Hasil Sintesis Perekonomian Kota Sabang Secara Mikro

pelayanan publik pada desa-desa yang kurang maju dan mendorong berkembangnya aktivitas ekonomi pada desa dengan tingkat perkembangan rendah tersebut. Kesiapan jalur pendistribusian produk akhir secara efektif dan efisien akan juga mampu memberikan keunggulan tersendiri dimana dengan tersedianya jalur distribusi produk akhir secara efektif dan efisien akan mampu menekan biaya distribusi yang akan timbul sehingga lebih jauh akan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan daya saing produk berupa harga jual produk yang relatif lebih kompetitif. Selanjutnya, pengembangan industri pengolahan juga harus ditunjang oleh jaringan jalan yang baik terutama untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan pelabuhanairport, sumber air baku, serta sumber bahan baku. Untuk dalam negeri produk hasil sektor industri pertanian didistribusikan khususnya ke pulau Sumatera sementara untuk luar negeri pelabuhan Sabang secara umum akan diarahkan untuk memiliki konsentrasi pada aktivitas perdagangan sementara pelabuhan Balohan pada aktivitas industri dan penyeberangan. Kedua pelabuhan ini selanjutnya akan dikelola sebagai satu unit pelabuhan yang disebut sebagai pelabuhan bebas Sabang. Dalam pengembangan kedepannya pelabuhan Sabang ini juga diarahkan untuk tidak hanya melayani pelayaran penumpang untuk penyeberangan tetapi juga pelayaran penumpang baik domestik maupun internasional. Hal ini dilakukan dengan cara menarik kapal yang melalui jalur pelayaran internasional untuk singgah atau menjadikan pelabuhan Sabang sebagai port of call-nya dan tempat melakukan aktivitas transhipment -nya serta membuka jalur pelayaran domestik yang melalui pelabuhan Sabang. Sektor listrik dan sektor perdagangan besar dan eceran mempunyai peluang yang sangat besar dalam rangka untuk meningkatkan usaha-usaha pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Kota Sabang. Saat ini, sebagian besar penduduk Kota Sabang telah terlayani oleh aliran listrik dan untuk perkembangan listrik yang masuk ke kecamatan yang ada di kota Sabang sudah terlayani 100 . Pemetaan hirarki wilayah Kota Sabang dapat dilihat pada Gambar 30 dan Gambar 31. 107 Gambar 30. Hirarki Wilayah Kota Sabang Tahun 2008 Iboih Aneuk Laot Kuta Ateuh Kuta Barat Gambar 31. Hirarki Wilayah Kota Sabang Tahun 2011 Balohan Aneuk Laot Kuta Ateuh 109

5.3 Interaksi Spasial Wilayah Kota Sabang

Sebagai salah satu daerah kepulauan, aksesibilitas perekonomian daerah dan kelancaran arus mobilitas orang, barang dan jasa di Kota Sabang sangat ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana transportasi, terutama transportasi laut dan udara. Selama ini hampir sebagian besar pasokan kebutuhan pangan dan berbagai kebutuhan lainnya masih didatangkan dari luar wilayah, terutama Kota Banda Aceh. Dapat dipastikan bahwa jika transportasi laut dan udara tidak berjalan dengan lancar akan berdampak buruk terhadap perekonomian Kota Sabang. Adanya interaksi spasial antarkotakabupaten di Kota Sabang dapat dilihat berdasarkan pola pergerakan aktivitas masyarakat serta aliran pemasaran komoditas di Kota Sabang. Sistem transportasi yang ada di Kota Sabang adalah sistem transportasi laut melalui pelabuhan yang ada, serta sistem transportasi udara melalui bandar udara. Letak Kota Sabang yang strategis dan sebagai kota pelabuhan dan perdagangan bebas mampu mengakomodir pergerakan penduduk maupun barang yang melalui wilayah ini. Kota Sabang termasuk dalam kawasan yang berada dalam wilayah hukum Negara Kesatuan RI yang terpisah dari daerah pabean sehingga bebas dari : tata niaga, pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai, dan pajak penjualan atas barang mewah. Analisis aliran barang di Kota Sabang yang dilakukan oleh Dinas Administrator Pelabuhan dengan menggunakan data bongkar muat barang dan eksporimpor dipelabuhan Sabang tahun 2011 digunakan sebagai data masukan dalam melakukan analisis aliran barang. Penggunaan data transportasi laut dilakukan karena merupakan salah satu faktor utama penunjang pergerakan barang di wilayah Sabang. Tabel 36 menunjukkan bahwa pergerakan barang aliran masuk di pelabuhan Sabang yang memiliki interaksi tinggi yang diimpor adalah antara Malaysia menuju Kota Sabang yaitu sebesar 610 ton dengan jenis barang gula, beras, tepung, dan bahan campuran lainnya. Pergerakan barang didalam Provinsi Aceh menuju Kota Sabang yang juga memiliki interaksi tinggi berasal dari Banda Aceh yaitu 26.951 ton. Daerah tersebut mempunyai pengaruh yang dominan dalam pergerakan barang, baik dari sisi aksessibilitas jarak tempuh ± 45 menit maupun kondisi perekonomian di daerah tersebut yang merupakan pusat kota di Provinsi Aceh. Tabel 36. Pergerakan Barang Aliran Masuk diPelabuhan Sabang ton Tahun 2011 Daerah Asal Daerah Tujuan Sabang Banda Aceh Aceh Besar Thailand Malaysia Singapura Sabang 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Banda Aceh 26.951 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Aceh Besar 23.099 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Thailand 426 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Malaysia 610 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Singapura 529 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Sumber : Administrator Pelabuhan Sabang 2012 Sementara pergerakan barang yang memiliki interaksi rendah yang mengimpor barang menuju Kota Sabang adalah Thailand sekitar 426 ton sedangkan didalam Provinsi Aceh menuju Kota Sabang juga memiliki interaksi rendah adalah Aceh Besar yaitu 23.099 ton. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya sarana dan prasarana transportasi laut dengan kondisi baik yang mendukung aktivitas pergerakan barang antara Aceh Besar dan Kota Sabang. Tabel 37. Pergerakan Barang Aliran Keluar diPelabuhan Sabang ton Tahun 2011 Daerah Asal Daerah Tujuan Sabang Banda Aceh Aceh Besar Thailand Malaysia Singapura Sabang 0,00 0,02 0,02 77,5 0,00 0,00 Banda Aceh 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Aceh Besar 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Thailand 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Malaysia 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Singapura 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Sumber : Administrator Pelabuhan Sabang 2012 111