barang tentu penting bagi para pemilik. Dengan kinerja Perusahaan Pembiayaan yang baik pada akhirnya akan berdampak baik pada intern
maupun bagi pihak ekstern perusahaan.
2.5.Analisis Laporan Keuangan
2.5.1.Pengertian Analisis Laporan Keuangan Untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil
yang telah dicapai oleh perusahaan perlu adanya analisis terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Hanafi 2003: 5, suatu analisis laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat rentabilitas
keuntungan dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Sedangkan menurut Munawir 1995: 34, analisis laporan keuangan merupakan alat untuk memperoleh informasi tentang posisi keuangan
dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan, sehingga data yang telah diperoleh dapat diperbandingkan atau
dianalisa lebih lanjut agar memperoleh data untuk mendukung keputusan yang akan diambil.
Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan perhitungan dan kemungkinan dimasa depan
untuk dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
2.5.2. Isi Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004 laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi
keuangan yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan sumber dana, catatan dan laporan lain serta materi
penjelasan merupakan bagian dari integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk jadwal dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.
Komponen laporan keuangan yang lengkap terdiri dari: 1. Neraca
2. Laporan laba rugi 3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan
2.6. Analisis Rasio Keuangan
Harahap 2004 menjelaskan rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan suatu pos laporan keuangan dengan pos lain
yang mempunyai
hubungan relevan
dan signifikan.
Rasio ini
menyederhanakan informasi dengan menggambarkan hubungan antara satu pos tertentu dan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai
secara cepat hubungan antara pos dan membandingkannya dengan rasio lain sehingga kita dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian.
Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur yang sering dipakai
adalah rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya Martono, 2003.
2.6.1. Analisis Rasio Rentabilitas
Analisis rasio rentabilitas adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan rentabilitas yang dicapai oleh Perusahaan
Pembiayaan yang bersangkutan. Analisis rasio rentabilitas suatu Perusahaan Pembiayaan antara lain sebagai berikut Dendawijaya,
2005: 1.
Return on Assets ROA Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
Perusahaan Pembiayaan dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu perusahaan
pembiayaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan pembiayaan tersebut dan semakin baik pula posisi
perusahaan pembiayaan tersebut dari segi penggunaan aset. 2.
Return on Equity ROE ROE adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan
pembiayaan dengan modal sendiri. Rasio ini merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor
untuk mengukur kemampuan perusahaan pembiayaan dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran
deviden. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari perusahaan pembiayaan yang bersangkutan. Selanjutnya,
kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham perusahaan pembiayaan.
3. Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BOPO
BOPO adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan
Kuncoro dan Suharjono, 2002.
2.6.2. Analisis Rasio Likuiditas
Analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan Perusahaan Pembiayaan dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban yang sudah jatuh tempo. Berikut adalah salah satu rasio likuiditas yang sering dipergunakan dalam menilai kinerja suatu
Perusahaan Pembiayaan
antara lain
adalah sebagai
berikut Dendawijaya, 2005:
1. Current Ratio
Current Ratio adalah perbandingan dari total hutang lancar hutang jangka pendek dibandingkan dengan aset lancar. Rasio ini
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset
lancar yang dimiliki.