2.1.7 Kolektibilitas Kredit
Kolektibilitas merupakan gambaran kondisi pembayaran pokok dan bunga pinjaman serta tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang telah
ditanamkan. Kolektibilitas kredit berarti menggolongkan kredit berdasarkan kelancaran atau ketidaklancaran pengembalian kredit baik pokok maupun
pinjamannya. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, secara umum kolektibiliatas kredit
dapat dibagi atas lima antara lain : a.
Lancar Pass, apabila memenuhi kriteria : 1.
Pembayaran angsuran pokok dan atau bunga tepat waktu 2.
Memiliki mutasi rekening yang aktif 3.
Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai b.
Dalam Perhatian Khusus Special Mention, apabila memenuhi kriteria : 1.
Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang belum melampui 90 hari, atau
2. Kadang-kadang terjadi cerukan, atau
3. Mutasi rekening relatif aktif, atau
4. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan, atau
5. Didukung oleh pinjaman baru
c. Kurang Lancar Substandart, apabila memenuhi kriteria :
1. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui
90 hari, atau 2.
Sering terjadi cerukan, atau 3.
Frekuensi Mutasi rekening relatif rendah, atau
Universitas Sumatera Utara
4. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari
5. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur
6. Dokumentasi pinjaman yang lemah
d. Diragukan Doubtful, apabila memenuhi kriteria :
1. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang melampui 180
hari, atau 2.
Terjadi cerukan yang bersifat permanen, atau 3.
Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari, atau 4.
Terjadi kapitalisasi bunga, atau 5.
Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun pengikatan jaminan
e. Macet Loss, apabila memenuhi kriteria :
1. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan atau bunga yang melampaui 270
hari, atau 2.
Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru, atau 3.
Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan penggolongan kolektibiltas kredit pada Perum Pegadaian sendiri ada lima antara lain :
a. Lancar
Merupakan jumlah seluruh kredit pada masing-masing sektor yang diangsur tepat pada waktunya. Nasabah pada golongan kolektibilitas ini tidak
dikenakan denda sama sekali denda 0 . b.
Dalam Perhatian Khusus DPK Merupakan jumlah seluruh kredit pada masing-masing sektor yang terlambat
diangsur 1-7 hari. Nasabah pada golongan kolektibilitas ini dikenakan denda sebesar 2 .
c. Kurang Lancar KL
Merupakan jumlah seluruh kredit pada masing-masing sektor yang terlambat diangsur 8-14 hari. Nasabah pada golongan kolektibilitas ini dikenakan denda
sebesar 4 . d.
Diragukan DR Merupakan jumlah seluruh kredit pada masing-masing sektor yang terlambat
diangsur 15-21 hari. Nasabah pada golongan kolektibilitas ini dikenakan denda sebesar 6 .
e. Macet
Merupakan jumlah seluruh kredit pada masing-masing sektor yang terlambat diangsur diatas 21 hari. Nasabah pada golongan kolektibilitas ini dikenakan
denda sebesar = 8 .
Universitas Sumatera Utara
Menurut Siamat 2001:174, indikasi kemungkinan terjadinya kredit bermasalah dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Indikasi Internal, yaitu :
1. Perkembangan kondisi keuangan yang cenderung berlawanan dari proyeksi
yang diharapkan 2.
Terjadi penundaan pembayaran cicilan pokok dan bunga 3.
Ada anggota eksekutif perusahaan yang mengundurkan diri 4.
Meningkatnya penggunaan fasilitas overdraft 5.
Permintaan penambahan kredit tanpa menyertakan data-data keuangan yang lengkap dan mutakhir
6. Permohonan perpanjangan atau penjadwalan ulang
7. Usaha nasabah terlalu ekspansif
8. Debitur menghindari penyampaian informasi keuangan pada saat diminta.
b. Indikasi Eksternal, yaitu :
2. Adanya penyelidikan dari lembaga-lembaga keuangan lain
3. Kreditur lain melakukan tindakan proteksi misalnya penambahan dan
pengikatan barang jaminan secara normal 4.
Ada anggota eksekutif perusahaan yang mengundurkan diri 5.
Pemogokan buruh pekerja secara terorganisasi 6.
Ada anggota eksekutif perusahaan yang mengundurkan diri 7.
Permohonan penjadwalan ulang dan perpanjangan 8.
Peluncuran produksi baru oleh pesaing.
Universitas Sumatera Utara
2.1.8 Penyebab dan Penyelamatan Non Performing Loan