Kerangka Pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian

bulan, mulai April sampai dengan September 2012. Peta lokasi penelitian Kota Sabang disajikan dalam Gambar 4. Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian Wilayah Daerah KOTA SABANG Sektor-Sektor Unggulan Usulan Arahan Kebijakan Dasar Pengembangan Wilayah Kota Sabang Potensi Wilayah Daerah : SDA, SDM, SD Buatan, SD Lain Pemanfaatan Sumber Daya Keterpaduan Ekonomi Wilayah dan Perencanaan Wilayah Struktur Ekonomi Wilayah dan Keterkaitan Spasial Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik BPS, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kota Sabang, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang BPKS, Administrator Pelabuhan dan sumber-sumber pustaka lain yang relevan dengan topik penelitian. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner kepada para responden. Responden yang dipilih untuk analisis AHP dan combinasi AHP dan SWOT A’WOT terdiri dari unsur-unsur Pemda, DPRD, Swasta , akademisi dan LSM, dengan prinsip bahwa responden yang dipilih mempunyai pemahaman yang baik tentang perkembangan pembangunan di Kota Sabang.

3.4 Metode Analisis Data

Unit analisis berupa 2 kecamatan di Kota Sabang yaitu kecamatan Sukajaya dan kecamatan Sukakarya 18 kelurahan . Jenis dan sumber data, dan teknik analisis untuk masing-masing tujuan penelitian tertera pada Tabel 2. Tabel 2. Jenis dan Sumber Data yang Digunakan, Teknik Analisis Data dan Output yang Diharapkan No. Tujuan Jenis Data Sumber Data Teknik Analisis Data Output yang diharapkan 1. Menganalisis sektor yang merupakan sektor unggulan dan mampu memberikan efek multiplier bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Sabang PDRB Kota Sabang Tahun 2007-2010, PDRB Provinsi Aceh Tahun 2007-2010, Tabel I-O Provinsi Aceh Tahun 2006 BPS, BAPEDDA LQ dan Shift Share Analysis SSA I-O Sektor Unggulan, Keterkaitan Antar Sektor dan Efek multiplier 2. Menganalisis tingkat hirarki wilayah berdasarkan sarana dan prasarana wilayah yang ada di Kota Sabang Podes Kota Sabang Tahun 2008 dan 2011 BPS, BAPEDDA Analisis Skalogram Hirarki Wilayah 3. Mengkaji interaksi spasial yang ada mampu mendukung pengembangan wilayah di Kota Sabang Deskriptif Admini strator Pelabuhan Deskriptif Hasil interaksi spasial 4. Merumuskan arahan kebijakan pembangunan Kota Sabang Wawancara kuesioner Hasil analisis AHP dan A’WOT Arahan kebijakan perencanaan pengembangan wilayah

3.4.1 Location Quotient LQ

Secara umum, metode analisis ini digunakan untuk menunjukkan lokasi pemusatanbasis suatu aktivitas. Location Quotient LQ merupakan suatu indeks untuk membandingkan pangsa sub wilayah dalam aktivitas tertentu dengan pangsa total aktivitas tersebut dalam total aktivitas wilayah. Blakely 1994 secara lebih operasional, LQ didefinisikan sebagai rasio persentase dari total aktivitas pada sub wilayah ke –i terhadap persentase aktivitas total terhadap wilayah yang diamati . Asumsi yang digunakan dalam analisis ini adalah 1 kondisi geografis relatif seragam, 2 pola–pola aktivitas bersifat seragam, dan 3 setiap aktivitas menghasilkan produk yang sama. Persamaan dari LQ ini adalah : X X X X LQ J I IJ IJ .. . . = dimana : LQ ij = Nilai LQ untuk aktivitas ke-j di wilayah ke-i X ij = Nilai aktivitas ke-j di wilayah ke-i X i. = Nilai total aktivitas di wilayah ke-i X .j = Nilai aktivitas ke-j di total wilayah X.. = Nilai total aktivitas di total wilayah Jika nilai LQij 1, maka sub wilayah ke-i tersebut mempunyai pangsa relatif lebih kecil dibandingkan dengan aktivitas yang secara umum ditemukan diseluruh wilayah. Sebaliknya jika LQij 1, maka sub wilayah ke-i tersebut mempunyai pangsa relatif lebih besar dibandingkan dengan aktivitas yang secara umum ditemukan diseluruh wilayah. Dalam analisis ini, data yang digunakan adalah PDRB berdasarkan lapangan usaha Kota Sabang dan Provinsi Aceh tahun 2010. Hasil nilai LQ yang diperoleh akan dapat diketahui sektor-sektor perekonomian yang merupakan sektor basis bagi Kota Sabang pada level Provinsi Aceh. 3.4.2 Shift Share Analysis SSA Apabila metode LQ tidak dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan, maka SSA dapat memperinci penyebab perubahan atas beberapa variabel. Shift share analysis SSA merupakan teknik analisis yang digunakan 24