Faktor Karakteristik Ibu terhadap kejadian Retensi Urin Post Partum Kerangka Konsep Penelitian

Gambar 5. Alat Sitz bath 20 Hidroterapi dengan suhu air hangat 106-110°F, 41 C – 43 C merupakan suhu air dalam batas fisiologis yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan meningkatkan pasokan darah yang akan meningkatkan oksigenisasi ke jaringan. Selain itu, dapat menimbulkan sensasi suhu terhadap nerve endings kulit pada organ urogenitalia eksterna, menstimulus jalur persarafan, menghilangkan rasa nyeri dan membantu proses relaksasi dari sfingter uretra sehingga dapat tercapai fungsi eliminasi berkemih spontan dari ibu post partum spontan. Hidroterapi dengan air dingin bersuhu 55-75°F, 12-24°C juga dapat menimbulkan efek analgesia dan membantu mengurangi edema jaringan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada rasionalisasi hidroterapi dengan air hangat dan dingin. 20

2.12. Faktor Karakteristik Ibu terhadap kejadian Retensi Urin Post Partum

Hasil penelitian sebelumnya di RSCM pada tahun 2008 menemukan kejadian retensi urin pada ibu post partum pada usia 26-30 tahun sebanyak 63,6 , dan sebanyak 18,2 berusia di atas 35 tahun. Semakin bertambahnya usia ibu hamil maka kemampuan dan fungsi otot sistem urinaria menurun karena proses degeneratif. 22 Pada saat persalinan terjadi trauma pada uretra dan kandung kemih akibat penekanan kepala janin. Dinding kandung kemih mengalami hiperemis dan edema, demikian pula uretra dan meatus eksterna. Trauma yang terjadi pada otot-otot perkemihan menyebabkan gangguan pada refleks dan keinginan berkemih. 22 Universitas Sumatera Utara Semakin besar berat badan bayi maka penekanan pada kandung kemih dan uretra pada saat penurunan kepala juga semakin besar. Ini menyebabkan trauma pada kandung kemih sehingga meningkatkan resiko pada kandung kemih. Tekanan kepala bayi yang berkepanjangan dan peregangan yang terlalu lama pada kandung kemih dapat menyebabkan pengurangan rangsangan kandung kemih karena saraf dan impuls motorik dapat terganggu. 22 Hal ini terjadi akibat edema leher kandung kemih serta ekstravasasi darah ke dalam dinding mukosa kandung kemih yang menyebabkan pengurangan rangsangan kandung kemih. 2,18 Selain itu, persalinan yang lama sering menyebabkan perlukaan pada uretra dan kandung kemih. Terjadinya perlukaan disebabkan penekanan yang lama oleh kepala bayi saat memasuki rongga panggul. Selain itu, episiotomi atau laserasi perineum menimbulkan rasa nyeri dan akhirnya menimbulkan rasa takut untuk berkemih. Hal ini menyebabkan efek inhibisi urinasi. 22

2.13. Kerangka Konsep Penelitian

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dengan kelompok kontrol sebagai pembanding. Analisis data dengan analitik komparatif tidak berpasangan.

3.2 Waktu dan tempat

Penelitian dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP. H. Adam Malik Medan, RSUD Dr. Pirngadi Medan, dan RSU. Sundari. Penelitian dimulai pada bulan Juli 2010 sampai jumlah sampel minimal terpenuhi.

3.3 Subyek Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh ibu post partum spontan yang dirawat di Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUP.H. Adam Malik Medan, RSUD Dr. Pirngadi Medan, dan RSU. Sundari. Dimana sampel penelitian diambil dengan cara purposive sampling dengan penetapan kriteria inklusi dan eksklusi. .

3.4 Kriteria Inklusi dan eksklusi

3.4.1 Kriteria inklusi - Ibu post partum spontan dengan tanda vital baik - Tidak partus dengan assisted labor ekstraksi vakum - Tidak partus dengan cara seksio sesarea dan bekas seksio sesarea - Tidak menggunakan painless labor - Pasien yang tidak mengalami cedera jalan lahir yang luas selain tindakan episiotomi laserasi tingkat IV - Pasien yang tidak memiliki riwayat infeksi saluran kemih dan riwayat gangguan fungsi ginjal - Pasien tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus - Pasien tidak memiliki riwayat penyakit serebro-vaskular Universitas Sumatera Utara