Lembaga-lembaga perantara di atas sangat dibutuhkan karena untuk menyalurkan secara langsung barangnya kepada konsumen dengan armadanya sendiri akan menyerap
sumber daya dan dana yang sangat besar. Oleh karena itu sebenarnya produsen dapat saja melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen.
2.1.5 Berbagai Tingkat Mata Rantai Saluran Distribusi
Kegiatan penyaluran barang atau jasa akan melewati berbagai rangkaian mata rantai saluran distribusi. Mata rantaitersebut ada 4 Indriyo, 2000:260, yaitu:
1. Saluran Tingkat Nol Zero-Level Channel
Saluran tingkat nol ini lebih dikenal juga dengan saluran langsung. Dikatakan saluran langsung karena produsen langsung menjual brangnya kepada konsumen, jadi
tidak menggunakan perantara sama sekali. Saluran ini dapat dilakukan dengan tiga cara: a.
Produsen langsung menjual ke rumah konsumen b.
Produsen menjual melauli pos mail order c.
Produsen menjual melalui toko miliknua perusahaan sendiri. Sebagai contoh: perusahaan perbankan yang menjual jasa-jasanya langsung ke
tempat nasabah atau calon nasabah, seperti universitas atau sekolah tinggi dan menawarkan berbagai produknya dengan buang dan hadiah yang menarik.
2. Saluran Tingkat Satu One-Level Channel
Saluran tingkat satu karena hanya ada satu lembaga perantara. Lembaga perantara untuk barang konsumen pada umumnya adalah pengecer, sedangkan untuk barang
industri pada umumnya adalah agen penjualan atau broker. Sebagai contoh: penjualan TV, AC, majalah, koran dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
3. Saluran Tingkat Dua Two-Level Channel
Saluran ini disebut saluran tingkat dua karena ada dua perantara. Untuk barang konsumen pada umumnya lembaga perantaranya adalah pedagang besar atau pengecer.
Sedangkan untuk barang industri lembaga perantaranya adalah distribusto dan dealer. Sebagai contoh: penjualan mobil, sepeda motor, diesel dan sebagainya.
4. Saluran Tingkat Banyak Multy-Level Channel
Saluran ini disebut saluran yang bertingkat banyak karena banyak menggunakan perantara, biasanya diantara pedagang besar dan pengecer terdapat pedagang
pengumpul Jobber yang terstruktur, dimana setiap perantara membawahai beberapa perantara lain. Oleh karena itu saluran distribusi ini disebut multy-level channel atau
sering pula dikenal sebagai “Multy-Level Marketing”. Bentuk ini terutama cocok untuk memasarkan atau menyalurkan barang konsumsi dan bukan barang industri.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Simangungsong 2006 dengan judul “Pengaruh Biaya Saluran Distribusi Baterai ABC Terhadap Tingkat Penjualan Pada PT. EVERBRIGHT
BATTERY FACTORY EBF Medan”. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah secara simultan atau bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
biaya transportasi X1, biaya gudang X2, biaya pemuatan X3 terhadap tingkat penjualan baterai ABC Y pada PT. EVERBRIGHT BATTERY FACTORY Medan. Dari
hasil pengujiaan koefisien persamaan regresi dengan menggunakan uji t pada taraf signifikansi 5 dapat dibuktikan bahwa biaya transportasi X1 tidak berpengaruh
Universitas Sumatera Utara