagai investasi, pola kehidupan generasi kedua sama seperti generasi sebelumnya.
2. Prakondisi Untuk Lepas Landas
Pada fase ini meskipun sangat lambat, masyarakat tradisional bergerak menuju prakondisi untuk lepas landas. Biasanya ini terjadi karena adanya campur
tangan dari luar, yaitu dari masyarakat yang lebih maju. Adanya goncangan pada masyarakat tradisional membuat berkembangnya ide pembaharuan ditengah
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Lepas Landas
Periode ini di tandai dengan tersingkirnya hambatan-hambatan yang menghalangi proses pertumbuhanpembangunan, karena dianggap sebagai kewajaran.
Industri-industri dan pemakaian teknologi mulai berkembang dengan pesat. Pertanian bukan hanya sekedar gaya hidup tapi juga sebagai mata pencaharian. Peningkatan
produktivitas pertanian merupakan hal penting, karena modernisasi masyarakat memerlukan hasil pertanian yang banyak, agar ongkos perubahan dapat
ditanggulangi.
4. Bergerak Ke Kedewasaan
Pada periode ini negara memantapkan posisinya dalam perekonomian global, komoditi yang tadinya diimpor kini diproduksi di dalam negeri, impor baru menjadi
kebutuhan jika ekspor barang-barang dapat mengimbangi impor. Setelah 60 tahun 40 tahun setelah periode lepas landas berakhir, tingkat kedewasaan biasanya tercapai.
Perkembangan industry bukan saja teknik-teknik produksi, tapi juga barang yang diproduksi, termasuk produksi barang modal.
5. Zaman Konsumsi Massal Yang Tinggi
Karena kenaikan pendapatan masyarakat, konsumsi tidak lagi terbatas pada kebutuhan pokok untuk hidup, juga kebutuhan yang lebih tinggi. Industri berubah
dari produksi kebutuhan dasar menjadi kebutuhan barang konsumsi yang tahan lama. Pada tahap pencapaian kedewasaan dicapai, surplus ekonomi akibat proses politik
Universitas Sumatera Utara
yang ada dialokasikan untuk kesejahteraan sosial dari penambahan dana sosial. Pembangunan sudah merupakan sebuah proses yang berkesinambungan, yang bisa
menopang kemajuan terus-menerus.
Menurut Rostow dalam Arief Budiman, 2000 : 29,30 titik terpenting dalam kemajuan dari suatu masyarakat ke masyarakat yang lainnya adalah periode lepas
landas. Selain itu juga menurut Rostow adanya sekelompok wiraswastawan yang melakukan tindakan pembaharuan, yakni sekelompok generasi muda yang gerah
dengan sikap konvensional generasi sebelum mereka yang lembut menanggapi perubahan zaman.
Aspek lepas landas ini tentang aspek nonekonomi yaitu dengan meningkatnya investsi di sektor produktif, tumbuhnya sektor industry manufaktur yang penting
yang tinggi dan munculnnya lembaga-lembaga politik dan sosial yang mana diharapkan membuat pertumbuhan menjadi proses yang berkesinambungan Rostow,
1971 : 147,148.
II.1.2. The Need For Achievement N’ach