Diketahui pada jalur persarafan, perangsangan oleh satu fungsi sensasi akan menghambat fungsi sensasi yang lain. Sebagai contoh, beberapa area di medulla spinalis menghantarkan
sinyal yang diperoleh dari nosiseptor reseptor rasa nyeri dan reseptor taktil reseptor sensasi suhu. Perangsangan reseptor taktil oleh suhu akan menghambat transmisi impuls nyeri dari
nosiseptor, sebaliknya stimulasi nyeri dapat menekan transmisi siyal yang diterima dari reseptor taktil. Hal ini dikenal dengan teori pintu gerbang gate teory.
20
Transmisi sinyal yang diperoleh dari reseptor saraf yang satu akan menghambat jalur transmisi untuk sensasi lain. Hal ini disebut “blocking the gate” atau dengan kata lain,
sensasi suhu dari air hangat yang diterima reseptor taktil akan menghambat jalur transmisi rasa nyeri yang diterima oleh reseptor nosiseptor. Sehingga sensasi rasa nyeri dapat
berkurang.
20
Terapi air hangat memberikan efek “crowding process” proses pengacauan pada sistem saraf karena mengakibatkan rasa nyeri terhambat oleh sensasi suhu yang diterima oleh nerve
ending yang bertanggung jawab terhadap sensasi suhu nerve endings Ruffini dan Krause. sehingga memberikan efek penekanan atau pengurangan rasa nyeri analgesia.
20
Selain itu, manfaat paparan lokal air hangat dapat mengakibatkan peningkatan kadar beta endorphin dalam darah. Beta endorfin diketahui sebagai anti nyeri endogen yang dapat
menimbulkan perasaan relaksasi.
19,20,21,26,26
2.10.2. Rasionalisasi hidroterapi dengan air dingin
Seperti halnya hidroterapi dengan air hangat, rasionalisasi hidroterapi dengan air dingin juga mengakibatkan terjadinya proses “blocking the gate” sensasi suhu dari air dingin yang
diterima reseptor taktil akan menghambat jalur transmisi rasa nyeri yang diterima oleh reseptor nosiseptor.. Pada hidroterapi air dingin juga terjadi efek pengacauan “crowding
process”. Sehingga air dingin juga dapat menekan sensasi rasa nyeri.
20
Selain itu, air dingin juga menghasilkan efek elektroshock ringan pada korteks serebri karena kuantitas yang banyak dari nerve ending yang bertanggung jawab terhadap reseptor dingin
pada kulit. Hidroterapi dengan air dingin dapat mengirim sejumlah besar impuls dari ujung saraf perifer nerve endings ke otak, sehingga menghasilkan efek analgesia yang lebih
besar.
20
Universitas Sumatera Utara
Dari literatur disebutkan bahwa hidroterapi dengan air dingin pada suhu 55 - 75°F 12 - 24°C bermanfaat pada penyembuhan luka perineum. Hidroterapi dengan air dingin
mengakibatkan penurunan metabolisme sel dan pengurangan penggunaan oksigen di sekitar jaringan yang tidak luka. Beberapa penelitian juga telah menunjukkan terapi air dingin
menyebabkan vasokonstriksi dan meningkatkan sirkulasi vena. Dengan terjadinya vasokonstriksi vena, maka membantu proses drainase pada jaringan edema oleh pembuluh
limfe. Dengan terjadinya vasokonstriksi pada jaringan edema, cairan intersellular yang tertahan akan mengalir secara perlahan melalui jaringan ikat di antara serabut otot ke dalam
saluran limfe. Selain itu, proses drainase ini juga difasilitasi oleh pompa yang terjadi akibat kontaksi dan relaksasi otot.
20,21,22
Karena itu, hidroterapi dengan air dingin pada ibu post partum spontan yang mengalami laserasi perineum dapat menjadi salah satu manajemen luka perineum untuk penanganan
edema perineum selain penanganan higienis perineum dan kuratif dengan medisinal. Dari
satu penelitian dilaporkan insidensi penyembuhan luka laserasi perineum dengan hidroterapi sebesar 84 pada sepuluh hari periode post partum. Penyembuhan lambat sebesar 4,3 ,
kejadian Infeksi perineum 1,2 dan penyembuhan tidak sempurna sebesar 4,8 . Sedangkan kejadian edema perineum ringan akan sembuh pada 3 – 4 hari post partum.
19,20.
2.10.3. Jenis-jenis Hidroterapi