2. Jumlah investasi yang masuk masih terbatas Masih kurangnya para investor menanamkan modal usaha di Kota Sabang
disebabkan prosedurbirokrasi perijinan yang belum memadai, iklim investasi yang belum kondusif serta aspek keamanan.
3. Akses pemasaran produk unggulan belum optimal Kurangnya koordinasi antara pemerintah dengan pelaku-pelaku industri dan
perdagangan. 4. Keterbatasan aksesibilitas transportasi umum
Masih kurangnya aksesibilitas menuju perkotaan dan pedesaan dalam wilayah Kota Sabang. Aksesibilitas transportasi laut dan udara juga harus ditingkatkan
untuk memperlancar aliran investasi, produksi dan pemasaran produk-produk unggulan dan mendukung status Kota Sabang sebagai Pusat Kawasan
Strategis Nasional PKSN. B. Faktor Strategi Eksternal
a. Peluang
1. Dukungan kebijakan pemerintah Adanya perhatian khusus pemerintah pusat dalam rangka mempercepat posisi
Sabang sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas terutama sektor industri pengolahan, sektor listrik dan sektor perdagangan besar dan
eceran. 2. Penetapan Sabang sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas
Dengan ditetapkannya Kota Sabang sebagai bagian dari kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, diharapkan akan dapat memberikan implikasi
terhadap perubahan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang ada di Kota Sabang.
3. Kerjasama ekonomi sub regional : AFTA, IMT-GT dan Saphula Dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi
wilayah Sabang di bidang industri dan perdagangan, dan kegiatan ekonomi lainnya dengan pelaku utama kalangan dunia usaha sektor swasta dan
pemerintah bertindak sebagai fasilitator.
119
4. Pengembangan IPTEK Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan untuk
mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki terutama pada sektor industri pengolahan.
b. Ancaman
1. Aspek pertahanan dan keamanan Penyalahgunaan pulau-pulau kecil khususnya yang tidak berpenghuni untuk
maksud infiltrasi dan kriminal. 2. Pengelolaan dan pemanfaatan SDA hanya dinikmati wilayah lain
Akibat berada dijalur perbatasan maka rawan terjadinya penyelundupan dan pencurian ikan sehingga pengembangan sektor industri pengolahan ikan
menjadi terbatas. 3. Akses permodalan
Masih sulitnya masyarakat memperoleh dana yang mencukupi dalam mengembangkan usahanya.
4. Kesenjangan sosial masyarakat Implementasi pembangunan yang selama ini dilaksanakan kurang
memperhatikan karakteristik masyarakat lokal, sehingga kurang memberikan manfaat yang optimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat
disekitarnya.
5.4.2.1.2 Analisis Faktor Strategi Internal dan Eksternal
Analisis faktor strategi internal dan eksternal dapat dilakukan dengan menyusun matriks Internal Strategic Factors Analysis Summary IFAS dan
External Strategic Factors Analysis Summary EFAS. Penyusunan matriks ini
untuk mengetahui tingkat kepentingan dan tingkat pengaruh faktor-faktor tersebut dalam menentukan arahan kebijakan pembangunan di Kota Sabang.
Tingkat kepentingan masing-masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dapat diketahui berdasarkan tiga klasifikasipengelompokan nilai
pembobotan dari selang yang diperoleh, yaitu: sangat penting, penting, dan cukup penting. Penentuan selang untuk masing-masing faktor diperoleh dengan cara
mengurangi nilai bobot tertinggi dengan nilai bobot terendah, kemudian hasilnya